7. Shit on You

430 38 5
                                    

"Ya engga dong, mana ada ayam punya pentil.."

"Ayam punya pentil Winn"

"BISA GAK DIGANTI TOPIK MAKANAN ATAU APA KEK, PENTAL PENTIL AJA KALIAN!"

Manusia yang sedang diamuk itu justru tergelak terbahak-bahak tak terkondisikan di lantai depan papan presentasi, sementara Winter duduk di meja dosen sambil memegangi perutnya.

Si pemarah Ryujin dengan binder di tangannya mendengus sebal. Sekejab pukulan mendarat di kepala dua bocah sinting itu. Sejak pagi Winter dan Ningning meributkan hal yang tidak penting. Pertama, persoalan fungsi puting pada lelaki. Kedua, mereka berdebat apakah paus si hewan mamalia punya puting. Terakhir adalah eksistensi puting pada ayam. Mereka tak henti-hentinya membicarakan puting. Tak salah jika Ryujin menyimpan dongkol dan akhirnya menggebuk mereka berdua. Walau akhirnya Ryujin malah ikut tertawa.

"Cus lah makan.." Winter berujar sembari turun.

"Eits gue engga ikut ya.. ada janji sama Julia" balas Ryujin, kemudian merapikan buku dan tas.

"najis lesbong bucin" Ningning mencibir saat berdiri, dan Winter tertawa di sampingnya. Ryujin melenggang ke arah pintu, dan sebelum keluar, ia mengedipkan satu matanya pada mereka berdua.

"makan di kantin?" Winter bersiap menenteng tas.

"Iya dungs"

Mereka keluar dari kelas. Berjalan sepanjang lorong yang ramai seraya bercanda. Kebanyakan dari mereka telah menyelesaikan dua mata kuliah pertama. Keduanya sesekali menyapa teman dari kelas lain yang dikenal. Dan dalam perjalanan itu tak sengaja mereka berpapasan dengan dua orang laki-laki yang berjalan berlawanan arah. Salah seorang diantaranya tersenyum ke arah Winter dan Ningning.

Niat akan membalas senyum diurungkan. Winter lupa namanya, namun ingat rupanya. Alhasil mereka berdua tak mengacuhkan isyarat sapa, dan tetap berjalan lurus keluar koridor.

"Eh Ning, kenapa lo gak mau makan di luar kaya yang lain?"

"Gue? gak mau, gue sukanya di kantin. Gue tuh trauma" kata Ningning

"Trauma kenapa?"

"Win!" Panggilan seseorang memberhentikan perjalanan mereka. Keduanya menoleh mencari-cari sumber suara, "alah tai" umpat Winter dalam hati.

Tangan itu melambai-lambai memanggil. Bahu Winter turun, malas. Satu helaan napas, ia menoleh pada Ningning, "bentar Ning, gue ke sana dulu". Ningning membuat tanda 'oke' dengan tangan kiri.

Winter menoleh ke kanan dan kiri, memastikan tak ada yang tahu kehadiran orang itu. Bersandar pada pintu dengan tangan dilipat, "hai.. gue mau jemput"

"Yeu! Sinting lo. Gue belum selesai, masih kuliah"

"Terus selesai jam berapa?" tanya Karina dengan senyum.

Winter mendengus, "emang mau ngapain? Gue balik jam 5"

"Oke deh.. Nanti gue jemput jam 5"

Winter membatu memandangi Karina yang langsung masuk ke dalam mobil dan meninggalkannya. Gadis cantik tapi gila ini selalu mengganggu setiap saat. Ia berdecak sekali, lalu kembali menemui Ningning.

"Kakak lo jemput? Baik bener" celetuk Ningning membuat Winter berbisik, "dia evil".

Malas membahas persoalan Karina, Winter menyeret Ningning agar segera ke kantin. Seperti biasa, duduk di bangku andalan paling pinggir setelah memesan makan siang favorit mereka.

"Eh btw, lo trauma kenapa?"

"Jadi.. Gue tuh pernah gitu waktu kecil makan di restoran, tapi sama temen temen gue dibilang sombong lah, halu lah, terus akhirnya gue gak mau lagi makan di tempat-tempat kaya gitu.." Ningning berujar, kemudian meminum jus lemonnya.

WRONG Graduation (WinRina/JiMinjeong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang