𝘒𝘢𝘣𝘢𝘳 𝘗𝘦𝘳𝘫𝘰𝘥𝘰𝘩𝘢𝘯

143 43 57
                                    

Motor Abi berhenti tepat di tengah pagar depan sekolah.

Tin tin tiiiiinnn

Klakson Nalla berbunyi sangat nyaring.

"Sialan, anak pembawa sial itu ngapain sih disitu." gerutu Nalla dari dalam mobil, dengan ekspresi kesalnya gadis itupun turun untuk mengomelinya.

"Eh anak PEMBAWA SIAL! Ngapain lo berhenti disini, lo pikir ini jalanan punya nenek moyang lo apa!?" ucap Nalla menatap tajam laki laki itu.

"Lo bisa nggak sih biasa aja, suara lo itu nyaring, persis kaya klakson lo!"

"Bukannya minta maaf lo ya, malah ngejek gue!"

"Lagian gue gatau tadi kalau didalem masih ada manusia. " jawab Abizhar santai.

"Lo pikir gue hewan ha?! " gadis itu tidak mau kalah.

"Nggak ada yang ngatain lo hewan kok."

"Udah udah Nalla, Abi, kalian itu kenapa sih? Masalah kecil aja jadi segede ini. " ucal Akbar berusaha menghentikan keributan itu.

"Yaudah cepetan sana jalan, gue mau lewat! "

"Iyaaa tuan putriii." Akbar menarik Abizhar menjauhi Nalla." Ayo buruan."

Gadis itupun masuk mobil dengan raut wajah kesal.

"Lo kenapa sih Nall? Kayak punya dendam aja sama Abi. " Sera menggelengkan kepalanya heran dengan sikap Nalla.

"Emang. " ucap gadis itu singkat.

****

"Assalamualaikum" Gadis itu mengucap salam lalu menyalimi tangan Papanya.

"Waalaikumsalam, kamu makan dulu, beres beres, habis itu turun ya temuin Papa. " kata Papanya.

"Mau ngapain? " ucap Nalla tidak memandang sedikit pun wajah Papanya itu.

"Nalla capek." lanjutnya.

"Papa mau ngomong bentar."

"Oke, tapi Nalla istirahat bentar. " lirih Nalla, ia malas berbicara.

Gadis itu masuk kamar dan langsung membaringkan badannya, menatap langit langit kamar.

'Tumben Papa mau ngobrol sama gue'

Beberapa menit kemudian, ketikan pintu terdengar berkali-kali.

'Tok tok'

"Masuk aja Pa." kata Nalla dari balik pintu.

Sandi masuk dan duduk disebelah Nalla yang tengah berbaring. Butuh 2 menit Sandi untuk membuka suara.

"Nak, ada hal penting yang mau Papa bahas sama kamu." ucap Sandi dengan mimik wajah serius.

"Langsung intinya aja sih Pa, nggausah bikin Nalla penasaran."

" Ada laki laki yang mau nglamar kamu."

"Apa?" Shok gadis itu mendengar ucapan Papanya.

"Papa ini hidup di jaman apa, udah nggak jaman Pa perjodohan kayak gitu, Nalla nggak mau, Nalla itu udah punya pacar!"

"Kamu pikir pacar kamu itu baik buat kamu, bisa memahami kamu, bisa bimbing kamu, didik kamu, dan jamin hidup kamu jauh lebih baik? Masih pacaran sama kamu aja dia udah kasar sama kamu, udah berani juga selingkuhin kamu, dan kamu seyakin itu bakalan jadiin dia temen hidup kamu?"

"Darimana Papa tahu kalau dia selingkuh? darimana Papa tau semuanya?!"

"Papa pernah liat pacar kamu jalan sama cewe, dan cewe itu bukan kamu."

Semestaku Yang HilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang