Di dunia ini, lebih dari separuh isinya adalah Cyborg. Dahulu mereka diciptakan untuk membantu negara yang kekurangan populasi, tapi entah sejak kapan tujuan mereka malah untuk menguasai bumi ini.
Berteman dengan manusia juga merupakan hal yang tabu di sini, mereka sama sekali tidak boleh berhubungan dengan manusia.
"Jangan melamun, harus menyelesaikan perintah." Yang baru saja berbicara adalah Cyborg B-5301, nama para Cyborg juga ditentukan dengan peringkat. Yang paling tinggi adalah SSS, yang paling rendah adalah F.
"Aku tahu," ucap Cyborg C-8761, tidak ada nada sama sekali dalam suaranya.
Tugas para Cyborg itu kali ini adalah memberikan surat kepada panti asuhan Flora, mereka sama sekali tidak tahu dengan isi surat tersebut.
Ketika sampai disana, pemandangan yang mereka lihat adalah hamparan padang bunga yang berwarna-warni. Tapi mau sebagus apapun tempat ini, panti asuhan sebenarnya adalah tempat para Cyborg gagal dirawat.
Benar saja, tak lama kemudian terlihat para Cyborg kecil berlarian di taman. Ada yang memiliki mata tiga, tangan empat, ada yang hanya memiliki satu kaki, ada yang hanya berupa kepala saja.
Cyborg C-8761 merasa ada yang menyenggol kakinya, dia menoleh kepada benda yang berada di bawahnya. Rupanya itu adalah sebuah bola, bola yang dimainkan oleh anak-anak itu tadi.
"Kakak mau ikut main juga?" Seorang gadis kecil yang buta menghampiri Cyborg C-8761, dia memungut bola yang berada di dekat kaki Cyborg C-8761.
"Annette! Jangan mengganggu mereka!" Seorang gadis yang lebih tua berlari menghampiri gadis kecil tadi, dia menggendong gadis kecil itu lalu menunduk kepada Cyborg C-8761.
"Maafkan adikku, namaku Chloe. Aku wakil penanggung jawab panti asuhan ini."
Cyborg C-8761 mengernyitkan dahinya, terlalu banyak kosakata yang tidak dia mengerti. Kakak? Adik? Main? Apa itu semua?
"Kau Cyborg? Tapi, kau tidak terlihat memiliki cacat?" tanya Cyborg C-8761, terlihat tidak memiliki cacat tetapi bisa masuk golongan Cyborg cacat?
Chloe menghela napas berat, ini termasuk pertanyaan yang menguras emosi. Sampai saat ini juga dia masih merasa kesal jika sitanya mengenai ini, padahal pertanyaannya sangat sepele.
"Karena nomor identitasku tercetak terlalu tebal, padahal itu bukan masalah kan?" Chloe berbicara sembari menunjukkan nomor identitasnya yang berada di pundak, tertulis dengan jelas nomor 3631.
"Bukankah mereka ini berlebihan? Mereka bahkan dengan kejam menggunakan Cyborg cacat seperti kami untuk makanan mereka," terang Chloe dengan kesal.
Cyborg C-8761 membelalakkan matanya, jadi selama ini makanan yang dia konsumsi terbuat dari mereka? Makanan yang dia nikmati setiap hari, bahkan makanan yang terkadang disia-siakan oleh Cyborg lain.
"Oh, kau baru tahu? Anak kecil yang tadi menghampirimu adalah Cyborg yang akan dibawa ke pabrik besok, untuk menjadi makanan kalian semua."
Chloe menatap Cyborg C-8761 dengan tatapan merendahkan, bukankah sungguh hina memakan mereka yang lebih lemah dari kita hanya untuk bertahan hidup?
"Tapi katamu Cyborg cacat akan dibawa ke pabrik saat masih berumur segitu, kenapa kau tidak dibawa ke pabrik juga?"
Chloe mengingat ingatan pahit yang meskipun sudah 10 tahun lamanya masih dia ingat dengan jelas, kenangan yang membuatnya menyesal seumur hidup.