secret marriage : 03

2K 112 2
                                    

Pagi hari sudah tiba tetapi sepasang suami istri ini masih tertidur pulas sambil berpelukan nyaman, sinar matahari memasuki kamar mereka pun tidak membuat mereka terusik sama sekali.

Tetapi saat terdengar dering ponsel membuat sang wanita merasa terusik hendak mencari ponsel siapa yang berbunyi tetapi sang pria menariknya untuk tetap seperti semula.

"Seperti ini dulu saja noona, aku masih mengantuk"

Suara khas bangun tidur Haechan terdengar membuat Jennie kembali memeluk pria itu seperti semula, tetapi lagi-lagi dering ponsel terdengar kembali.

"Sepertinya itu ada telepon penting dari ponselmu, aku akan mengangkatnya kalau kau masih mengantuk" ucap Jennie.

"Biarkan saja, tetap seperti ini noona. Aku benar-benar sangat mengantuk" rengeknya membuat Jennie terkekeh sebab mata pria itu masih tertutup tetapi mulutnya berbicara.

"Sebentar saja oke? kalau itu hal penting bagaimana?"

Tidak menunggu balasan dari sang pria Jennie langsung mengambil ponsel milik Haechan di meja rias miliknya lalu ia kembali ke kasur, Haechan membuka matanya sedikit lalu kembali memeluk Jennie.

Ponsel itu kembali berdering Jennie melihat nama Mark tertera di layar itu, lalu ia menekan tombol hijau keatas.

"Iya Mark ada apa? ini aku Jennie"

"Oh Noona apa Haechan masih tidur?"

Jennie melirik kebawah dimana Haechan tengah terlelap membuat Jennie mengelus rambutnya lembut.

"Iya, apa harus aku bangunkan?"

"Maaf ya noona tolong bangunkan, sepertinya dia lupa sekarang ada latihan"

"Memangnya latihan jam berapa?"

"Jam 10 noona, kalau begitu aku sudahi teleponnya ya takut anak itu marah mendengar aku berbincang dengan noona"

"Iya Mark" setelah itu Jennie terkekeh kecil mendengar perkataan terakhir Mark.

Lalu ia mengelus lembut rambut Haechan mencoba membangunkannya, "Bangun ini sudah jam 9, tadi Mark telepon katanya kau ada latihan jam 10" Jennie berbisik pelan tepat di telingan Haechan membuat pria itu melenguh.

"Bentar noona" jawabnya dengan mata yang masih tertutup dan mempererat pelukannya kepada Jennie.

"Bangun sekarang, nanti Mark telepon lagi bagaimana?"

Haechan membuka matanya lebar, "Noona punya nomor Mark?" tanya Haechan.

"Kau bangun juga" ucap Jennie dengan senyumannya.

"Pertanyaanku belum di jawab" rengek Haechan.

Jennie terkekeh melihat Haechan begitu seperti itu, lalu dia mengelus lembut rambut pria itu. "Tidak.Dia meneleponmu, menelepon ke nomormu" jawab Jennie.

Haechan menganggukkan kepalanya paham, lalu ia segera bangun untuk mandi dan berangkat ke agensi sesuai jadwal.

Sambil menunggu Haechan mandi dan bersiap Jennie pergi menuju dapur memasak sarapan untuk mereka, menu kali ini tidak terlalu ribet yang simpel saja yaitu nasi goreng. Karena memang bahannya juga sudah pada habis.

Jennie lupa belum berbelanja bulanan, seperti nya nanti siang ia akan ke supermarket untuk berbelanja. Karena hari ini jadwal nya kosong sampai sore, dan nanti malam ia akan pergi ke dorm dan menginap disana untuk membahas persiapan comeback mereka.

Beberapa menit kemudian makanan sudah siap, dan Jennie juga sudah membuatkan susu hangat untuk Haechan, karena memang suaminya itu kalau sarapan harus ada susu hangat juga tetapi itu kalau sarapan disini saja.

Jennie melirik kearah Haechan yang tengah berjalan menghampirinya dengan menggunakan celana levis hitam dan juga kaos hitamnya yang dimasukkan kedalam, dan juga dengan satu jaket hitam yang ia bawa.

"Tidak membawa tas?" tanya Jennie saat melihat Haechan tidak membawa tas.

Sambil meyuapkan nasi Haechan menggelengkan kepalanya, "Malas, soalnya hari ini hanya di agensi saja tidak kemana-mana" jawabnya.

Jennie mengangguk-angguk paham, "Oh iya, malam nanti aku akan menginap di dorm"

"Yasudah, berarti aku juga sepertinya akan menginap di dorm" balas Haechan, pria itu telah menyelesaikan acara makannya begitu pun dengan Jennie.

Haechan sudah rapih dan siap berangkat, tetapi sebelum berangkat ia menghampiri Jennie lebih dulu lalu memeluknya membuat Jennie tersenyum.

"Aku pasti sangat merindukan noona" Haechan berucap lirih membuat Jennie terkekeh.

"Hey dengarkan, aku hanya menginap satu hari saja tidak sebulan. Lebih baik cepat berangkat sebelum Mark meneleponmu lagi dan mengomel" kata Jennie.

Haechan melepas pelukannya lalu mengecup setiap inci di wajah Jennie membuat jennie lagi-lagi terkekeh geli.

"Okay, bayi besar cepat berangkat" titah Jennie.

Setelah Jennie mengatakan itu Haechan bergegas pergi karena manager sudah berada dibawah untuk menjemputnya.

"Hati-hati!" Haechan mengangguk mendengar perkataan Jennie sambil mengangkat ibu jarinya membuat Jennie tersenyum.




to be continued..

secret marriage [jennie x haechan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang