16. Tak segampang itu

235 5 0
                                    


Setelah menjalan kan hak suami istri badan elina sangat lah sakit seakan akan ingin remuk, yang bener saja suaminya kata nya cuman 1 ronde eh malah minta 3 ronde apa gak remuk ni badan

"Sayang bangun kamu gak kuliah?" tanya arhan  membangun kan Elina

"Eugh mas bentar lagi ya, aku juga gak ada mata kuliah hari ini" ujar elin serak khas orang bgn tidur

"Yaudah kamu tidur lagi ya mas mau masak dulu nanti mas bangunin kamu" ujar arhan lembut

Arhan langsung keluar kamar dan memasak untuk dirinya dan elina selesai masak arhan kekamarnya untuk membangun kan elina

"Sayang bangun kita makan dulu" ujar arhan
"Iya mas " elina pun bangun dari tempat tidur dan langsung bangun namun....

"Akh" rintih elina ketika merasa ngilu di bagian intim nya

"Kamu kenapa sayang?" tanya arhan khawatir

"Perih mas"

Arhan yang paham , apa yang dirasakan elina, ia langsung mengendong elina ala koala dan langsung turun kebawah untuk sarapan bersama

"Mas aku ikut kamu ke kantor ya" pinta elina

"Emng kamu bisa jalan?" tanya arhan
"Kamu gendong" cicit elina

Arhan yang mendengar itupun lantas ia langsung tertawa dengan tingkah istrinya

"Iya nanti mas gendong ,yaudah kamu siap siap gih bisa jalan kan?"

"Sikit" jawab elina pelan

"Yaudah aku gendong aja ya"
Elina pun mengangguk seperti anak kecil

Arhan yang gemas dengan tingkah elina langsung ia berikan kecupan di seluruh wajah Elina

"Hihi geli mas"

"Siapa suruh gemesin"

Mereka pun siap siap untuk pergi kekantor

*********

Diperjalanan menuju kantor elina tertidur pulas didalam mobil, mungkin karna kecapekan

Sesampainya di kantor arhan langsung mengendong elina

Para karyawan yang ada disana melongo ketika melihat bosnya mengendong istrinya dengan ala koala,ini adalah pemandangan yang sangat langka

"Wih bos romantis amat sama istrinya pake acara ngegendong lagi" ujar karyawan A

"Iya tu kayaknya istrinya tidur deh , tapi gemesin ya allah" pekik satu karyawan

Arhan yang mendengar itu tidak peduli toh baginya itu semua tidak penting baginya

Sesampainya di ruangannya arhan tidak menidurkan elina di sofa ruang kerjanya melainkan di pangkuan nya

Tok tok
Suara ketukan pintu dari ruangan arhan

"Masuk "suruh arhan

"Selamat pagi bos" ucap karyawan
"Pagi , ada kepentingan apa?" tanya arhan

"Ada berkas yang harus ditanda tangani" ujar karyawan
"Bawa kemari"

Arhan langsung menatanda tangani berkas nya

"Silahkan keluar bila tidak ada kepentingan" titah arhan dengan wajah datarnya

Karyawan itupun langsung keluar dar ruangan arhan

"Arkan tolong ke ruangan gue" ujar arhan kepada temannya it

"Ok bentar lagi gue kesana" sahut nya disebrang telpon

Tut
Arhan langsung memutuskan sambungan telpon

MENIKAH DENGAN GUS DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang