14. Salah paham

226 7 0
                                    

Setelah mengungkapkan perasaan nya arhan selalu manja ke elina, bahkan sifat dingginnya entah pergi kemana

Pagi ini Elina sedang memasak dengan pakaian rumahan dan rambut yang di cepol asal tidak menurunkan kadar kecantikan nya

Ketika sedang memasak tiba tiba ada tangan kekar yang memeluk nya dari belakang , siapa lagi klo bukan arhan

"Mas jangan ganggu aku lagi masak" ujar elina, yaps semenjak pengakuan itu , arhan meminta elina memanggil namanya dengan embel embel mas
Agar lebih romantis katanya

"Sebentar elin" pinta arhan sambil mendusel dusel di leher elina

Elina hanya pasrah dengan apa yang di perlakukan arhan

"Elin kiss me" pinta arhan sambil menunjuk pipinya

"Gak"

"Hiks elin jahat gak mau cium pipi arhan hiks" Isak arhan

Elina yang mendengar isak tangis arhan pun langsung membalikkan badannya dan memegang pipi arhan

Cup

Satu kecupan mendarat di pipi arhan , arhan yang pun tersenyum kemenangan

"Udah jangan nangis lagi, siap siap ke kantor sana" ucap elina

"Iya elin"

Cup
Satu kecupan mendarat di bibir elina suaminya ini ada aja

Elin pun melanjutkan kegiatannya menata makanan di meja makan

"Elin pasangin dasi aku dong" pinta arhan , Elina langsung mengambil dasi di tangan arhan dan memasang kan ya

Arhan yang melihat Elina memasang dasi dengan wajah serius dan mulut terbuka membuat arhan tk bisa menahan nya

Cup

Arhan mengecup bibir elina dan melumatnya dengan lembut ,Elina pun membalas ciuman arhan dengan tangan yang di kalungkan dileher arhan , arhan pun memeluk pinggang Elina guna memperdalam ciumannya

Elina yang kehabisan nafas pun memukul dada arhan , arhan langsung melepaskan ciumannya dan membersihkan sisa Saliva di bibir mereka

"Masih sama manis"ujar arhan

"Ih mas malu tau"

Arhan hanya tersenyum

"Yok kita sarapan aku juga mau ke kampus" ujar Elina

Mereka berdua pun sarapan , setelah sarapan arhan dan Elina berangkat

"Mas aku keluar dulu ya"

"Elin kamu ketinggalan sesuatu"

"Apa?" tanya Elina

"Ini"jawab arhan sambil menunjuk pipinya, Elina langsung mencium arhan dan keluar menuju kampus

**********

Sesampainya di kantor banyak karyawan yang menyapa arhan namun arhan hanya memasang wajah yang datar dan hanya bergumam saja sebagai jawaban

"Pagi pak arhan"

"Hm" sahutnya langsung menuju ruangannya

"Pak arhan makin lama makin ganteng ya" ujar karyawan lain

"Iya walaupun dingin tapi tidak mengurangi kegantengannya" ujar karyawan lain

"Apa iya gue penasaran sama tu bos , apa gue tanya aja sama yang lain" batin seseorang perempuan

"Permisi apa saya boleh bertanya?" tanya perempuan itu

"Boleh mau tanya apa mbak?" tanya karyawan yang membicarakan arhan

"Saya mau nanya tentang bos kalian?"

"Oh tentang bos arhan ya?" tanya karyawan itu

"Iya"

"Oh bos arhan itu cuek banget orang nya , gak pernah ngelirik cewek lain ,dan gak ada yg berani deketin dia" ujar karyawan itu

"Benar kah , mungkin saja jika aku yang menggodanya dia pasti akan tergoda" ujar perempuan itu dengan angkuh

"Ih jangan kepedean kamu bos arhan itu adalah seorang mantan santri Mana mau sama lo yang pakaian nya sperti jalang" ujar karyawan itu yang melihat baju kurang bahan dari perempuan itu

"Liat aja nanti " ujarnya dengan sombong

Perempuan itu pun langsung pergi ke ruang kerja arhan

*******

"Gusy gue pamit ya mau antar bekal buat paksu" ujar elina

"Yelah yang udah punya suami" ujar elya

"Elin gue pengen keponakan ni" kata violeta
"Doain aja ta, udah ya gue cabut dulu"

"Hati hati elin" teriak keduanya

"Sip" ujar Elina sambil mengancung jari jempolnya

Sesampainya di kantor Elina masih memakai baju kuliahnya

"Permisi ruangnya pak arhan dimana ya?" tanya elina sambil tersenyum

"Ya ampun itu siapa kok cantik banget ya" tanya karyawan A

"Iya udah cantik sopan lagi" ucap karyawan B

"Omo ni anak siapa kok kesasar" batin seorang karyawan yang duduk di lobi kantor

"Kak "panggil elina kepada karyawan yang di depannya ini

"Oh di lantai tiga kak , nanti disana ada tulisan ruangan bos" ujar karyawan itu

"Terima kasih kak"ucap Elina

Elina pun langsung naik ke lif menuju ruangannya arhan

Sementara di ruangan arhan

Seorang wanita berpakaian kurang bahan sedang menggoda arhan

"Pak kenapa si bapak menutup matanya" goda wanita itu sambil mengusap dagu arhan seksual

"Pergi kau jalang jangan ganggu saya" ujar arhan dengan nada marah

Bukannya malah pergi perempuan itu malah semakin mendekat ke arhan hingga ...

Ceklek

Pintu ruang arhan pun langsung terbuka , arhan dan wanita itupun langsung melihat ke arah pintu dimana elina yang sedang berdiri dengan wajah datarnya

Arhan pun langsung mendorong perempuan itu, perempuan yang di dorong arhan langsung melotot, ia mengenal perempuan yag di depannya

"Elina" batin Angel yaps perempuan itu adalah angel natasha arisa , perempuan yang membenci Elina

Begitu juga elina kaget melihat musuh di waktu kecilnya

"Sayang ini tidak seperti yang kamu pikirkan" ujar arhan

"Kamu siapa nya suami saya?" tanya Elina tanpa memperdulikan arhan

"Gue pacar nya , dan Lo gak usah ngaku ngaku klo dia itu suami lo" ujar angel

"Gak percaya Lo Bitch" ujar Elina remeh

Elina langsung pergi menuju meja arhan dan duduk di pangkuan arhan

"Liat Lo bisa gini gak?" Tanya Elina

Dan langsung membungkam bibir arhan dengan bibirnya , ia menyesap bibir arhan dengan lembut , arhan yang diperlakukan seperti itu sangat senang , istri nya ini sangat agresif

Setelah berciuman dengan arhan Elina pun bangkit dari pangkuannya arhan dan berjalan ke arah angel , Elina langsung mengelilingi angel sambil memutar mutar rambut angel

MENIKAH DENGAN GUS DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang