Debutante

1 0 0
                                    

Hari ini hari yang spesial, tapi tidak untuk orang yang memiliki acara. Bagaimana tidak? Mantan calon tunangannya akan datang ke acara tersebut.

Mari kita berkenalan dulu, ini Ellie Rosemary. Orang yang akan melakukan debutante hari ini, tapi terlihat tidak memiliki jiwa sama sekali.

Ellie memeluk tasnya, memberikan gerakan tidak mau berangkat kepada para pelayan yang sedang sibuk berkemas-kemas.

"Nona, anda tidak bisa begitu. Meskipun tidak mau, anda tetap harus berangkat."

Ellie berjalan dengan malas menuju kereta kuda, beberapa kali dia ditegur oleh ibunya. Tetapi Ellie tidak memedulikan kalimat-kalimat dari ibunya, bahkan sekarang dia sudah malas mendengar.

"Berjalanlah dengan tegak! Pasang senyuman yang anggun! Pandangan harus tetap ke depan!"

Ellie dengan malas mengikuti semua perkataan ibunya, kenapa dia harus ikut acara yang seperti ini ya?

Sesampainya di lokasi, tampak chaya terang dimana-mana. Padahal sudah dia bilang kepada ibunya bahwa jangan terlalu mewah, tapi sepertinya ibunya tidak memedulikan ucapannya.

Bunga untuk dekorasi sudah ada, cahaya? Terang benderang, meskipun ini malam hari, tetapi terasa seperti siang hari karena terlalu terang.

Jadi sekarang untuk apa Ellie datang kemari? Tentu saja menunggu para tamu, dia harus menunggu semua tamu datang di samping pintu.

"Kenapa ibu tidak menaruh kursi didekat sini saja? Kakiku lelah berdiri terlalu lama," gumam Ellie dengan malas.

Tidak lama kemudian, datang satu kereta kuda berlambang kupu-kupu emas. Itu milik Marquess Lint.

"Hohoho, kukira pesta debutante seorang anak Duke akan sebagus apa. Ternyata cuman seperti ini." Yang datang ternyata bukan Marquess, tetapi Marchioness.

"Dimana Marquess? Kenapa tidak bersama anda? Oh, atau sekarang Marquess sudah tidak mencintai anda lagi? Sungguh menyedihkan ya, apalagi kemarin kudengar Marquess sedang mendekati putri seorang Count."

Setelah membalas kata-katanya tidak banyak yang terjadi, dan debutante berjalan seperti seharusnya.

Sekarang waktunya pesta dansa, mata Ellie mencari-cari pasangannya. Ketika melihat lelaki yang dia cintai itu, senyum Ellie merekah.

"Maukah anda berdansa dengan saya, Nona?"

The End

Loving YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang