P.15- Pertempuran Di Markas Pusat

287 32 8
                                    

Freya, Flora dan Olla diterbangkan kembali pulang yang disambut hangat oleh Shani beserta beberapa temannya, "Adel sama Zee kemana kak?" Flora menyadari bahwa teman-temannya kurang lengkap. "Mereka lagi ada misi memberantas Norza, masih didalam kota ini kok tenang aja." Jawab Shani dibalas anggukan dari Flora.

Malamnya, mereka bertiga yang baru saja pulang dari misi berat siapa lagi kalau bukan Freya, Flora dan Olla disuruh oleh Shani untuk beristirat. Tetapi tidak dengan Freya, dia malah pergi kelapangan tempat biasa dia dan teman-temannya latihan yang berada dibelakang kediaman mereka.

Dia mencari perubahan dari Telekinesis yang ter-transendensi beberapa waktu lalu, "Luar biasa, sekarang Telekinesis ini dapat ku kendalikan layaknya tangan dan kakiku." Freya melayangkan benda-benda kearahnya, saat benda-benda tersebut akan mengenai Freya, Freya dapat menahan benda tersebut tanpa menyentuh, benda tersebut berada di udara tak bergerak sama sekali. "Kalau seperti ini, aku tidak akan bisa disentuh."

Sedari tadi ada yang memperhatikan Freya, Freya dapat merasakannya melalui Telekinesis nya karena Telekinesis nya kini memiliki efek sense jika ada manusia atau Norza yang masuk kedalam jangkauan Telekinesis nya. Kini jarak jangkauan Telekinesis Freya dapat sejauh 5 Meter sekeliling Freya, sekarang menjadi 20 Meter sekeliling Freya.

Freya merasakan melalui sense Telekinesis nya jikalau ada yang memperhatikannya sedari tadi, namun Freya tidak menggubrisnya karena tidak ada hawa negatif pada orang yang memperhatikan Freya tersebut. "Betah amat dari tadi ngeliatin."

"Loh ketahuan ya?" Flora lumayan terkejut dan melempar dengan kencang sebotol minuman kearah Freya karena sudah melihat Telekinesis baru Freya.

Mengetahui jika orang yang sedari tadi memperhatikannya ternyata Flora, Freya membalikkan badannya kearah belakang dimana pintu belakang tempat Flora berdiri berada, tepat saat kepalanya mengarah ke Flora, sebotol minuman tertahan tepat beberapa inci dihadapan wajahnya namun ekspresi Freya hanya datar saja.

Flora sangat terkesima dengan Freya, "Wow, kekuatan baru?" Tanya nya sambil bertepuk tangan. Freya mengambil minum yang berada didepan wajahnya menggunakan tangannya, "Bukan kekuatan baru sih, Telekinesis nya ya udah lama tapi efeknya baru." Jelasnya sambil membuka botol minuman.

"Jadi Telekinesis kamu kaya ke-upgrade gitu ya?" Akhirnya mereka berdua duduk dipinggir lapangan. "Ya bisa dibilang begitu sih." Lalu Freya meneguk minuman botol itu hingga habis tak bersisa. "Nanti aku mau ceritain ke kak Shani sih, soalnya aku penasaran Telekinesis ku ini kok tiba-tiba berubah efeknya jadi jauh lebih bagus." Flora hanya mengangguk-angguk.

Freya melayangkan botol kosong ditangannya keudara, setelah botol itu melayang Freya menggenggam tangannya secara mengejut dan disaat yang bersamaan botol yang melayang itu teremas layaknya ada seseorang yang meremasnya. "Mau bantu aku latihan ga?" Tanya Freya sambil mengarahkan pandangannya ke Flora, senyum Flora merekah entah kenapa ia bersemangat saat Freya mengajaknya seperti ini.

Mereka berdua berdiri ditengah lapangan, "Kamu pukul-pukul aja kearah aku sekuat tenaga, jangan pikirin kalau aku bakal kenapa-kenapa." Ucap Freya, Flora sedikit ragu namun ia percaya kalau Freya akan baik-baik saja.

Flora mengarahkan tinjunya kewajah Freya, tepat beberapa inci tinju Flora akan mendarat diwajah Freya, tinju Flora tertahan. "Wah Fre, tangan aku rasanya kaya mukul tembok gitu tapi ga sakit." Jelas Flora. Karena seluruh keraguannya telah hilang, Flora menyerang Freya membabi buta tetapi semua serangannya tak ada yang mampu menyentuh Freya, "Efek baru dari Telekinesis ini luar biasa." Batin Freya.

Flora kelelahan lalu menghentikan pukulannya, "Gila keren banget Telekinesis kamu Fre!" Flora mengacungkan dua jempol kearah Freya. Freya tersenyum lebar. Freya menonaktifkan Heavenly Eye nya dan Telekinesis nya ikut tidak aktif. "Kok di nonaktifin mata biru nya Fre? Kamu makin cantik tau kalo mata kamu tetap biru nyala gitu." Pujian Flora berhasil membuat wajah Freya memerah, Freya menundukkan wajahnya mencoba menyembunyikan wajah merahnya dari Flora, "A-ah Flora, jangan gitu deh." Namun satu yang Freya lupa, yaitu bahwa Flora itu pendek, jadi Flora masih bisa melihat wajah merah Freya walaupun agak tertutup oleh rambut. "Hehe maaf Fre, tapi fakta sih." Flora kembali memunculkan senyumnya yang sangat manis, tentu saja Freya tak ingin ketinggalan momen itu. Freya menatap wajah Flora yang sedang tersenyum tak perduli bahwa wajahnya sendiri saat ini memerah.

Starlight Wonder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang