𝘗𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘐𝘣𝘶

66 22 5
                                    

"Suttss, ca, Acaa. " bisik gadis itu kepada gadis kecil yang tengah melamun didepan jendela panti asuhan kasih ibu.

"Kak Nalla." syok gadis kecil itu melihat kedatangan Nalla. Gadis kecil itu mendekat dan memeluk erat tubuh Nalla.

"Kak Nalla kemana aja sih, Acaa kangen tau. "

Acaa adalah anak panti yang paling cerewet, juga paling dekat dengan Nalla. Rambutnya panjang dan hitam, matanya teduh menyimpan kesedihan yang mendalam, keceriaannya yang selalu ia tunjukkan untuk menutupi kesedihannya.

"Jadi kamu ngelamun karena kangen kakak?" ucap Nalla tersenyum tipis.

"Iyaa, kakak nyebelin tau!" ucap gadis cilik itu dengan bibirnya yang dimanyun manyunkan.

"Hmm kakak minta maaf, kemarin kakak banyak urusan, kerjaan kakak juga banyak, jadi baru bisa datang sekarang. Jangan sedih dong, kan kaka udah disini. " Hibur Nalla pada gadis kecil yang ada dipelukannya.

"Yang lain mana?" tanya Nalla mengamati sekitar.

"Didalem kak lagi persiapan mau ngaji."

"Terus kenapa kamu nggak masuk, malah ngelamun disini?"

"Acaa mikirin kakak tau!"

"Yaudah kakak kan sekarang disini, ayo sekarang Acaa ngaji."

"Gamau, Acaa masih kangen kak Nalla tau!"

"Loh kakak mau ngaji juga Acaa, ayo kita ngaji bareng." ucap Nalla menatap mata gadis cilik itu tulus, dengan senyumnya yang mengembang membuat siapa saja nyaman melihatnya.

"Serius kak?" tanya Acaa antusias.

"Serius dong lihat penampilan kakak, beda kan?"

"Iya beda, daritadi Acaa terpana lho lihat kakak, kakak cantik banget pakek jilbab. " puji gadis cilik itu sambil merapikan jilbab Nalla yang kurang rapi.

"Yee Acaa bisa aja."

Penampilan Nalla kali ini memang berbeda, ia memakai gamis hitam milik mendiang Mamanya, ia padukan dengan hijab pasmina berwarna frapucino. Dihiasi makeup nya yang amat sangat natural membuat kesan kalem diwajah cantiknya.

"Kak Nalla." teriak anak anak panti lainnya yang baru saja keluar dari ruangan mengaji. Anak anak itu berlari dan memeluk tubuh Nalla bersamaan dengan posisi Nalla ada ditengah tengah.

Nalla tersenyum bahagia, ia merasa bersyukur karena disayangi oleh mereka dan dianggap seperti kakak kandungnya sendiri. Ketemu mereka adalah salah satu cara Nalla untuk melupakan segudang masalah yang memenuhi otaknya.

Ditempat yang sama laki-laki seusianya dari tadi berdiri memperhatikan mereka yang saling peluk memeluk melepas rindu.

Gadis itu mendongak, matanya membola terkejut melihat laki-laki yang berdiri tepat dihadapannya itu. Mulutnya ingin sekali mengumpat, tetapi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak akan pernah berkata kasar lagi. Ia hanya menghembuskan nafas berat. Abizhar? Ngapain dia di sini.

"Ngapain lo disini? Lo pasti ngikutin gue ya? Kurang kerjaan banget sih lo! " protes gadis itu menatap tajam laki-laki itu.

"Pede banget lo." Ucap Abi santai.

"Heh lo pikir gue gak tau, waktu gue bagi bagi makanan di deket jembatan, lo ada disitu juga kan, nerima makanan lagi dari gue." omel gadis itu dengan ekspresi jengkelnya.

"Kalo lo tau itu gue, kenapa lo ngasih juga ke gue."

"Ya awalnya gue gak tau, terus waktu lo mau naik motor buka penutup hoodie lo gue baru tau kalo itu elo! Gue ngejar lo tapi nggak bisa."

Semestaku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang