𝘔𝘶𝘳𝘪𝘥 𝘉𝘢𝘳𝘶

228 48 58
                                    

"Boleh jadi jodohmu adalah orang yang selama ini kamu benci"

Queenalla mengehela nafas panjangnya lalu meletakkan kepalanya diatas meja, bosan menunggu guru mapel biologi yang tak kunjung datang semenjak bell pergantian pelajaran berbunyi 45 menit lalu. Sera yang duduk disebelahnya sudah tertidur pulas sejak tadi.

Setelah lama menunggu akhirnya wanita tua itu datang dari balik pintu, ia tidak hanya datang sendiri melainkan bersama dengan laki laki berparas tampan, dengan tubuhnya yang tinggi, senyumnya yang manis membuat seisi kelas heboh dengan kedatangannya, dan semua yang tertidur seketika bangun karena kehebohan kelas.

"Bu Dinar nyulik cowo ganteng itu di mana bu? "antusias salah satu siswi.

"Aaaa manisnya bikin salting buuu." ucap siswi lainnya.

Dan masih banyak teriakan-teriakan lainnya yang menyebabkan kelas begitu bising pagi itu.

Sera yang tadinya tertidur pulas terkejut dengan teriakan heboh teman temannya. Gadis itu mengucek-ucek matanya. "Apaan dah Nall, heboh banget."

"Tuh ada murid baru." Nalla hanya menunjukknya dengan isyarat mata.

"Buseeet Nall cakep amaaat." ucap Sera membulatkan matanya lebar, mulutnya ternganga, dan tangannya dengan cepat menutupi mulutnya.

"Biasa aja." ucap Nalla menatap wajah murid baru itu tidak suka.

Situasi masih heboh, hingga Dinar memukul papan tulis yang membuat seisi kelas akhirnya terdiam. Lalu mempersilahkan murid baru itu memperkenalkan diri.

"Assalamualaikum, Nama saya Maulana Abizhar, biasa dipanggil Abi, dan saya pindahan dari pesantren Al- Jihad Surabaya. " perkenalan singkat dari murid baru itu disambut antusias oleh mereka khususnya kaum hawa.

"Baik silahkan kamu duduk disana ya! " Dinar menunjuk salah satu bangku kosong di depan bangku dua gadis yang bernama Nalla dan Sera itu.

"Gabisa bu, inikan tempatnya Akbar. " protes Nalla memegangi bangku milik Akbar.

"Tapikan Akbar duduk sendiri Nalla." Dinar memperhatikan bangku Akbar yang tidak ada manusianya itu. "Terus sekarang Akbar kemana? "

"Ke UKS. " jawab Nalla dengan ekspresi kesalnya yang terlihat jelas.

Abizhar berjalan menuju bangku yang ditunjuk Dinar.

Gadis bemata sipit menyusul Abizhar ke bangku kosong sebelahnya, sebut saja namanya Dinda. Dinda dan Nalla sering sekali berseteru, mereka seperti air dengan minyak, tidak pernah akan menyatu.

"Ngapain lo kesini? " Nalla meninggikan nada bicaranya menatap tajam gadis bermata sipit itu.

Gadis bermata sipit yang menjadi lawan bicaranya Nalla langsung saja balas menatapnya dengan tatapan yang tak kalah sinis.
"Orang gua kesini nyamperin Abi, bukan nyamperin lo! ngapain lo sibuk! "

"Idih ganjen." ucap Nalla menatap jijik gadis itu.

"Kayaknya yang pantes disebut ganjen itu lo deh, lo nyadar gak sih kalau lo itu sasimo? Di sekolah deketin Akbar, diluar sana sama cowok lain. Dan gue yakin sih nggak cuma satu yang lo deketin." ucapnya lalu tersenyum smirk.

Mendengar itu Nalla langsung saja berdiri dari bangkunya. "Lo nggak usah sok tau deh, gue sama Akbar ga ada hubungan apa apa!"

"Halaah nggak usah ngelak lo, kalau lo ngga ada hubungan sama Akbar terus kenapa lo baik baikin dia? Caper?" Gadis itu kali ini berdiri dan berhadapan langsung dengan Nalla.

Perdebatan semakin memanas, karena merasa ter skak oleh Nalla, Dinda tidak terima dan menarik rambut Nalla, Sera yang melihat itu ikut geram , ia pun ikut menarik rambut Dinda hingga keributan itu menjadi pusat perhatian satu kelas.

Semestaku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang