Part 16

1.6K 180 16
                                    

Pagi ini paul sudah stand bye di depan rumah nabila, ia menunggu nabila disana langit memang masih gelap belum menunjukan matahari tetapi paul sudah berada didepan rumah nabila menunggu gadis itu keluar

"paul, lu gila ya ini masih gelap kenapa udah didepan rumah gue" ucap nabila ketika melihat paul didepan rumahnya

"tunggu tunggu, lu mau kemana ? Ke kantor ? Kenapa style lu hari ini kaya pengen main si" ucap nabila kembali ketika melihat paul dengan pakaian yang bukan untuk ke kantor seperti biasanya

"udah cepet sana mandi siap siap gue tunggu" ucap paul memasuki rumah nabila melewati nabila begitu saja yang masih terdiam disana

"sumpah ga habis pikir gue punya bos kaya lu, lu mau ngapain ?" Tanya nabila kembali

"hari ini kita ke panti asuhan" ucap paul singkat

"ha panti asuhan, lu udah tau dimana ?" Tanya nabila

"makanya jangan banyak tanya dulu, siap siap dulu sana biar ga kesiangan kalo kesiangan dikit macet"

Nabila memajukan bibirnya lalu pergi meninggalkan paul disana, ia memasuki kamarnya untuk membersihkan diri dan bersiap siap

Selama menunggu nabila akhirnya nabila selesai juga, ia menghampiri paul yang masih setia menunggunya di ruang tamu sambil memainkan ponselnya

"udah nih, cepet jelasin ini mau kemana ?" Tanya nabila duduk di samping paul

"ayo jalan" ucap paul menarik nabila memasuki mobilnya

Kini mereka sudah berada di dalam mobil paul, paul melajukan mobil dengan mendengar beberapa pertanyaan dari nabila yang masih menanyakan kita sebenarnya mau kemana paul

"paul, jawab" ucap nabila dengan suara sedikit tinggi

"Ke panti asuhan tempat di mana lu di adopsi nab, dan kata papah rey panti asuhanya berada di kota bandung" jawab paul

"lu udah nanya ini semua ke papah sejak kapan?"

"Kemarin, waktu pulang dari rumah sakit gue sempet hubungin papah rey buat tanya soal ini kenapa gue hubungin papah karna gue pengen semuanya cepet selesai"

"gue ga minta lu buat bantuin ini semua powl, gue bisa sendiri jadi lu gausa cape cape buat bantu cari orang tua kandung gue dimana"

"gue yang mau sendiri nab, naluri gue yang mau bantu lu emang gaboleh?"

"tapi gue tambah gaenak sama lu, lu udah selalu bantu gue sedangkan gue sebaliknya selalu nyusahin lu"

"gausa dipikirin, yang harus kita pikirin sekarang itu cari orang tua kandung lu biar segera bisa jadi wali nikah lu nanti"

Nabila melihat paul disampingnya yang masih fokus dengan jalan di depan nya ini, wali nikah? Jadi sebenarnya paul benar benar mau menerima perjodohan ini

"lu serius mau nikah sama gue ?" Tanya nabila

"urusan itu gampang, yang penting orang tua kandung lu dulu aja"

Paul masih belum bisa berani mengungkapkan kalau ia memang mau menikah dengan nabila

Perjalanan menuju bandung memakan waktu 2 jam karna mereka terkena macet disana ditambah dengan hari kerja pasti membuat jalanan sedikit ramai dari hari biasanya

"macet lagi, laper powl gue belum sarapan" ucap nabila

Paul lupa, ternyata mereka berdua pergi memang langit masih malam jadi tidak sempat sarapan sebelum pergi tadi

"yauda kita minggir dulu nanti kalau ada yang jualan ya, mau makan apa?" Tanya paul

"apa aja yang penting makan"

Unwanted MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang