11

1.3K 86 21
                                    

"Tapi saya tidak mencintai kamu nattawat, tidak pernah.. apa lagi yang kamu harapkan dari saya?"

Fourth terduduk lesu, wajahnya yang sedari tadi sudah dihiasi air mata sudah memerah.

Tidak ada kata yang mampu ia keluarkan setelah mendengar penuturan orang yang ia cintai selama ini dihadapannya sekarang.

Monolognya pada diri sendiri terus saja berputar putar pada kalimat yang sama.

Setelah manusia yang ia cintai sepenuh hati sepanjang hidupnya pergi tentunya.

"Benarkah begitu? Lalu selama ini apa? Apa kamu hanya mencoba bersikap baik saja? Tuan.. apa kamu akan begitu sejahat ini meninggalkan hati yang telah kamu ambil dari saya setelah kamu meremukannya hingga berjuta keping?"

"Jahat.! Jahat.! Jahat.!"

"Aku mencintai dia.. tapi apa ini skenario yang kamu rancang pula? Kamu bukan hanya jahat, tapi kamu membuatku menjadi orang yang jahat pula.."

"Tuan sikapmu ini tidak kurang dari iblis! Kamu iblis! Tapi aku tetap mencintaimu.. dan aku tahu aku bodoh"

Fourth menjambak jambak rambutnya, ia benturkan juga kepalanya pada dinding yang ia anggap sebagai pembatas antara ego dan hatinya, tak berhenti mengutuk dan menghina diri sendiri.

Darah mengalir dari depan kepalanya, tapi fourth tidak berhenti, hingga jeritan dan teriakan seseorang terdengar setelah kegelapan merenggut kesadaran.

.

"Huh.. hah.. huh.. hah!" Ditengah malam gemini terbangun dari mimpi buruknya, mimpi yang telah lama merenggut tidur yang menenangkan.

Ia coba hempaskan fikiran buruk, karena lagi-lagi ia yakinkan bahwa yang terjadi hanya ada dalam alam bawah sadarnya.

"Ini hanya mimpi buruk gem, hanya mimpi buruk.." katanya menenangkan dirinya sendiri.

Setelah tenang ia dapatkan, pria itu langsung mengalihkan atensinya pada seorang pemuda yang sedang berbaring memeluknya dari samping.

"Saya mencintaimu fot, i really do.."

"Tolong beri saya kesempatan sekali saja dan saya berjanji akan menggunakan kesempatan darimu sebaik mungkin.. saya janji" tangan gemini tak henti mengelus wajah tenang yang tengah tertidur itu, ketulusan ia pancarkan dari matanya, kali ini janjinya sungguh akan ia tepati.

.

Semalaman gemini memeluk tubuh mungil si suami kecil, hingga fourth merasa sedikit sesak, sebenarnya fourth ingin sekali melepaskan dekapan gemini, tapi tatkala merasakan kehangatan dari tubuh besar itu, jadilah ia mengurungkan niatnya tersebut.

Paginya fourth terbangun lebih dahulu dibanding gemini, melihat pemandangan paginya adalah wajah gemini entah mengapa fourth merasa sangat bahagia, tiba-tiba saja pagi ini terasa berbeda. Lebih indah dari pagi sebelumnya.

Ia menatapnya lama, tak jauh berbeda dengan saat ia memandangi ciptaan terindah milik tuhan lainnya.

Bahkan ia fikir ciptaan tuhan dihadapannya sekarang adalah yang terindah dibanding yang lain.

“Shit! How can you be so incredibly handsome, Mister Norawit? I really adore you now!” ucapan itu tentunya tak langsung terucap dari mulut fourth, tapi entah mengapa seolah gemini mendengarnya tak lama ia terbangun dan langsung tersenyum pada fourth.

“Good morning, babe. Can I get a morning kiss?” Fourth terkejut, bukan karena gemini yang tiba-tiba terbangun, tapi karena pertanyaan yang terlempar padanya.

Marry My Mom's Boyfriend (GEMINIFOURTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang