Chapter 11

4.7K 42 2
                                    

𝐕𝐎𝐓𝐄 𝐃𝐈 𝐀𝐖𝐀𝐋 𝐂𝐇𝐀𝐏𝐓𝐄𝐑 𝐁𝐈𝐀𝐑 𝐆𝐊 𝐋𝐔𝐏𝐀 📌
ғᴏʟʟᴏᴡ ᴀᴋᴜɴ Ay_ayana15

                     🐰𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂🐰

...

Hubungan keduanya membaik, Aldrich pun sudah tahu pria yang disalahpahaminya tempo hari merupakan adik dari Elena, kekasih gelapnya itu.

Dan kini keduanya tengah berada di apartemen milik Aldrich, entah kenapa malam ini pria itu membawanya untuk pertama kali kesana.

Apartemen mewah, begitu elegan dan rapi. Banyak pajangan yang tersusun rapih di rak, Elena tak henti-hentinya menatap kagum.

"Kenapa membawaku kesini om? Apa tidak takut nanti pacar om tahu?" tanya Elena.

"Tenang baby, dia sama sekali tidak akan tahu." ujar Aldrich sembari mendekati Elena.

Elena mundur dengan Aldrich yang terus maju, hingga tubuh gadis itu menabrak tembok. "Om mau apa?" tanya Elena menyilangkan kedua tangannya di dada.

"Lapar"

"Mau makan." jawab Aldrich membuat Elena sedikit lega, dan tidak lagi waspada.

"Ayo biar aku yang memasak. Mau makan apa?" tanya Elena melangkahkan kakinya bersiap pergi, mencari dapur di apartemen tersebut.

Aldrich tersenyum,  di pelukannya tubuh Elena dari belakang, membuat pergerakan Elena seketika terhenti.

"Siapa bilang mau makan masakan yang dimasak? Saya lebih ingin memakan tubuh ini." bisik Aldrich ditelinga Elena membuat bulu kuduk Elena meremang.

"Om, jangan bercanda ih" ujar Elena dengan menepuk tangan Aldrich yang melingkari pinggangnya.

"Siapa yang bercanda? Saya serius!" bisik Aldrich yang membuat Elena menelan ludahnya.

Dengan segera Aldrich menggendong tubuh Arin ala bridal style menuju bilik kamarnya. Membaringkan dengan lembut tubuh sang gadis diatas tempat tidurnya.

Aldrich berada diatas tubuh Elena, dapat Elena rasakan sesuatu yang masih tertutup kain itu sudah menegang.

Meski tanpa persetujuan Elena, Aldrich melepaskan semua pakaian yang melekat ditubuh sang gadis, membuat gadis itu te*anjang bulat.

Begitupun dengan pakaian yang ia kenakan semuanya ia tanggalkan dan membuangnya ke sembarang tempat.

Aldrich menarik selimut guna menutupi tubuh mereka, hingga pada akhirnya aktivitas panas yang menguras keringat pun terjadi.

Keduanya terkulai lemas hingga terlelap tidur dengan posisi saling berpelukan, setelah lumayan lama melakukan aktivitas panas mereka.

••••

Keesokan harinya Elena terbangun saat sesuatu yang lembut nan kenyal mengusik tidurnya.

Elena mengerjap, perlahan ia membuka matanya. Dan benar saja, di dapatinya wajah Aldrich yang berada beberapa senti tepat di hadapan wajahnya. Hingga dapat ia rasakan deru hembusan nafas pria itu.

"Morning kiss" ujar Aldrich sembari mengecup bibir Elena lagi.

Elena tersenyum, dan mengecup bibir Aldrich kembali, Aldrich melakukan hal yang sama hingga membuat mereka saling mengecup satu sama lain.

Namun kecupan saja tak cukup, Aldrich malah melumat mulut gadis kecilnya itu, dan dibalas oleh Elena dengan senang hati, hingga keduanya terhanyut.

Entahlah, saat kontak fisik bersama Elena, adik kecilnya yang berada dibawah sana terus saja berdiri dibuatnya.

Aldrich memasang ancang-ancang untuk memulai aktivitas panas, meski masih pagi namun tetap saja harus dituntaskan apalagi Elena yang sepertinya juga mau dan menantikannya.

Aldrich bangkit, diarahkannya adik kecilnya masuk kedalam lubang surgawi milik Elena dengan satu kali hentakan.

"Ahhh"

Desah Elena saat adik kecil Aldrich menancap dengan sempurna di dalam sana.

Mendiamkannya sebentar di dalam sana, hingga dirasa sudah terbiasa barulah ia menggoyangkan pinggulnya perlahan.

Aldrich menggoyangkan pinggulnya dengan ritme beraturan, sesekali mempercepat gerakannya dan menghentakkan pinggulnya.

"Ahhhh"

"Fasterrr daddy ahhhhh"

"Eummm"

"Disanaaa ahhhh"

"Ssshhtt"

Aldrich menengadah saat dirasa adik kecilnya di jepit milik Elena.

Bel apartemen Aldrich berbunyi. Hal itu sungguh membuat Aldrich kesal.

Permainan mereka harus berakhir dalam waktu kurang lebih lima belas menitan, Aldrich sungguh sangat kesal.

"Om" panggil Elena dengan tatapan kecewa dan tak rela.

Aldrich mengecup pucuk kepala Elena. "Tunggu sebentar, aku akan kembali." ujar Aldrich dengan mengenakan baju tidur kimononya serta merapikan penampilannya, lalu berlalu pergi melihat siapa yang datang.

Aldrich membuka pintu apartemennya.

"Kalula"




֮ϐׁꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅׅ꯱ɑׁׅꩇׁׅ֪݊ ֮ϐׁυׁׅ݊ꪀᧁׁ

𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐄𝐉𝐀𝐊 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐆𝐄𝐋𝐀𝐏 ⚠️

SUGAR DADDY (17+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang