Vincent gemetar ketakutan saat Donomie menarik dagunya paksa untuk menatap Jack, mantan bawahannya. Dia merasa sangat terhina saat Jack berdiri di hadapannya, terlihat kaget. Namun Jack berusaha tak memedulikannya saat melaporkan beberapa hal pada Donomie.
Donomie masih memeluk Vincent, membuatnya bersandar lembut padanya selagi mereka membahas hal-hal penting. Donomie dengan bangga memperlihatkan Vincent ke Jack. Dulu dia adalah bos mafia yang dihormati di mata bawahannya, tapi sekarang dia hanyalah 'mainan' Donomie yang menyedihkan, seperti anjing yang tak mampu melawan. Rasanya sangat memalukan.
"Hahaha! Lucu sekali!" kata Jack akhirnya, terhibur dan menertawakan situasinya. "Anda dulu bos mafia yang kuat, tapi sekarang hanyalah anjing peliharaan Mr. Salvatore!"
Wajah Vincent memerah karena malu, tak mampu membalas ucapan Jack. Donomie masih mengelusnya sambil tersenyum, terhibur dengan ucapan Jack.
"Kau bahkan tak mampu membela diri!" lanjut Jack, tertawa sambil mengejeknya. "Aku akan memberitahu semua orang tentang ini. Mereka pasti tertawa saat mengetahuinya. Coba bilang 'aku anjing kecil Mr. Salvatore' padaku."
Tenggorokan Vincent tercekat saat mendengarnya. Cengkeraman Donomie semakin erat, tampak senang mempermalukannya. Bibirnya mendekat ke telinganya. "Ayo katakan."
Vincent kini benar-benar merasa malu terhina. Dia enggan mengatakan hal itu, tapi kemudian dia terpaksa melakukannya.
"A-aku anjing kecil Mr. Salvatore..." ucapnya pelan dan menyedihkan, tapi Donomie malah memujinya.
"Anjing pintar," kata Donomie sambil membuat Vincent menatap wajahnya. Dengan lembut dia menciumnya dengan mesra seperti seorang kekasih, lalu memeluknya erat-erat.
"Hahaha!" Jack tertawa. "Bos mafia terhormat seperti Anda kini berakhir jadi hewan peliharaan, Mr. Morris. Sungguh menyedihkan."
Kata-katanya membuat tubuh Vincent membeku. Wajahnya memerah menahan malu.
"Anda akan jadi bahan tertawaan di kalangan mafia. Selamat bersenang-senang, Mr. Salvatore!" ucap Jack sambil menertawakannya, lalu keluar dan menutup pintu.
***
Donomie memutuskan untuk memamerkan Vincent sebagai anjingnya ke para bos mafia, sekaligus memperkenalkan Vincent sebagai 'peliharaannya'.
Mengetahui hal ini membuat Vincent marah, tapi dia juga lemah untuk membangkang. Tubuhnya gemetar saat Donomie membersihkan dirinya dan memberinya pakaian bagus.
"It's showtime, my little puppy," bisik Donomie, lalu membawa Vincent dengan paksa. Dia merasa pusing saat Donomie menggendongnya. Pria itu berencana membawanya keluar untuk dipamerkan ke para bos mafia.
Vincent merasa sangat terhina ketika Donomie menggendongnya seperti anjing kecil. Dia ingin pergi sejauh mungkin dari tempat itu, tapi dia benar-benar tak berdaya. Samar-samar dia mendengar suara orang-orang dan langsung merasa panik. Mereka akan melihatnya seperti ini, telah dikalahkan dan diperbudak oleh Donomie, pria yang dulu dia percaya sebagai kaki tangannya.
"Kau terlihat bersemangat, anjing kecil," bisik Donomie, mengejek penderitaannya. Vincent merasa benar-benar terhina saat Donomie membawanya melewati pintu sambil memeluknya erat-erat, memamerkannya pada bos mafia lainnya.
"Selamat malam semuanya," kata Donomie dengan Vincent yang terlihat menyedihkan.
Para bos mafia menatap Vincent. Mereka terkejut, tapi ada juga yang tertawa dengan perubahannya yang drastis.
"Anjing yang lucu, kan?" tanya Donomie, mengelus Vincent lembut sambil menggendongnya.
Vincent melihat mereka tertawa saat membicarakannya, tak percaya Donomie berhasil membuatnya setakluk dan sejinak itu.
"Lucu sekali," kata salah satu dari mereka "Bos mafia seperti dirimu kini jadi anjing peliharaan, Mr. Morris!"
Para bos mafia di sana lalu mulai membelai Vincent, menertawakannya, membuatnya merasa terhina dan malu.
"Anjing yang lucu," kata salah satunya sambil menyeringai. "Coba menggonggong."
Vincent tak mampu berbicara karena merasa sangat terhina dan menyedihkan, tapi mereka terus mendesaknya, jadi dia akhirnya berkata pelan, "G-guk... guk..."
"Lihat seberapa penurutnya dia," ucap Donomie, memuji Vincent di depan semua orang. Dia tampak bangga dengan kenyataan bahwa dia kini memiliki Vincent. "Aku tak percaya mantan bosku kini jadi anjing peliharaanku."
Tubuh Vincent gemetar. Wajahnya dipenuhi perasaan malu dan hina. Dia ingin kabur dan bersembunyi, tapi Donomie masih memeluknya erat-erat di depan semua orang, seolah-olah ingin menunjukkan pada mereka betapa menyedihkan dirinya.
"Ayo katakan 'aku anak baik' ke semua orang," kata Donomie lembut, tersenyum melihatnya gemetar. Dia jelas-jelas sangat senang mempermalukan Vincent. "Tunjukkan seberapa penurutnya dirimu."
Vincent tak bisa protes. Dia kini merasa lebih terhina dan malu. Dengan air mata mengalir di pipinya, dia berkata, "A-aku anak baik..."
"Hahaha!" Mereka kini tertawa mengejek. "Benar-benar penurut! Lihat seberapa gemetar tubuhnya. Mungkin dia sebentar lagi akan menangis! Tak kusangka bos mafia sepertinya begitu jinak dan penurut."
Donomie masih memeluk dan menggendongnya, membuatnya benci betapa berkuasanya Donomie terhadap dirinya sekarang. Dia lalu memerintah lagi, "Ayo beritahu mereka siapa pemilikmu."
Dengan suara bergetar, Vincent berkata pelan, "A-aku milik d-daddy..."
Semua orang tertawa terbahak-bahak. "Hahaha! Dia bilang apa? Daddy?"
Vincent mulai terisak kecil karena sangat malu dan terhina sekarang, terutama ketika mereka mencemoohnya terus-menerus.
Akhirnya Donomie berkata dengan lembut, "Maaf bapak-bapak terhormat. Sekarang sudah waktunya anjing kecilku istirahat."
Para bos mafia itu mengangguk setuju, masih terhibur dengan pertunjukan kecil itu.
"Ayo, anjing kecil, waktunya tidur," gumam Donomie. Dia lalu membawa Vincent kembali ke kamarnya, membaringkannya di kasur. Sambil membelainya dengan lembut, dia berkata, "Kau sangat penurut hari ini. Kini semua orang tahu kalau kau milikku."
Vincent sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri karena begitu lemah. Dengan tenaga yang tersisa dia berhasil melepaskan diri dari Donomie dan terjatuh dengan keras ke lantai. Dia segera menjauh dari Donomie, lalu menatap marah padanya. Air mata kebecian mengalir di pipinya.
"Jangan mendekat!" katanya sambil menggeram. Namun Donomie malah tertawa.
"Memangnya kenapa?" tanyanya lalu tersenyum mengejek. "Kau betul-betul mau dihukum, ya?"
Dengan cepat dia meraih leher Vincent, mengangkatnya dan melempar tubuhnya ke tempat tidur. "Dasar anjing nakal."
***
Jika kamu menikmati ceritanya, jangan lupa untuk memberi vote.
Seperti biasa kritik, saran, atau pertanyaan bisa ditulis di kolom komentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prey to the Snake
AksiyonVincent dulunya bos mafia yang disegani. Namun hidupnya hancur semenjak Donomie, kaki tangannya, mengkhianatinya dan menjadikannya 'peliharaan'. *** Vincent Morris merupakan mantan bos mafia sebelum akhirnya dikhianati oleh orang kepercayaannya, Don...