P.6- Pelatih

306 39 6
                                    

Seperti yang dikatakan oleh Gito dan Nabilah tadi malam, pagi ini mereka kedatangan seorang pelatih.

Sekarang mereka sedang berada di pintu depan, terlihat seorang wanita belum diarahkan masuk oleh mereka.

"Perkenalkan nama saya Shani Indira Mahapanca, mulai hari ini saya akan menjadi pelatih kalian. Mohon kerjasamanya." Shani memperkenalkan dirinya dan sedikit membungkukkan badannya.

"Selamat datang kak Shani, sebelum kami memperkenalkan diri kami satu-persatu sebaiknya kak Shani masuk kedalam terlebih dahulu." Sopan Zee mempersilahkan Shani untuk masuk.

Setelah masuk mereka semua duduk diruang tamu.

"Saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Perkenalkan nama saya Azizi Lathifa." Zee sedikit menundukkan kepalanya.

"Sebenarnya aku tak tertarik sama sekali untuk melatih anak-anak ini, tetapi aku mendengar ada anak dari Chika dan satu anak lagi yang penting." Dalam hati Shani.

"Selanjutnya saya, Freyana Tamara."  Freya sedikit menundukkan kepalanya.

Shani mengangguk sembari menatap Freya. "Oh jadi ini Freya, anak dari Chika. Menarik."

"Saya kak saya." Antusias Olla.

Adel menggeleng. "Iya La iya ga usah teriak-teriak juga pengang telinga gua." Sambil menutup telinganya.

"Hehe sorry del, ekhem nama saya Febriolla Fauzia kak hehe." Lanjut Olla sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Adel hanya bisa menggelengkan kepalanya karena tingkah Olla. "Saya Arvadella Revano, mohon kerjasamanya kak. "

Shani mengangguk lalu beralih menatap kearah Flora.

"Saya kak, Floral Ziyuvian." Singkat Flora.

"Ah ini dia sudah ku ku sangka dan aku sangat yakin dia adalah reinkarnasi dari orang itu." Shani kembali berdialog didalam hatinya.

Zee tersadar karena tidak ada Marsha sedari tadi. "Ah maaf kak ada satu orang lagi yang ga ada disini, saya panggilkan sebentar."

Shani mengangguk, Zee langsung pergi kelantai atas menuju ke kamar Marsha.

Sesampainya di hadapan kamar Marsha, Zee mengetuk pintunya beberapa kali.

"Siapa?." Terdengar suara serak Marsha dari dalam.

"Ini aku Sha, Zee." Sahut Zee.

Setelah mengetahui siapa pelaku yang mengetuk pintu kamarnya iapun segera berjalan mengarah ke pintu kamar untuk membukanya.

Setelah Marsha membukakan pintunya Zee melihat wajah Marsha tampak pucat.

Zee yang khawatir langsung menaruh bagian luar telapak tangannya di dahi Marsha.

"Kamu sakit Sha? Panas loh ini." Khawatir zee.

Marsha dengan lesu menjawab, "Gapapa kok kak cuma ga enak badan doang kok."

"Kamu serius?." Tanya Zee dengan khawatir.

"Iya serius kak istirahat bentar juga bakal sembuh kok." Jawab Marsha sembari mengangguk.

"Btw. Kakak ada perlu apa?" Lanjutnya.

Zee baru ingat niatnya kemari untuk membawa Marsha keruang tamu untuk memperkenalkan dirinya pada Shani.

"Oh itu, pelatih kita udah dateng. Ayo ke ruang tamu, kenalin diri kamu dulu ke beliau." Ajak Zee.

"Nanti abis kamu kenalin diri kamu, aku bikinin susu deh buat kamu gimana?." Lanjutnya sambil tersenyum simpul dan mengulurkan tangannya.

Starlight Wonder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang