Jantung Vincent berdebar saat mengambil panci dan mulai menyiapkan makan malam. Dia bisa merasakan tatapan Donomie yang memperhatikan setiap gerakannya. Dia mencoba fokus memasak meski gemetar, merasakan sensasi vibrator di dalam dirinya saat bergerak di dapur.
Donomie memperhatikan Vincent memasak. Dia bisa melihat tubuhnya yang gemetar dan napasnya yang mulai tak stabil. Tangannya menggenggam remote control, lalu mulai menyalakan vibrator-nya.
Vincent terkesiap saat mainan di dalam dirinya bergerak. Sensasinya semakin hebat hingga membuat kakinya lemas. Pipinya memerah ketika terus memasak. Tubuhnya gemetar setiap kali dia bergerak. Mainan di dalam dirinya terus bergetar. "D-Donomie..." bisik Vincent putus asa. "Kumohon... aku tak bisa fokus memasak..."
"Aku tahu, sayang," jawab Donomie terdengar puas. "Tapi aku ingin melihatmu kesulitan konsentrasi saat aku bersenang-senang denganmu." Dia terus mengatur kecepatan dan intensitas getaran mainan itu sambil melihat reaksi Vincent.
Vincent tersentak saat mainan itu bergetar di dalam dirinya lebih intens. Tubuhnya semakin gemetar saat mencoba untuk tetap berdiri. "A-aku tak bisa..."
Donomie menikmati pemandangan Vincent yang berusaha mengendalikan diri. "Kau harus mencobanya, sayang," gumamnya. "Lagipula kau belum selesai memasak."
Vincent merintih pelan saat berupaya untuk terus memasak terlepas dari sensasi luar biasa dari mainan itu. Namun pada akhirnya dia mencengkeram meja dengan erat dengan mata terpejam. "A-aku tak tahan lagi... aku mau... mmh... k-keluar..."
Donomie terkekeh lagi, menikmati suara Vincent yang terdengar putus asa. "Belum saatnya, sayang. Kau masih harus memasak makan malam, baru kuizinkan keluar."
Tubuh Vincent gemetar dan matanya terpejam rapat saat mencoba mengabaikan sensasi nikmat di dalam dirinya. Donomie memperhatikannya dari sofa sambil tersenyum puas. "Hati-hati, sayang."
"Y-ya... aku akan... berhati-hati..." Vincent kini semakin sulit untuk membiarkan rangsangan mainan itu karena Donomie meningkatkan intensitas dan kecepatannya. Erangan dan desahannya terdengar ketika dia berupaya menahan pelepasan. "Ahn... aahnn... kumohon... D-Donomie... ahnn... aku tak bisa... mmhh..."
"Bersabarlah, sayang," balas Donomie lalu terkeleh. "Selesaikan masakanmu, baru kuizinkan."
Vincent merintih dan mengangguk saat mencoba menyelesaikan masakannya. Dia bergerak lebih cepat, tapi setiap gerakannya memberikan kenikmatan lebih besar dari mainan itu, membuatnya semakin sulit konsentrasi. "Aahnn... ahhh... mmnn... hha... s-sudah... selesai... kumohon... hhaa... aku mau..." erang Vincent saat selesai memasak.
"Good boy," kata Donomie. "Kerja bagus. Kau berhasil memasak makan malam." Dia memberi isyarat agar Vincent menghampirinya. "Kemarilah, sayang. Aku punya sesuatu untukmu."
Jantung Vincent berdebar saat mendekati Donomie dan berdiri di depannya dengan napas yang terengah-engah. Donomie lalu menarik pacarnya ke pangkuannya. Tangannya pun mengerayangi tubuh telanjangnya, membuatnya mendesah pelan. Dia memajukan wajah ke telinganya. Embusan napasnya terasa hangat saat berbisik, "Tutup matamu."
Suara Donomie membuat Vincent semakin terangsang. Dia pun merintih kecil dan menutup matanya. Donomie lalu mengeluarkan sebuah vibrator kecil lainnya dan perlahan mengusapnya ke dada pacarnya. Tanpa sadar Vincent membusungkan dada saat mainan itu mengenai putingnya. "Aahh... D-Donomie..."
Donomie terkekeh melihat tubuhnya yang gemetar saat mainan itu bergerak semakin ke bawah menuju pahanya hingga ke bagian paling sensitifnya. Vincent tersentak karena gairah. Matanya pun terpejam karena kenikmatan. "Mmnn... aahn..."
Donomie menikmati pemandangan Vincent yang gemetar dan terengah-engah di pangkuannya. Dia pun meningkatkan intensitas getarannya. "Kau suka ini, 'kan? Suka kalau kugoda di bagian paling sensitifmu? Suka kalau kehilangan kendali seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Prey to the Snake
ActionVincent dulunya bos mafia yang disegani. Namun hidupnya hancur semenjak Donomie, kaki tangannya, mengkhianatinya dan menjadikannya 'peliharaan'. *** Vincent Morris merupakan mantan bos mafia sebelum akhirnya dikhianati oleh orang kepercayaannya, Don...