***
"Shila, kau tahu apa yang akan diuji untuk menembus tingkat dua?"
"Hei, Glyn! Kau besok juga tahu."
Tak suka mendengar jawaban Shila, Glynrie langsung menggeser badannya menjauh dari tempat Shila duduk. Shila terkekeh kecil melihat itu. "Aku tidak bisa membocorkan seperti apa ujian itu, Glyn. Karena aku juga penyihir yang melalui ujian itu. Kalau kau mau, tanya Anna silakan saja. Tapi aku tak yakin dia tahu bagaimana caranya."
Anna mengangguk kecil mendengarnya. Gadis itu lalu bangkit dari posisi telentang, duduk menatap Glynrie dan Shila. "Mudah saja, alirkan energi tubuh Kakak keluar dari-"
"KAU! BAGAIMANA KAU TAHU ITU?"
Anna menatap heran Shila yang berteriak sambil menunjuk dirinya. Wajahnya merah, antara malu atau marah. "Aku tidak pernah bilang kalau aku tidak tahu. Kakak saja yang menyimpulkan seperti itu."
"Wow! Anna, kau harta karunku. Tak sia-sia aku melawan singa untukmu."
Anna tersenyum menatap Glynrie sambil memainkan alisnya. Kedua gadis itu malah asyik sendiri, melupakan Shila yang masih terkejut mengetahui Anna tahu apa yang akan diujikan pada ujian menerobos tingkat 2. "Kalau begitu lanjutkan, aku tidak akan memotong lagi."
"Sebenarnya ujian itu tidak ada Kak. Mereka hanya berusaha membuka segel kekuatan para penyihir tingkat satu dengan cara itu."
"Itu?"
"Kakak ingat saat aku menyalurkan panas tubuhku untuk mencairkanmu?"
"Iya."
"Nah, persis seperti itu. Panas tubuhku adalah wujud energi asli dari tubuhku. Setiap penyihir mempunyai wujud energi asli yang berbeda-beda, Kak. Maka dari itu, banyak penyihir yang tidak bisa menjadi penyihir hebat, karena mereka tidak tahu bagaimana membuka segel kekuatan mereka."
"Itulah mengapa, akademi ini mengajarkan dan melakukan ujian itu agar kita dapat membuka segel tersebut, dan dapat belajar sihir yang lebih hebat lagi. Jika Kakak berhasil menyalurkan energi Kakak keluar tubuh, Kakak mungkin akan berhasil. Tapi hanya itu yang aku tahu. Sepertinya ada bahaya yang disembunyikan dari ujian ini."
Mendengar penjelasan Anna, Shila tersadar gadis kecil itu tahu dari teman kelasnya. Senyum mengembang di wajahnya saat informasi yang Anna dapatkan hanya sebatas itu saja. Tidak lebih. Shila hanya tidak mau, Glynrie menembus tingkat 2 sebelum ujian dimulai. Konsekuensi yang akan didapatkan Glynrie mungkin akan membuat gadis itu larut dalam kesedihan.
"Untungnya kau hanya tahu sebatas itu. Glyn, yang pasti ada alasannya mengapa semua murid yang sudah di atas tingkat satu bungkam tentang hal ini. Di ujian nanti, kau hanya bisa mengandalkan dirimu sendiri. Kau akan tahu saat waktunya tiba."
Senyuman hangat terbit di wajah Glynrie. Ia mengangguk pelan, paham akan apa yang disampaikan Shila. "Terima kasih atas penjelasan dari kalian berdua. Maka aku pastikan, aku akan belajar sungguh-sungguh, agar saat ujian aku dapat lulus dan menemukan kunci gembok milikku sendiri!"
"SEMANGAT GLYNRIE!"
***
Ekspresi muka Glynrie saat ini tidak dapat dikendalikan. Sudah 1 jam berlalu, gadis itu dan teman-teman sekelasnya mencoba mengalirkan energi asli mereka keluar dari tubuh seperti yang Tera contohkan. Tapi, yang membuat mereka kesal adalah, Tera tidak menjelaskan secara rinci bagaimana cara yang tepat untuk menyalurkan energi itu.
"Alirkan energi asli kalian keluar dari tubuh, jika energi itu dapat berputar mengelilingi tubuh kalian, maka kalian berhasil menembus ke tingkat dua."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pedang Cahaya
FantasyNamanya Glynrie, seorang penyihir perempuan yang tinggal dan besar di sebuah keluarga manusia biasa. Saat berumur 17 tahun, gadis itu memutuskan untuk pergi ke akademi Drainsyl, sebuah akademi sihir terbesar yang ada di kota Xenopia untuk mencari ke...