10. Pindah

206 5 0
                                    

Arhan kebangun menunjukkan jam 3.00 , ia langsung bergegas bangun dari tempat tidurnya namun ketika ia hendak bangun elina mempererat pelukannya kepada arhan

Arhan yang melihat itupun mulai terpana dengan kecantikan elina , apalagi melihat wajah Elina yang sangat damai ketika tidur

Arhan pun mulai memindahkan tangan elina yang ada di pinggang nya namun elina semakin mempererat pelukannya, mau tak mau ia melepaskan pelukannya dengan hati hati, setelah lepas ia pun bergegas ke kamar mandi dan mengambil wudhu setelah mengambil wudhu arhan pun sholat

Setelah sholat arhan pun langsung mengaji hingga azan subuh pun tiba ia merinisiatif untuk membangun kan Elina

"Elina bangun sholat subuh" ucap arhan membangun kan elina

Bukannya bangun elina malah mengalungkan tangannya di leher arhan , otomatis arhan pun ikut menunduk , wajah mereka pun sangat dekat , hingga....

Cup

Tanpa sadar elina mengecup bibir arhan dan melepaskan tangannya dari leher arhan dan kembali tidur dalam keadaan mata yang masih terpejam , arhan yang di perlakukan seperti itu hanya diam terpaku

Tanpa pikir panjang ia harus berwudhu lagi , setelah berwudhu arhan pun membangun kan elina lagi namun kali ini elina langsung kebangun tapi....

"Aaaa Lo ngapain di kamar gue" pekik Elina, ketika ia melihat arhan di kamarnya

Arhan yang melihat itu memutar bola mata jengah , istrinya ini sangat luar biasa tadi pas di bangunin malah menciumnya dan sekarang malah teriak sangat aneh sekali

"Lo habis perkosa gue kan"tuduh Elina

"Udah nikah" ujar arhan dengan wajah datarnya

"Oh iya hehe maaf ya"

Elina pun langsung pergi ke kamar mandi untuk ber wudhu

Mereka pun segera sholat berjamaah berdua , setelah selesai sholat , arhan langsung membalikkan badannya dan mengulur tangganya di depan Elina

"Gue gak ada duit buat kasih ke Lo" ujar Elina

"Salim" ucap arhan

"Dih mau aja lo gue cium"

"Istri harus mencium tangan suami nya kalo gak ya berdosa"

"CK iya"

Mau tak mau elina pun langsung mencium tangan arhan

Arhan yang melihat itupun hanya tersenyum tipis bahkan sangat tipis

"Ngapain Lo liat liat gue ,suka Lo sama gue" sinis Elina

"Jangan harap saya bakalan suka sama kamu , karna saya masih mencari cinta pertama saya" ujar arhan

"Emang Lo yakin gak akan terpesona sama gue?" Tanya Elina
"Gak" jawab arhan dengan wajah datarnya

"Anjir dingin banget , kita liat aja nanti " batin elina

Tok tok
Suara ketukan pintu

"Sayang kamu udah bangun nak?" tanya safwa

"Udah ma"

"Yaudah cepat turun sekalian ajak suami kamu buat sarapan"

"Iya ma"

"Yok kita sarapan" ajak elina kepada arhan

Mereka pun turun berdua , semua orang sudah ada di ruang makan

"Pagi ma pa" ucap Elina

"Pagi sayang , duduk nak arhan" ujar dika

"Papa ni anaknya yag mana malah ngajak yang mana" ujarnya merajuk

"Ih anak papa gak malu apa diliatin sama suaminya" goda dika

Bener saja ketika ia melihat ke arah arhan, arhan sedang melihatnya

"Apa lo liat liat gak suka" judes Elina

"Eh sayang gak boleh ngomong gitu , dosa tau ngomong gitu sama suaminya" nasehat safwa

"Iya ma , janji gak ulangi lagi, kalo elin ulangi ya janji lagi lah" ujarnya tanpa dosa

"Astaghfirullah elina" geram safwa

"Arhan tolong ya kamu bimbing elina ya, mungkin agak susah buat bilanginnya, semoga kamu bertahan ya dengan sifatnya" ujar dika

"Iya pa"

"Yaudah ayo makan, nanti kalian bakaln pindah kan?"tanya safwa

"Loh kok pindah ma"

"Yang pindah kalian sayang"

"Oh gitu ya"

"Yaudah cepat makan terus kalian siap siap"ujar safwa

Mereka pun langsung makan tanpa adanya suara kecuali suara sendok dan piring makan

"Kita mau pindah kemana"

"Apartemen saya"

Elina pun langsung memberesi baju nya dan arhan

"Ma pa kami berangkat dulu ya"
"Yaudah hati hati ya , kalo udah sampai jangan lupa kasih tau mama"

"Baik ma"

Mereka pun langsung menyalami mama sama papanya

"Arhan tolong jaga elina baik baik ya"

"Iya pa"

Mereka pun langsung pergi ke tempat apartemen nya arhan , tak ada pembicaraan di antara mereka , sehingga elina tertidur karna kebosanannya, sesampai di tujuan elina belum juga ke bangun

Arhan yang melihat itupun membiarkan elina tidur sebentar , arhan pun memasuki barang mereka berdua ke dalam , setelah selesai arhan langsung ke mobil dan membangunkan Elina

Namun elina sangat susah dibangunkan mungkin karna kecapekan, tanpa berfikir panjang arhan pun mengendong elina dengan ala bridal style, setelah sampai di kamar arha langsung membaringkan Elina dengan hati hati

Arhan pun memberesi barang barang mereka , setelah memberesi barang barang nya arhan pun langsung pergi ke tempat tidur

Eugh
Suara lengkuhan Elina

Arhan yang melihat itupun langsung me pukpuk punggung elina agar tertidur lagi , namun elina malah memeluk arhan hingga wajah mereka sangat berdekatan , arhan pun melihat wajah elina dengan teliti

Dari wajah yang mulus , bulu mata yang lentik , hidung mancung, dan bibir tebal berwarna pink cerry, arhan pun mendekatkan lagi wajah nya dengan wajahnya elina hingga...

Cup
Kecupan arhan di bibir elina, arhan pun langsung sadar dengan apa yang iya lakukan , arhan mengusap wajahnya dengan kasar, dia tidak tahan jika melihat bibirnya Elina

Arhan pun tertidur dalam keadaan masih dipeluk elina

Elina terbangun , dan ia terkejut dengan apa yang iya liat

"Apa gue meluk dia, duh malu banget gue" batin elina

Elina langsung melepas pelukannya dari arhan dan pergi kekamar untuk bersih bersih , setelah bersih bersih elina langsung pergi ke dapur untuk masak

Tak lama kemudian arhan turun dalam keadaan rambutnya yang basah , elina tidak mempedulikannya, dan lanjut memasak , arhan yang melihat elina sedang masak pun terpukau dengan pakaian yang di pakai Elina

Pakaian yang di pakai elina adalah baju kaos nya dan celana selutut apa lagi rambutnya yang di cepol asal

"Oh lo udah bangun ternyata, yok makan"ucap elina

Mereka pun makan bersama













MENIKAH DENGAN GUS DINGIN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang