Part 41

1.8K 289 33
                                    

Nabila menghampiri paul dan farel yang sedang berada di ruang tamu ia membawakan semangkuk sayur sop dengan nasi ditanganya untuk paul makan sore ini agar setelah itu ia bisa minum obat

"makan dulu ya abis itu minum obat"ucap nabila hendak menyuapi paul

"gausah nab biar aku makan sendiri"ucap paul mengambil alih mangkuk yang berada di tangan nabila

"nab, aku pulang duluan ya"ucap farel tibatiba

"loh, udah ngobrolnya ka? "tanya nabila pada farel

"udah ko tadi, kamu mau ikut aku langsung pulang atau gimana?"

"aku nanti aja ka baru sampe"

"yauda aku pulang dulu, pak paul cepet sehat lagi ya"ucap farel meninggalkan mereka

"sini aku suapin"ucap nabila mengambil mangkuk yang ada ditangan paul tetapi ditahan olehnya

"nab, kamu bisa pulang sekarang ga?"ucap paul membuat nabila kaget, kenapa paul malah menyuruhnya pulang

"loh kenapa emangnya?"tanya nabila bingung

"aku lagi mau sendiri dulu"

"jawaban umum kalo ditanya kenapa pasti jawabnya gitu, ada apa?"

paul diam dan menundukan kepalanya ia masih belum memasukan makanan yang berada di tanganya sedari tadi

"paul, jawab aku"ucap nabila kembali

"aku lagi butuh waktu sendiri nabila"ucap paul dengan lembut bagaimanapun ia masih bersikap lembut pada nabila

"ya kenapa tibatiba, ada apa sama kamu dan farel tadi?"

paul menegakan badanya menaruh mangkuk yang sedari tadi berada ditanganya kini ia merubah posisi duduknya menghadap nabila yang berada di sampingnya

"nab, harus berapa kali aku bilang sama kamu jangan deket deket sama farel"ucap paul

"kenapa? paul farel itu saudara aku dan aku kerja bareng sama dia jadi gaakan bisa kalau aku ga deket sama dia"jawab nabila

"iya aku tau dia saudara kamu, dia atasan kamu di kantor aku tau itu tapi tolong jangan ada dia di antara kita berdua nab"ucap paul kembali

pasalnya sedari tadi nabila di dapur farel mengobrol dengan paul seakan akan ia masih mengharapkan nabila dan ia masih berharap nabila akan menjadi miliknya

"kenapa sih, kamu kalau cemburu tuh liat liat juga dong jangan sama saudara aku kamu cemburuin powl"ucap nabila dengan nada yang sedikit berbeda, beda dengan paul yang sedari tadi berucap masih menjaga nada bicaranya agar tidak menyakiti nabila

paul memandangi wajah nabila yang sepertinya tidak terima dengan ucapanya barusan, kenapa ? paul juga sudah lihat lihat kalau cemburu tapi entah kenapa ia sangat tidak bisa melihat farel bersama nabila

"kan aku bilang mending kamu pulang dulu"ucap paul kembali dengan nada pelanya dan mengalihkan pandanganya dari wajah nabila

"kan sekarang aku malah diusir dari sini, kalau ada masalah itu dijelasin bukanya menghindar siapa si yang sering bilang kalau komunikasi itu penting?"ucap nabila

"aku bukan ngusir kamu nabila tapi percuma kalau di bahas sekarang kita lagi beda pendapat dan ujungnya kita berdua berantem aku gamau itu"ucap paul

"aku disini mau rawat kamu mau bantuin kamu minum obat makan dan segala macem tapi kamu kaya gini, yauda aku pulang"ucap nabila mengambil tasnya meninggalkan paul begitu saja

paul menutup wajahnya dengan kedua tanganya ia bingung harus apa ia juga tidak tahu kalau keputusanya ini benar atau tidak, ia hanya tidak ingin ada keributan antara dirinya dengan nabila tetapi mungkin dengan begini justru malah menimbulkan keributan tersebut

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Unwanted MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang