A NEW CHAPTER (LOVE)

604 48 4
                                    

"hari ini mas pulang aga telat ya, sayang.. mas mau beresin kerjaan sebelum ambil cuti lama, buat nemenin kamu setelah lahiran nanti." Runtutan kalimat itu sedari semalam sudah terucap dari gemini, tapi dirinya terus ulang kalimatnya saat akan pergi melakukan pekerjaannya dikantor.

Sebenarnya fourth sedikit jengah mendengar ucapan gemini yang terus berulang itu, ia sudah tahu akan agenda sang suami, tapi lagi-lagi sang suami dengan cerewet mengulanginya.

".."

"Aku udah tahu, mas.." Gemini yang saat itu sedang berdiri didepan cermin panjang dikamarnya segera menghampiri sang suami kecil yang terduduk diranjang.

"Mas tuh khawatir loh, makanya mas cerewet kaya gini, dari semalam kamu udah mulai sakit perutnya, takutnya kamu udah harus melahirkan, jadi mas khawatir pas harus ninggalin kamu buat kerja" ya, fourth sangat tahu akan perasaan sang suami saat ini, maka dari itu ia coba yakinkan sang suami untuk tidak terlalu khawatir padanya dan segera membereskan pekerjaannya dengan cepat.

"Kan nanti siang mommy dateng kesini buat jagain aku, ditambah dirumah juga kan ada maid yang nemenin aku, mas gak usah khawatir.. aku pasti baik-baik aja, toh kan semalam cuman kontraksi palsu, lagian prediksi dokter juga masih lama, sekitar dua mingguan lagi baru aku lahiran" kata fourth menenangkan gemini, tak lupa mengelus tangannya agar ia bisa menghantarkan ketenangannya pada suami tampannya itu.

"Ya sudah mas pergi sekarang ya.. tapi janji loh kalo kamu butuh mas, langsung hubungi mas, oke?" Dengan penuh senyuman fourth anggukan kepalanya.

Tak lupa dengan kecupan manis di bibir juga keningnya, akhirnya gemini pun pergi dengan rasa khawatir yang belum juga hilang.


Matahari sudah bergerak ke atas, waktu juga sudah menunjukan pukul dua siang, tapi namtan tak kunjung datang ke kediaman sang anak.

Padahal sedari dua jam lalu, setelah fourth makan siang dirinya sudah rasakan tak nyaman dengan rasa sakit yang menyerang perutnya.

Fourth sebenarnya sudah hubungi namtan, tapi sepertinya sang ibu sedang terjebak dalam kemacetan.

"Ughh" lagi-lagi fourth mengaduh saat rasa sakit itu kembali lagi menyerangnya.

Sang maid yang sedari tadi sudah ada disampingnya hanya bisa menemani sang majikan dan mengelus-elus perutnya untuk menenangkan fourth.

"saya hubungi tuan gemini saja ya, tuan kecil?" Tawar wanita paruh baya itu, tapi fourth menolaknya, dirinya hanya ingin menunggu sang ibu saja untuk saat ini.

Tapi saat sakit yang semula dapat ditahan kini semakin gencar membuatnya lemas dan tak kuasa untuk tidak menjerit.

"ARGHHH!! SAKIT MBA!!" ucapnya sambil mencengkram bantal disampingnya.

"Saya hubungi tuan gemini sekarang, tuan kecil tahan sebentar, ya?.." ucapnya dan langsung mengambil telfon genggam yang berada disaku pakaiannya.

Tutttt.

Tutttt.

Tutttt.

Tak butuh waktu lama gemini-pun mengangkatnya.

"Ya, mba? Kenapa?"

"Tuan, tuan kecil sekarang sedang kesakitan, dari tadi tuan kecil menjerit kesakitan, saya khawatir tuan kecil akan melahirkan sekarang" karena sudah kepalang khawatir dengan majikannya, sang maid dengan lugas dan tanpa basa basi langsung memberi tahukan keadaan fourth.

Marry My Mom's Boyfriend (GEMINIFOURTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang