Gadis itu berlari disepanjang koridor kelas, jam menunjukkan pukul 7.20, artinya ia terlambat 20 menit. Masih ada waktu 10 menit untuk lolos dari hukuman.
Brukk...
Gadis itu terjatuh karena tertabrak laki laki yang berlawanan arah dengannya. Ia mendongak lalu menatap tajam laki-laki itu.
" Bisa berdiri sendiri? "
Pertanyaan bodoh macam apa itu.
" Lo bukannya nolongin gue malah nanya kaya gitu. Minta maaf gak lo? !"
Laki laki itu tak menunjukkan ekspresi apapun, wajahnya datar seperti tembok.
" Lo ngeselin banget sih, awas aja ya lo ketemu gue lagi. GUE MAKAN HIDUP HIDUP! "
" Harusnya yang minta maaf itu ELO, orang gue udah minggir, jalan juga udah pelan, lo malah lari larian nggak liat jalan. " Jelas laki laki itu santai.
" Eh cowo nyebelin, pembawa sial, tiap ketemu lo, gue pasti apes, ya berarti ini salah lo, ngapain lo tiba-tiba muncul disini, bukannya ini jam pelajaran. " Ucap gadis itu sembari menunjuk nunjuk tepat dimuka laki laki itu. Siapa dia? Siapa lagi yang dibilang nyebelin kalau bukan Abizhar.
" Dasar cewe aneh, gue aja nggak pernah ganggu lo, bisa bisanya lo katain gue cowo nyebelin lah, pembawa sialah, apalah, masalah lo sama gue apasih sebenernya. "
"Pura pura lupa lo ya."
Laki-laki itu mencoba mengingat sesuatu, ia menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal.
" Nggak tau ah, gue gak pernah buat salah sama lo. Gue mau ke kamar mandi. Masuk kelas sana! "
" Dasar, cowok emang gitu, bisanya lari dari masalah. "
" Gue mau ke kamar mandi, kalo lo ngoceh terus bisa makin telat lo nanti. Hukuman lo tambah berat. "
" Atau jangan jangan lo mau ikut gue ke kamar mandi. "
" Idih gue kira lo beneran santri ya, ternyata cowo mesum! "
*****
Gadis itu berdiri didepan kelas karena telat lebih dari 30 menit.
" Assalamualaikum. "
Abi datang dengan ekspresi menjengkelkan yang ia tujukan kepada gadis yang tengah dihukum didepan kelas itu.
" Buk hukum dia juga buk, saya telat gara gara dia, harusnya saya cuma telat 20 menit kok buk. Nggak lebih dari 30 menit. Dia gangguin saya tadi buk." Ucap Gadis itu sambil menunjuk nunjuk laki laki yang baru memasuki kelas itu.
"Nalla ini salah kamu, nggak usah nyalahin orang lain. "
"Maaf buk hukuman yang ibu berikan kayaknya kurang menantang deh, kalau berdiri disitu aja, pasti dia nggak akan kapok nglakuin kesalahan yang sama lagi. Berdiri di lapangan aja bu. " Usul Abizhar dan disetujui satu kelas.
"Bener juga apa kata kamu. Nggak sekali dua kali Nalla nglakuin ini."
"Nalla, ibu minta maaf ya, kamu silahkan keluar. "
Gadis itupun syok dengan keputusan yang diambil gurunya, ia tak percaya Bu Ningsih tidak ada di pihaknya, dan malah menyetujui usulan Abizhar anak baru itu. Ia pun menatap tajam Abizhar, ingin sekali ia merauk rauk wajah laki-laki itu.
" Fuck you! " Gadis itu mengacungkan jari tengahnya tepat di muka Abizhar.
"Nalla! " Ucap bu Ningsih dengan nada tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semestaku Yang Hilang
RomanceSampai saat ini semua masih tentangmu Chapter 𝘯𝘨𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘪𝘯 kali ini bukan karena tidak sayang, sayang banget malahan, tapi aku harus 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘱𝘢𝘴𝘮𝘶 demi kebaikanmu. 𝘚𝘦𝘦 𝘺𝘰𝘶 𝘨𝘰𝘰𝘥 𝘱𝘦𝘰𝘱𝘭𝘦 Aku titip dia ya Tuhan. Dia 𝘣𝘢𝘪...