Part 8

1.4K 130 7
                                    

Pagi ini nabila sudah bersiap akan pergi ke kantor untuk bekerja, ini hari pertama ia kerja di perusahaan paul, nabila berniat akan memberitahu orang tuanya nanti kalau ia sudah diterima kerja disana kemarin dan nabila berharap mendapat respon yang baik

"mah, pah aku mau berangkat kerja dulu ya kemarin aku keterima kerja di kantornya ka rony" ucap nabila kepada mamah dan papahnya yang sedang melakukan sarapan pagi bersama

"alhamdulillah"ucap mamah

"bagus"ucap papah

Nabila hanya tersenyum mendengar respon dari kedua orang tuanya, memang sangat singkat dan padat tapi bagi nabila itu sudah lebih dari cukup untuk dirinya selama ini, salma kaka nabila sudah berangkat terlebih dahulu karna ia mempunyai kerjaan lebih untuk cepat diselesaikan di butik jadi tidak bisa berangkat bersama nabila.

Pagi ini nabila berniat akan membawa mobil sendiri ke kantor, tetapi ternyata papah nabila melarang nabila karna jika nabila pergi membawa mobil sendiri pasti akan pulang larut malam bahkan pulang pagi, padahal itu jaman dimana nabila kuliah disibukan dengan tugas kampus dan nongkrong bersama teman temanya di kampus.

sekarang nabila sudah lulus kuliah, sudah dewasa ia pikir ia sudah dibebaskan dengan membawa kendaraan pribadi tetapi sama saja dunia belum berpihak padanya jadi nabila belum diizinkan membawa kendaraan sendiri ke kantor. maka ia pergi menuju kantor menggunakan angkutan umum atau busway yang berada di jakarta

Busway pagi ini sangat ramai sekali penumpang jadi membuat waktu sedikit lama, nabila sangat panik sekali karna ini hari pertama ia masuk kantor dimana kemarin paul sudah memberitahunya bahwa tidak boleh telat, ini semua karna papahnya andai saja nabila diperbolehkan membawa mobil sendiri mungkin nabila tidak akan seperti ini sekarang

sudah lamanya nabila menunggu busway disana, akhirnya ia sudah sampai di kantor dengan waktu yang memang telat 5 menit, nabila berharap paul masih memberikanya toleransi atas telatnya ia pagi ini.

Nabila memasuki ruangan kerja paul, terlihat disana sudah terdapat paul yang sedang duduk di meja kerjanya dan memainkan ponselnya. pria itu sudah terlihat rapih dan sangat segar pagi ini dengan pakainya yang sangat terlihat formal.

"ehm, sorry paul gue telat soalnya macet banget" ucap nabila

paul melihat kehadiran nabila kini di hadapanya dengan tatapan wajah datar yang ia berikan untuk nabila

"sorry ya jangan marah plis" ucap nabila memohon

"ko bisa telat?"tanya paul

"gue naik busway, tadi rame banget jadi sedikit lama"

"lain kali jangan naik busway, busway tiap pagi emang rame"ucap paul

"iya besok naik ojek ko" ucap nabila

"kenapa ga bawa kendaraan aja, lo bisa kan bawa mobil?"tanya paul

"gaboleh sama papah"

"loh kenapa?"

"gara gara gue setiap dibolehin bawa mobil selalu ga inget waktu pulang"

"lo bandel banget ya jadi cewe? pantes bokap nyokap lo mau cepet jodohin lo sama gue biar lo tuh ga bandel lagi" ucap paul

"dih ko gitu, yaudasi kenapa emang lo gamau jadi suami gue?"tanya nabila

"jangan ngomongin masalah ini di kantor nab"

"kenapa emangnya? lo malu kalo punya istri kaya gue?"

"dasar bocil, udah duduk di tempat lo sana"ucap paul

"tempat gue dimana? kan gue gatau"

paul berdiri dan menuju meja nabila yang tetap berada di ruangan paul tetapi tertutup oleh kaca, dan paul masih tetap bisa memantau dari meja kerjanya

Unwanted MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang