17

784 53 12
                                    

Sakit itu menjalar ke semua bagian tubuh gemini, tatkala melihat sang suami yang sedang berbadan dua bersimpuh dihadapan nisan yang bernamakan 'Phuwin tangsakyuen'. Merapalkan berjuta maaf dengan tangis yang tak henti-henti, seakan dunianya kembali jatuh dihadapannya, geminipun hanya bisa membersamai sang kesayangan tanpa berani menghentikan sedihnya.

"Maafkan fot, kak. Maaf, tolong kembali hidup dan hukum fot, jangan tinggalin fot.. fot minta maaf" ucapnya, nafasnya sudah tersenggal-senggal membuat gemini sedikit menyesal karena sudah memenuhi keinginan sang suami untuk pergi mengunjungi makam sang adik, setelah sesaat mereka pergi dari rumah sakit.

"Sayang.." panggil gemini tak digubris oleh fourth.

Gemini dekatkan dirinya pada sang suami, mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh gemeteran itu, lalu mengambil kepala kesayangannya untuk ia sandarkan pada dadanya.

Ia elus-elus kepala itu, mencoba menenangkan cintanya yang sedang berduka.

"Sayang.. sudah ya, kasihan dede bayinya juga nanti ikut sedih" ucap gemini, tapi perkataannya itu membawa amarah pada si yang lebih muda.

"MAS!! Kamu gak merasa bersalah kah udah bikin adik kamu meninggal?!! Ini tuh salah aku! Salah kamu juga! Kalo kita gak pernah berhubungan, kak phu gak akan ninggalin aku!" Tangan gemini mengepal tatkala mendengar cecaran dari cintanya.

Gemini terus tahan emosinya yang terasa sudah ingin meluap, ia tak ingin amarah menguasainya, gemini tak ingin nantinya dia menyesal.

"Bukan begitu sayang.. mas hanya khawatir" dengan penuh kelembutan gemini coba luluhkan fourth.

Tapi sepertinya si cantik tak ingin dengarkan kalimat manis yang terlontar dari suaminya, hingga ia pukul-pukul tubuh yang sedari tadi memeluknya itu, bahkan tanpa bersalah fourth lontarkan kata-kata yang mampu menyayat hati orang yang yang ia cinta.

"Jahat! Kamu jahat! Kenapa kamu tega sama adik kamu sendiri, mas? Kenapa kamu mau menjalin hubungan sama aku saat kamu tahu kalo aku sudah bertunangan sama kak phu? Kenapa?!" Mata gemini terpejam begitu dalam, ia tak tahan dengan cecaran juga nada tinggi yang terlontar dari kesayangannya itu, rasanya hatinya hancur berkeping-keping.

Telinganya memerah, netra yang sangat jarang menangis itu sekarang justru mengeluarkan buliran bening nya.

Tak ada isakan dari mulut gemini, hanya kata maaf yang terapal.

"Maaf.. maafkan saya.." lelaki yang berumur kepala tiga itu bersujud didepan fourth, mengambil kaki jenjang itu untuk ia tempelkan keningnya disana, seolah meminta ampun atas seluruh dosa yang telah ia perbuat.

"Saya salah! Saya berdosa atas kematian adik saya, tapi tolong maafkan saya, sayang. Saya tidak bisa dengar cecaran dari mulut kamu.. hati saya sakit mendengarnya." Ucapnya dengan penuh pilu.

Tidak ada lagi gemini yang tegar, saat ini, dihadapan sang suami, gemini perlihatkan sisi dirinya yang lemah.

Fourth tersentak saat melihat sisi gemini yang ini, hatinya bergetar, seolah dirinya pun tak rela melihat sang suami menangis hingga seperti itu.

"M-mas.." tubuh yang tersungkur dihadapannya itu langsung fourth ambil untuk kembali menghadapinya, ia peluk kekasih hatinya itu.

Dirinya merasa bersalah atas perkataannya yang mampu menyakiti cintanya.

Ia baru sadar bahwa ini bukanlah kesalahan sang suami. ini hanyalah ujian yang diberi tuhan untuk mereka lewati bersama-sama.

"Maaf.. aku minta maaf mas, ini bukan salah kamu" tutur fourth berhasil membuat pelukan gemini mengerat, rasa sakit pada sekujur tubuhnya tak mau pergi begitu saja. Gemini tahu ia itu manusia penuh dosa, dirinya tahu jika berapapun penderitaan yang akan ia derita tak akan mampu mengembalikan adiknya.

Marry My Mom's Boyfriend (GEMINIFOURTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang