Menuruti langkah kakinya membuat Youra berakhir disini, di kafetaria kantor. Memesan makanan namun berakhir tragis di tangannya. Tidak dimakan dan hanya dicabik-cabik kasar. Perutnya tidak lapar sama sekali, hanya saja dia butuh pelampiasan. Hingga kedatangan seseorang mengalihkan perhatiannya.
"Coklat hangat."
Wajahnya terangkat, maniknya mengerjap beberapa kali.
Taehyun?
Pemuda yang beberapa saat lalu berdebat dengannya dan berakhir kaki Taehyun yang menjadi korban. Sekarang ini berdiri di depannya, dengan membawa cup kecil beraromakan manis. Sedikit merasa malu saat mendapati dirinya masih sedikit terisak dengan air mata yang masih meninggalkan jejak.
"Kau menangis?"
Youra mengalihkan pandangannya, ketahuan. Sepertinya kondisi Youra saat ini sangat menyedihkan dan membuatnya mudah sekali ditebak hanya dari raut wajah.
"Coklat hangat ini akan membantu memperbaiki suasana hatimu."
Taehyun untuk kedua kalinya menyodorkan minuman kental yang manis itu ke arah Youra.
"Minumlah... Kau akan merasa lebih baik setelahnya."
Seperti tersihir, Youra menurut begitu saja dan meminum coklat hangat pemberian Taehyun. Aroma yang begitu harum dan manis, belum lagi saat cairan kental manis itu masuk dan mengalir di tenggorokan. Sensasinya tidak hanya hangat, tapi juga menenangkan. Youra merasa sedikit lebih tenang. Ini benar-benar terasa sangat ajaib. Hanya berbekal satu cup coklat hangat, Taehyun menghampiri Youra dan berhasil membuat suasana hatinya sedikit membaik.
"Taehyun."
"Apa?"
"Terima kasih."
Bukannya menjawab, Taehyun hanya tersenyum. Melihat Youra dalam kondisi seperti saat ini, membuat Taehyun merasa iba. Taehyun tidak terlalu paham dengan apa yang baru saja terjadi pada Youra. Namun jika melihat dari bagaimana penampilan Youra saat ini. Tentu saja gadis itu tidak dalam keadaan baik-baik saja. Jadi, daripada bertanya dan hanya akan membuka luka, lebih baik Taehyun mencari solusi agar kesedihan sedikit berkurang. Ya, meskipun masih sedikit dongkol dengan insiden penganiayaan pada tulang keringnya.
"Merasa lebih baik sekarang?"
Youra mengangguk pelan, ramuan ala Taehyun benar-benar ampuh untuk melupakan masalahnya meski hanya sebentar.
"Baguslah."
"Makan makananmu sekarang. Kau tidak boleh menyia-nyiakan makananmu."
Entah Youra harus merasa senang atau sedih. Jika orang lain akan bertanya mengapa dirinya menangis dan apa penyebabnya tapi berbeda dengan Taehyun. Taehyun hanya bertanya sebentar dan langsung memberinya solusi. Satu cup coklat hangat adalah solusinya. Tidak menuntutnya untuk bercerita, Taehyun bahkan mencoba mengalihkan perhatian Youra dengan cara membahas hal lain.
"Apa perlu aku suapi?"
Dengan cepat Youra menggeleng dan langsung memakan makanannya. Lagi-lagi Taehyun hanya tersenyum. Selama lima belas menit, Taehyun menemani Youra dalam diam. Memperhatikan gadis itu makan dan memastikan seluruh makanannya habis tak bersisa.
Hingga di menit tujuh belas, dirinya terpaksa pergi saat Haesuk tiba-tiba menghubunginya. Dengan kalimat menggebu-gebu si kelebihan energi itu meminta Taehyun untuk segera datang. Enggan beranjak sebenarnya, apalagi saat melihat wajah Youra yang terlihat masih murung. Tapi daripada Haesuk membuka sesi debat terbuka dengannya, lebih baik dirinya meninggalkan Youra yang juga tidak keberatan dengan kepergiannya. Mungkin.
"Taehyun."
Taehyun menghentikan langkahnya sejenak, menoleh ke belakang menunggu kalimat selanjutnya yang keluar dari bibir gadis yang masih terlihat mendung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crossroads in Your Heart
General FictionJung Youra tidak tahu, jika berhubungan dengan dunia Kim Taehyun akan membuatnya berada di sebuah semesta yang berisi ribuan bintang berkerlip namun sekarat. Ketika dirinya berusaha menyembuhkan lukanya sendiri, tanpa Youra sadari dia juga sedang be...