Chapter 02

16.1K 115 1
                                    

⚠️𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐄𝐉𝐀𝐊, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐆𝐄𝐋𝐀𝐏⚠️

𝘽𝙐𝘿𝙄𝘿𝘼𝙔𝘼𝙆𝘼𝙉 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝙏𝙀𝙍𝙇𝙀𝘽𝙄𝙃 𝘿𝘼𝙃𝙐𝙇𝙐, 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼 📌📌

𝙵𝙾𝙻𝙾𝚆 𝙰𝙺𝚄𝙽 Ay_ayana15

               🦋 𝙃𝘼𝙋𝙋𝙔 𝙍𝙀𝘼𝘿𝙄𝙉𝙂 🦋

Elena terbangun rasanya seluruh tubuhnya sakit semua, setelah melewati malam yang sangat panjang bagi mereka. Tak ia dapati pria yang semalam menggaulinya, hanya ada secarik kertas dan sebuah kartu nama diatasnya. Bergegas ia menggapai secarik kertas serta kartu nama tersebut, dan membacanya.

𝘚𝘢𝘺𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘩𝘶𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘢𝘯𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢, 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘱𝘢𝘳𝘵𝘦𝘮𝘦𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘳𝘦𝘴𝘮𝘪 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘮𝘪𝘭𝘪𝘬𝘮𝘶.

𝘚𝘰𝘢𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘮𝘢𝘳𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘬𝘩𝘢𝘸𝘢𝘵𝘪𝘳, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘩𝘦𝘯𝘥𝘢𝘬 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨-𝘮𝘢𝘴𝘪𝘯𝘨. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘣𝘶𝘵𝘶𝘩 𝘢𝘱𝘢-𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘶𝘣𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘥𝘪𝘬𝘢𝘳𝘵𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘳𝘢 𝘯𝘰𝘮𝘰𝘳 𝘵𝘦𝘭𝘦𝘱𝘰𝘯 𝘴𝘢𝘺𝘢.

Terukir senyum bahagia dari sudut bibir Elena setelah membaca isi pesan dari sang tuan, tak ingin berlama-lama ia pun bangkit dari atas kasur, memunguti pakaian yang berserakan diatas lantai dengan tubuh tanpa  tertutup benang sama sekali, tanpa ia sadari sedari tadi sepasang mata disana memantau pergerakannya memalui CCTV.

Setelah hampir dua puluh menitan, akhirnya Elena keluar dari bilik kamar mandi. Melihat handphone berwarna silver miliknya yang tergeletak diatas meja yang dipenuhi dengan puluhan panggilan tak terjawab dari Jack, sahabatnya.

Elena bergegas pergi dari apartemen tersebut, menuju apartemen sang sahabat, sudah ia tebak pasti dirinya akan diomeli layaknya anak kecil oleh sang mama, saat tiba di apartemen sahabatnya nanti.

Dan benar saja setelah menempuh perjalanan kurang lebih tiga puluh menitan akhirnya Elena sampai di gedung apartemen Jack, segera ia memasuki gedung tersebut dan memasuki lift menuju lantai sepuluh  kamar unit 3124.

Dan Benar saja sesampainya Elena di unit 3124 ia dapati Jack yang sudah nangkring di ambang pintu apartemen dengan menggenggam kemoceng, layaknya ibu-ibu yang marah karena nilai rapor anaknya jelek. Elena yang melihat hal itu hanya mampu cengengesan, senyum tak bersalah.

"Kemana kau semalam?"

"Tidur dimana?"

"Pergi sendiri atau berdua?"

"Mengapa kau tidak mengirimkanku pesan? Kalau kau di culik orang gimana? Apa yang akan aku katakan kepada Ayahmu jika anaknya menghilang? Kau ini makin besar makin bikin khawatir saja."

"Apa kau tau aku tidak bisa tidur semalaman karena khawatir akan dirimu Elena? Ada yang lecet tidak? Mana-mana yang lecet sini aku lihat!"

"Jika kau kenapa-napa gimana? Aku ini belum menikah, jika kau kenapa-napa aku yang akan disalahkan Ayahmu karena dia mempercayaimu padaku."

SUGAR DADDY (17+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang