Chapter 06

9.2K 91 1
                                    

𝙑𝙤𝙩𝙚 𝙙𝙞 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙘𝙝𝙖𝙥𝙩𝙚𝙧, 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙣𝙜𝙠 𝙡𝙪𝙥𝙖 📌

Follow Ay_ayana15

🐰𝙃𝙖𝙥𝙥𝙮 𝙍𝙚𝙖𝙙𝙞𝙣𝙜🐰

•••

Melihat Elena yang ketakutan membuat Aldrich dengan segera menarik tubuh gadis itu kedalam dekapannya. "Maaf, sudah membuatmu takut" ucap Aldrich melembut sembari mengecup pucuk kepala gadis kecilnya itu.

"Saya tidak bermaksud menyakitimu," ujar Aldrich sembari mengelus surai hitam milik Elena, dan tak henti-hentinya mengecup pucuk kepala Elena.

Aldrich melepaskan pelukannya, ditatapnya wajah gadis cantik di depannya itu."Saya tidak bisa memberi kejelasan tentang hubungan kita saat ini, yang jelas saya milik kamu dan kamu milik saya" ujar Aldrich.

"Om?" tanya Elena, meski Aldrich bilang belum bisa memberi kejelasan tentang hubungan mereka, dengan pengakuan Aldrich barusan, itu sudah membuat Elena bahagia dan setidaknya dirinya diakui meski tanpa status.

"Mulai sekarang kamu tidak boleh meninggalkan saya, kemanapun kamu pergi saya akan mencari keberadaanmu, saya akan mendapatkanmu meski kamu berada dalam lubang semut sekalipun" pangkas Aldrich dengan kembali memeluk tubuh Elena.

"Biarkan begini sebentar, aku sangat lelah beberapa hari ini." ujar Aldrich sembari membenamkan wajahnya di lekukan leher Elena.

"Masuklah, apa tidak malu nanti ada yang melihat kita yang seperti ini?" ujar Elena menepuk pundak Aldrich pelan.

"Siapa yang akan melihat kita seperti ini? Apa bocah sialan itu?" tanya Aldrich.

"Dia punya nama, namanya Jacksen. Om jangan sembarangan, dia sahabatku satu-satunya" ungkap Elena.

"Siapa peduli? Toh sekarang kamu milik saya." ucap Aldrich sembari menjahili Elena dengan membuat banyak tanda kepemilikannya dileher Elena.

~~~~

Beberapa bulan telah berlalu, meski hubungan antara Aldrich dan Elena belum memiliki status, akan tetapi beberapa bulan ini keduanya menjalani hubungan mereka dengan sangat baik selayaknya hubungan normal sepasang kekasih.

𝘖𝘮, 𝘬𝘢𝘯𝘨𝘦𝘯

Elena mengirimkan pesan serta diselipkan fotonya kepada Aldrich yang kini berada di apartemen Kalula.

𝘈𝘺𝘰 𝘮𝘢𝘪𝘯 𝘭𝘢𝘵𝘰-𝘭𝘢𝘵𝘰 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘰𝘮

Tulis Elena lagi, membuat Aldrich tersenyum menatap isi pesan tersebut, gadis kecilnya itu semakin hari semakin bisa saja menggodanya dan membuat dirinya bergairah.

Ingin sekali Aldrich menghampiri gadis kecilnya itu di apartemennya, akan tetapi kini ia sedang bersama wanita yang ia cintai. Elena? Entahlah, dia tidak tahu perasaan apa yang dimilikinya terhadap Elena.

Aldrich tahu perasaan Elena terhadapnya, akan tetapi sulit bagi Aldrich memastikan apa sebenarnya perasaannya terhadap Elena, mungkin sebatas tempat ternyaman saja baginya, atau entahlah. Yang dia tahu dirinya merasa kesal saat gadis kecilnya itu didekati oleh pria lain.

"Apa ada yang begitu lucu?" tanya Kalula yang membuat Aldrich terkesiap seperti seseorang yang ketahuan berselingkuh, dengan segera ia meletakkan handphone miliknya diatas meja.

"Tidak ada, aku menonton video lucu yang dikirim oleh Arga." balas Aldrich dengan melihatkan gigi kelincinya.

"Al" panggil Kalula sembari duduk dan membaringkan tubuhnya dengan berbantalkan paha Aldrich.

"Ada apa, hem?" tanya Aldrich menatap wanita yang telah bersamanya hampir lima tahun ini.

"Nanti malam ayo dinner, sudah lama sekali bukan?" ujar Kalula menyampaikan niatnya.

"Boleh, di tempat biasa bukan?" tanya Aldrich.

"Iya, sekalian merayakan anniversary kita yang kelima." ujar Kalula.

"Kau mau apa? Tas branded terbaru, perhiasan atau apa?" tanya Aldrich.

"Tidak ada, hanya mau kamu yang setia padaku." ungkap Kalula membuat Aldrich menghentikan pergerakannya yang mengelus surai hitam Kalula.

"Tentu" sahut Aldrich tersenyum dan dilanjuti dengan mengecup pucuk kepala Kalula.

••••

Jack menemani sang adik gadisnya makan disebuah restoran kelas atas, yang dimana kata adiknya menemani dalam rangka hari kasih sayang, sangat membuat Jack muak.

Netra Jack terfokus pada dua pasang kekasih yang tengah bercanda gurau dimeja seberang sana, netranya menajam takut salah mengenali seseorang.

Namun benar saja ia tak salah lihat, itu Aldrich. Pria yang sangat dipuja-puja sahabatnya beberapa bulan belakangan ini, dan betapa plot twistnya ternyata yang bersama Aldrich ialah sepupu Jack yaitu, Kalula.

Jack mengepalkan tangannya, menatap dengan mata memerah kearah meja di sebrang sana, Jack tahu mereka pasti bukan sebatas rekan kerja biasa. Ini hari Valentine dan mereka terlihat merayakan sesuatu yang terlihat sangat bahagia.

Jack tersenyum kecut, dirinya merelakan sahabat masa kecil satu-satunya, gadis yang menjadi cinta pertamanya itu, kepada pria yang gadis itu bilang dia sangat mencintainya. Tapi apakah pria yang dilihatnya bersama wanita lain itu juga mencintai sahabatnya?.

"Aku ada sesuatu yang sangat mendesak, nanti pulang sendiri! Ingat jangan kelayapan!" ujar Jack berlalu pergi meninggalkan sang adik yang tengah asik memakan makanannya.

"Yah, yah kak. Kok gitu, kak Jacksen." teriak Yerin memanggil nama kakaknya.

"Dasar nyebelin," gerutu Yerin sembari menyuapkan kue ke dalam mulutnya.

••••

Jack menekan bel apartemen Elena, tanpa menunggu lama pintu apartemen tersebut terbuka. Nampak Elena yang dengan wajah kebingungannya menatap heran kearah pria di depannya itu yang terlihat kacau.

"Ada apa?" tanya Elena keheranan.

Jack berhambur, memeluk tubuh gadis itu dengan erat.

"Kau kenapa? Apa yang terjadi?" tanya Elena lagi.

"Tidak ada, nanti jika ada yang menyakitimu ingat aku selalu ada untukmu kapanpun itu." pungkas Jack membuat Elena semakin keheranan.

Elena makin dibuat kebingungan, mengerutkan dahinya merasa bodoh sendiri. "Kau yakin tidak ada apa-apa?" tanya Elena memastikan.

"Yakin" jawab Jack yang masih memeluk erat tubuh Elena.

"Lalu apa ini? Aku sampai kehabisan nafas kau peluk dengan erat begini. Aneh sekali jadi manusia, besok-besok jadi ikan saja." ujar Elena menggerutu, Jack menghiraukan ucapan Elena dan terus memeluk erat tubuh gadis mungil itu.

"Biarkan begini sebentar, berjanjilah padaku jangan bersedih dan jangan pernah berniat meninggalkan kami apapun yang terjadi kedepannya." ucap Jack yang lagi-lagi membuat Elena kebingungan, apa-apaan sahabatnya ini, lagian siapa yang akan pergi.

"Kau yakin tidak ada yang terjadi? Kau terlihat sangat berantakan" tanya Elena lagi.

"Hanya mimpi buruk," jawab Jack yang tak ingin memberitahu yang sebenarnya kepada sahabatnya itu.

"Makanya sudah kubilang sebelumnya, jangan tidur di jam pukul 18:00 kau ini" ujar Elena gemas, dengan menjewer telinga Jack.

'𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐢𝐧𝐢 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐨𝐡𝐨𝐧𝐠𝐢𝐦𝐮, 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤 𝐢𝐧𝐠𝐢𝐧 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐞𝐝𝐢𝐡'
'𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐣𝐢𝐤𝐚 𝐤𝐮𝐛𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠, 𝐤𝐚𝐮 𝐭𝐚𝐤𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐩𝐞𝐫𝐜𝐚𝐲𝐚𝐢𝐤𝐮'




Bersambung

⚠️𝐓𝐈𝐍𝐆𝐆𝐀𝐋𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐄𝐉𝐀𝐊, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐆𝐄𝐋𝐀𝐏📌 ⚠️

SUGAR DADDY (17+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang