𝘛𝘶𝘨𝘢𝘴 𝘉𝘪𝘰𝘭𝘰𝘨𝘪

122 35 33
                                    


"Pagii anak anak." seperti biasa sapaan Dinar menghebohkan kelas pagi itu.

"Pagi buk" jawab beberapa murid dengan antusias

"Hari ini kita ada tugas kelompok, untuk pembagian kelompoknya udah ibu share di grub kelas biologi, silahkan berkumpul sesuai kelompok masing masing."

Gadis itu melotot melihat nama Abizhar yang tercantum dikelompoknya. Dari sekian banyak kelompok kenapa harus kelompoknya, wht the f. Takdir tidak pernah berpihak kepadanya.

"Gabisa buk, kenapa Abi masuk kelompok saya?" protes gadis itu.

"Nalla, yang jadi gurunya saya,atau kamu?!"

Gadis itu menghela nafas berat. Pasrah.

"Yaudah silahkan berkumpul sesuai kelompok kalian masing masing, setiap kelompok juga sudah ibu bagi tugas, pengamatan ini dimulai besok, jadi kalian kerjakan di rumah, dan dikumpulkan di pertemuan biologi berikutnya. Jangan lupa ada presentasi juga. Kalian buat laporan sebaik mungkin, laporan terbaik dapat hadiah dari saya. Sekarang kalian diskusi, ibu mau ke kantor."

"Baik buuuu."

Nalla, Sera, Akbar, dan Abi berkumpul.

"Kita pengamatan dimana nih?" tanya Sera antusias.

"Rumah gue aja gimana?" sahut Abi dihadiahi pelototan tajam dari Nalla.

"Nggak, gue nggak setujun" ucap gadis itu sambil membuang muka.

"Gapapa sih Nall, lagian biar kita semua tau rumahnya Abi kan." pinta Sera menatap Nalla, ekspresinya seperti orang memohon.

"Gapapa gimana? terus mama nya Akbar, gimana? Kita pengamatan dirumahnya Akbar aja, titik! Nggak ada penolakan."

"Gapapa Nall, ntar gue bilang sama mama izin bentar."

"Bar?!" bentak Nalla nada tinggi.

"Udah lain kali aja dirumah gue, bener kata Nalla, kasian mamanya Akbar kalo ditinggal sendirian."

"Ini kita langsung ke rumahnya Akbar, atau pulang dulu ke rumah masing masing?" tanya Sera kepada tiga manusia yang masih di satu meja yang sama.

"Bukannya pengamatannya mulai besok." Ucap Nalla kesal dengan sahabatnya itu.

"O iya lupa hehe, sorry saking semangatnya gue."

"Sok sok an semangat lo, biasanya males kalau ada tugas. " komentar Nalla.

"Yakan ada temen baru, ya kan bii? biar kita saling mengenal satu sama lain."

"Idihh. " gadis itu memutar bola matanya.

*****

"Males banget gue satu kelompok sama tuh cowok. " gerutu Nalla dari dalam mobil.

"Lo nggak normal banget sih Nalla, mereka aja pada pengen satu kelompok sama dia, dia itu idaman cewe cewe kelas, bahkan dia anak baru aja udah dikenal satu sekolah. "

"Ya terus gue harus bilang WOW gitu? "

"Nall lo harus liat dia dari deket deh, biar lo tau, betapa perfect nya dia. Ganteng banget cuy, gue aja pertama kali liat dia, kaya baru pertama kali liat cowo seganteng itu dan auranya tuh positif vibes gitulo"

"Alay lo, gantengan juga pacar gue. "

"Idih, pacar lo emang ganteng sih, tapi kan redflag." Seloroh Sera dengan ekspresi tidak berdosa.

"Eh so tau lo." gadis itu menampol wajah polos Sera.

"Iiih dibilangin juga, eh gue sering ya liat cowo lo itu jalan sama cewe lain, lo nya aja yang mau aja dibohongin sama mulutnya tu cowo. Gue juga udah bilang sama lo, tapi lo nggak percaya."

Semestaku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang