17. You again!

181 22 0
                                    

Ujian hari pertama baru saja berakhir, tapi Winter masih berdebat dengan Ningning di dalam kelas,

"Gue udah bilang kan waktu itu kalau gue ada ujian, tapi dia maksa njir"

"Ya keputusan lo gimana terusan?"

"Sumpah kemarin dia dateng ke kosan gue, satu orang penting kecelakaan, dan dia gatau siapa lagi yang bisa gantiin dia" jelas Winter, "shit, kenapa gue selalu jadi nomor dua sih"

"Win, bukan itu ya problemnya"

"Iya gue tahu, tapi kan gue jadi gak enak nolaknya"

"intinya lo bilang iya apa enggak?" Gemas Ningning dengan kalimat Winter yang berputar-putar

"Iya gue iyain lah!"

Helaan napas kasar keluar dari mulut Ningning, dan saat itulah ia sadar bahwa sahabatnya itu memang orang yang plin plan. Belum lama ini Winter mengatakan bahwa ia ingin berhenti menjadi mahasiswa yang menonjol. Tapi belum sempat itu dilaksanakan, seseorang yang sudah bisa dipastikan pertunjukannya spektakuler menawarinya sebuah proses pertunjukan secara singkat.

"Udahlah Win, lo tuh udah ga mungkin jadi mahasiswa yang biasa biasa aja, semua orang udah kenal dan tahu kemampuan lo.. menurut gue, nikmatin aja.."

Kalimat Ningning tidak ada salahnya. Benar, mungkin dengan memperbanyak kegiatan di kampus akan membuat Winter jauh lebih fokus untuk kuliah dan melupakan Karina. Karena itu adalah problem utamanya.

"Yaudahlah, gue mau pulang puyeng nih pala gue"

"Puyeng mulu"

--

--

--

--

--

Winter pulang malam setelah bertemu dengan Chaeyeon. Berjalan seorang diri menuju indekosnya sambil merenung. Ia berpikir sekaligus menimbang jika mungkin dalam seminggu ia memaksimalkan latihan, ia bisa mengembalikan citra baiknya.

"Yaudahlah ya, dari pada gue gak ngapa-ngapain malah kepikiran si-"

Saat Winter sedang menaiki tangga sembari berbicara sendiri, ia melihat seseorang di depan pintu kamarnya. Berdiri melipat kedua tangan di dada,

seperti biasanya.

"Hai Win.." Gadis itu menyapa seraya berjalan mendekat ke arah Winter. Memeluk gadis yang masih tediam kaku itu, dan semakin kaku ketika dicium pipinya.

"Bisa dong dibuka pintunya.. Masa diem aja di sini"

Anjing, taik, babi- dalam hatinya

"Oh.. iya" - kenyataanya.

Winter berjalan masuk ke dalam kamar dengan hati penuh umpatan. Duduk di atas ranjangnya, diam, dan menatap Karina yang sedang melepas jaket.

"Kenapa sih? gue ada yang aneh?"

Winter bergelut dengan pikirannya, apakah dia harus tetap diam atau mengatakan apa yang menjadi keresahannya selama ini.

"Ada"

"Apa?"

"Lo kenapa balik lagi"

"Balik ke?"

"Gue"

--

--

--

--

--

"Ning.."

"Apaan.."

"Ning.."

WRONG Graduation (WinRina/JiMinjeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang