13 | A Blue Lucky Charm

2.3K 271 6
                                    

Sebenarnya River kurang nyaman jika sesi pemanasannya ditonton oleh banyak orang. Sedari tadi, ia menahan diri untuk tidak menoleh pada tribun kursi penonton. River tidak ingin semakin merasakan tatapan mereka, atau mengetahui berapa banyak yang diam-diam memotret dengan handphone mereka. Bukannya River terlalu percaya diri, tetapi pengalamannya memiliki penguntit sedikit membuatnya lebih peka terhadap keadaan sekitar. River masih terima saja andaikan mereka memfoto saat pertandingan betulan, tapi pemanasan rasanya lebih privat untuk itu.

Namun, mau bagaimana lagi? Setengah dari bangku penonton sudah diisi oleh anak-anak Foxcroft yang ingin menonton pertandingan sore ini dengan Norton Preparatory. Mereka langsung datang setelah bel pulang berbunyi, dan jumlahnya pun bertambah semakin banyak. River mengembuskan napas membayangkan seramai apa situasinya nanti suporter dari tim lawan datang. Di sisi lain, sudah cukup lama sejak ada pertandingan terbuka antar sekolah di gedung olahraga ini. Rasanya mendebarkan sekaligus sedikit membebani karena River tidak ingin kalah di kandang sendiri.

"Katanya Norton Prep akan membawa cheerleader," celetuk Michael setelah sesi peregangan selesai.

"Sungguh?" tanya Peter.

"Aku mendapatkan rundown acara dari OSIS, dan ada keterangan bahwa cheerleader Norton Prep akan tampil saat waktu istirahat."

"Apakah menurut kalian aku bisa mendapatkan nomor handphone salah satu dari mereka?" Anthony memasang senyum jenaka. "Aku harap ada tipeku di antara mereka."

Kenneth mendorong pundak Anthony pelan. "Dasar playboy. Apa cewek-cewek di Foxcroft masih kurang cantik untukmu?"

"Kau bisa dengan mudah berkata seperti itu karena kisah cintamu dengan Anne sangat mulus," gerutu Anthony.

"Kenapa namaku disebut?" Anne datang bersama Leticia dan Gemma, masing-masing membawa kantong plastik berisikan air minum kemasan botol.

Kenneth berdiri dan langsung merangkul Anne. "Anthony hanya iri karena dia belum pernah berpacaran seperti kita."

"Mungkin memang belum waktunya saja." Anne mengecup pipi Kenneth, lalu memberikan sebotol air minum pada pacarnya itu. "Kami membelikan kalian air putih untuk pertandingan nanti."

"Kenapa pacarku sangat baik hati?" ucap Kenneth gemas.

"Ugh, menggelikan." Anthony bergidik ngeri.

River hanya menggelengkan kepalanya pelan. Walau Kenneth dan Anne sudah berpacaran sejak masih sophomore, melihat mereka bermesraan masih saja membuat anak-anak basket merinding. Berbeda dengan Liam dan Leticia yang gaya pacarannya lebih banyak bercanda santai. Leticia menaruh sebotol air dingin di atas kepala Liam, dan mereka tertawa ketika botol tersebut jatuh ke lantai.

"Ini," Gemma berdiri di depan River dan Anthony, menyerahkan botol minum, "untuk kalian."

"Trims, tapi aku masih ada air," tolak River.

"Aku juga."

Gemma hanya mengangguk dan lanjut membagikan air pada yang lain. River tidak begitu menghiraukannya karena tak ingin memberikannya sedikit pun perhatian. Sejak usaha kecil Liam beberapa hari lalu untuk mencomblangkan Gemma, gerak-gerik cewek itu semakin terbaca. River sendiri heran kenapa ia tidak pernah menyadari hal tersebut, tetapi setelah dipikir lagi, mungkin karena cewek itu bukan siapa-siapa baginya.

"Hei, sepertinya OSIS Norton Prep sudah datang," ucap Peter.

River berbalik menuju pintu, dan benar saja, gerombolan murid berseragam biru datang. Beberapa anggota OSIS Foxcroft juga ada di sana. Begitu menemukan Lyra di tengah kerumunan tersebut, sudut bibir River terangkat. Sayangnya, dia sibuk mengarahkan anak-anak Norton Preparatory untuk duduk di tribun.

A Feather AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang