18

773 51 5
                                    

Bulan ini bulan kedelapan kehamilan fourth, kelahiran yang telah ditunggu oleh banyak orang, kini akan segera datang. Perasaan membuncah yang terhinggap dalam raga-raga yang merasakan kasih sayang terhadap manusia kecil yang tengah berbadan dua itu membuat kehangatan memenuhi hatinya.

Hari perkiraan lahir (HPL) telah diberitahukan oleh sang dokter pada fourth dan sang suami, hingga kabar itu terdengar oleh teman-teman fourth dan membuat kini persinggahan fourth dipenuhi manusia-manusia yang tak sabar dengan hari lahirnya sang bayi kecil .

Bukan dengan tangan kosong, teman-teman fourth membawakan banyak barang untuk sang jabang bayi yang belum terlahir itu, walaupun sebenarnya semua kebutuhan suami dan bayinya telah gemini semua persiapkan, tapi gemini tak dapat menolak pemberian dari teman-teman sang suami.

Ia malah lontarkan banyak terima kasih dan rasa syukur yang tak terhingga, karena dapat ia rasakan kasih sayang mengalir untuk bayinya yang bahkan belum terlahir itu.

"Gua yakin bayinya cewe!" Kini perselisihan terjadi antara neo dan angpao, mereka terus beradu mulut didepan perut fourth yang membuncit itu.

Ya saat ini fourth sedang terduduk manis disofa dengan bantal yang menyangga pinggangnya, sedangkan kedua insan yang beradu mulut itu terduduk dibawahnya dengan terus mengelus-elus perutnya.

Lalu apa yang dilakukan gemini? Dirinya hanya terduduk disamping fourth dan terdiam menonton keduanya sambil terus memberi suapan buah-buahan pada sang suami kecil.

"So tahu anjirr! Toh orang tua nya juga belum tahu! Situ siapa yang main tebak-tebakan kelamin ponakan gua?!" Ucap neo sarkas pada sang kekasih membuat angpao langsung mengerucutkan bibirnya.

"Bangsat nyebelin banget!" Ujar angpao, fourth hanya tertawa kecil melihat argumen kecil dari keduanya.

"Mau cewe maupun cowo yang penting sehat!. Lu pada kenapa berantem perkara kelamin anak gua sih!?" Ucap fourth dengan terkekeh.

"Tau tuh si amplop cina! Gua sih sebagai uncle gak masalahin ya soal kelamin, karena mau cewe atau cowo yang pasti bayi lo pasti cakep kaya gua." Plak! Tamparan terdengar nyaring, seketika neo terdiam saat tamparan itu ternyata diterima olehnya dari sang teman yaitu fourth.

"Gua yang ngandung 9 bulan, suami gua yang ngaduk adonan. Lah kenapa malah mirip lu? Gua kaga ridho tujuh turunan ya..!" Belum selesai, fourth masih melanjutkan perkataannya sehingga membuat neo mengurungkan niatnya untuk menyanggah perkataan fourth.

"Lagian pake segala uncle, lu tuh cocoknya di panggil mang aja. Muka lu cocoknya dipanggil mang dibanding uncle." Hati neo melengos, sebenarnya dia tak ambil serius perkataan fourth, dirinya hanya terbiasa menjadi dramatic saja.

"Gua sakit hati sih lu gituin fot, di kira gua tukang parkir kali dipanggil mang" Tuturnya dengan wajah yang ditekuk.

Alih-alih merasa bersalah fourth hanya tertawa dan membuat getaran pada perutnya.

"Anjir ngakak banget gua!" Ucap fourth disela tawanya. Semua orang yang mendengar tawa fourth juga ikut tertawa, mereka lagi-lagi dihangatkan oleh suasana penuh cinta dan gurauan.

.

Percakapan terus terjalin antara mereka, dengan canda gurauan, kejanakaan dari neo membuat fourth tidak henti-hentinya tertawa.

Hingga dirasa fourth merasa lelah karena tawanya, neo pun berhenti dan mengalihkan topik pembicaraannya ke hal yang sedikit serius.

"Fot.. gua boleh tanya?" Fot terlihat kebingungan dengan wajah yang dibuat oleh neo, bahkan sang kekasih dari neo-pun terlihat sama bingungnya.

Marry My Mom's Boyfriend (GEMINIFOURTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang