Dari Planet Yang Lain

1 0 0
                                    

Karena penampilannya, aku sering menganggapnya sebagai makhluk dari planet yang lain. Bagaimana tidak? Rambutnya berwarna ungu muda cenderung ke putih, matanya berwarna emas. Dan lagi, dia tidak bisa berbicara.

Setelah cukup lama aku mengajarinya cara untuk berbicara, dia hanya bisa mengucapkan beberapa kata.

"Angel, selamat pagi." Aku memberinya nama Angel karena dia seperti sebuah malaikat yang tiba-tiba datang ke hidupku, membawa cahaya yang baru.

"Se-selamat pagi," cicit Angel membalas ucapan selamat pagiku, sepertinya dia masih belum terbiasa berbicara dengan bahasa yang bukan dia kuasai.

Aku tersenyum singkat lalu kembali melanjutkan membuat sarapan, sarapan hari ini roti isi selai cokelat dengan segelas susu hangat. Aku meletakkan 4 potong roti isi cokelat di piring milik Angel, sementara di piringku sendiri aku hanya mengambil 2 potong roti isi coklat.

Angel menatap piringnya lalu menatap piringku, setelah itu dia memandangku dengan heran.

"Masih kecil, makan yang banyak."

Angel menatap tubuhnya sendiri, dia lalu berpikir sebentar. Angel berlari keluar dari dapur, sepertinya dia lupa bahwa di rumah tidak boleh berlari.

"Aku ti-tidak kecil! Berat badanku 54 kilogram, tinggiku 162 sentimeter!"

Oh, ternyata dia tadi pergi menimbang dan mengukur tinggi badan ya. Lagipula, sebentar lagi aku akan terlambat untuk pergi bekerja.

Aku mengambil sepotong roti isi selai coklat dan memakannya, semoga hari ini aku tidak terlambat untuk pergi ke kantor. Angel yang melihat aku mulai makan, ikut makan bersamaku.

"Katanya sudah besar, kenapa rotinya habis semua?" tanyaku dengan nada main-main, wajahnya menjadi memerah karena malu.

Aku merapikan dasiku, tidak lupa juga aku mengecek isi tas kerjaku. Hmm, sepertinya sudah semua.

"Aku berangkat kerja dulu, jaga rumah ya." Aku mengacak-acak rambut Angel dengan gemas.

"Hati-hati dijalan!" Angel melambaikan tangan dengan semangat, segelas susu yang belum dihabiskan olehnya tadi masih berada di tangannya.

Aku hanya bisa berharap hari-hari seperti ini tetap berlanjut seperti biasanya, tanpa ada pengganggu satu pun.

The End

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang