Aladdin

2 0 0
                                    

Aku adalah orang yang tidak bisa disebut orang kaya maupun orang miskin, ekonomi pas-pasan.

Dan disinilah aku berada, pasar loak. Jangan remehkan tempat satu ini! Terkadang aku menemukan banyak barang bagus dengan harga sangat murah disini.

Kemarin saja aku menemukan tas yang kuincar, di toko harganya 100 ribu keatas di sini aku mendapatkannya dengan harga 2 ribu.

Kalau beli barang disini, harganya serasa beli cilok. Bahkan kemarin aku juga menemukan batu akik, tapi kata penjualnya ambil gratis saja.

"Anjani! Datang lagi?" Aku melihat Pak Bambang, seorang tukang loak yang paling aku kenal disini.

"Iya! Ada barang apa hari ini? Ada yang lucu-lucu?" tanyaku pada Pak Bambang dengan bersemangat, sedangkan orangnya hanya tersenyum kewalahan.

Dia menghela napas berat, wajahnya terlihat sedih.

"Hari ini tidak ada yang laku, kalau sampai sore tidak ada yang membeli sama sekali akan kami bakar semua."

Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku, kalau begitu aku akan melihat-lihat barang disini dulu. Mataku menelisik kanan dan kiri, mencari hal-hal yang bisa kubeli dengan harga tidak masuk akal.

Mataku tertuju pada sebuah benda yang sangat aku kenali, benda yang selama ini kuincar. Figure lampu ajaib Aladdin! Dilihat dari desainnya, yang seperti ini yang Limited Edition!

Di dunia hanya ada empat buah, bahkan sampai dicari oleh semua kolektor. Waktu awal rilis harganya 12 juta rupiah, kemarin aku dengar ada yang membelinya di harga 42 miliar rupiah.

Aku dengan cepat mengambilnya, apakah mereka semua yang ada disini tidak menyadari bahwa ini adalah benda langka? Aku akan membelinya untuk koleksi Aladdin milikku.

Aku ini seorang penggemar Aladdin, bahkan sering kali aku berangan-angan menjadi Jasmine.

Baiklah, berhenti mengkhayal. Ayo kita bayar ini, sebelum aku melupakan tujuan awalku. Lagipula setelah ini aku akan pergi ke supermarket, membeli mie instan.

"Paman! Ini berapa?" tanyaku sembari mengangkat tinggi-tinggi figure satu ini.

"Itu? Tiga ribu saja," ucap Pak Bambang setelah melihat sekilas benda yang kupegang.

Aku memberikan uang 50 ribu kepada Pak Bambang, lalu berjalan pergi dari pasar loak.

"Hei! Anjani! Ini kebanyakan!"

"Paman ambil saja kembaliannya!"

Aku berteriak dan kembali melanjutkan perjalanan, ketika berjalan aku teringat satu adegan dari Aladdin. Ketika menggosok lampu ajaib itu muncul jin, aku dengan iseng mencoba menirukan adegan itu.

Tiba-tiba, keluar jin dari lampu ajaib yang kugosok tadi. Apakah aku sedang bermimpi? Tapi ini semua terlihat nyata, atau aku sekarang sedang berhalusinasi?

"Kuberi 3 permintaan, mau apa? Uang, kecantikan, tahta, dan masih banyak lagi yang bisa kukabulkan."

The End

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang