21. Ngidam

110 5 0
                                    

Assalamualaikum gusy gimana kabar nya sehat? Semoga sehat selalu ya

Jangan lupa vote dan komen ya

SELAMAT MEMBACA 😉




Sesampainya di rumah Arhan langsung mengendong Elina ala koala, ia langsung masuk ke kamar nya dan merebahkan Elina dengan hati hati.

Setelah itu Arhan langsung pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri, setelah membersihkan dirinya ia langsung tidur disamping Elina dan memeluknya.

"Eugh," lengkuh Elina. Ia langsung bangun dan mencepol asal rambutnya ia turun kebawah untuk memasak, setelah memasak ia membangun kan suaminya.

"Mas bangun makan dulu."

"Bentar lagi sayang."

"Buruan mas."

Tanpa berlama lama Arhan pun bangun, ia langsung kekamar mandi untuk mencuci wajahnya, setelah mencuci wajahnya Arhan langsung menyusul Elina kebawah.

"Sayang kamu masak apa hari ini?," tanya Arhan sambil memeluk Elina dari belakang.

"Tumis kangkung mas," jawab  Elina.

"Kamu duduk gih biar mas aja yang siapin makanan nya di meja makan," pinta Arhan.

"Tapi mas."

"Stt, kamu duduk aja kasian baby nya sayang."

"Yaudah mas," pasrah Elina. Elina langsung duduk di meja makan dan memerhatikan suaminya yang sedang mengangkat makanan.

"Sayang sini duduk samping mas," pinta Arhan. Tanpa berlama lama Elina langsung duduk disamping suaminya.

Arhan dan Elina pun sarapan bersama, setelah sarapan Elina dan arhan bersantai di ruang tamu sambil menonton film Marsha and the Bear.

"Mas kayaknya aku ngidam deh," ujar Elina.

"Ngidam?," tanya Arhan.

"Ia mas aku lagi ngidam," jawab Elina.

"Kamu ngidam apa sayang?"

"Aku mau liat anggota kamu pakai daster mas sama kaca mata hitam," jawab Elina.

Uhuk uhuk

Nahkan sekarang ia tersedak oleh perkataan istrinya ini, sangat di luar nalar sekali ngidam nya.

"Sayang yang bener aja kamu ngidam nya?" tanya Arhan.

"Bener mas," jawab Elina.

"Tapi."

"Kamu gak mau mas?"

"Bukan gitu maksudnya sayang, masa ngidam nya serandom itu," tutur Arhan.

"Mas gak mau wujudkan! Mas mau anak kita ileran pas lahirnya?" Tutur Elina dengan mata yag berkaca kaca.

Arhan yang melihat mata Elina yang sudah berkaca kaca tak tega, ia harus mewujudkan apa yag Elina inginkan

"Oke mas telpon dulu Aresnya."

MENIKAH DENGAN GUS DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang