P.10- Serangan Tak Terduga 3 [LAST]

239 32 4
                                    

Freya hanya bisa berdiri terdiam memperhatikan tubuh Sharpinch yang perlahan menjadi debu. "Aku memang berhasil mengalahkannya tetapi itu tak bisa mengembalikan orang-orang tak bersalah yang dihabisi oleh Norza ini."

Setelah tubuh Sharpinch sudah lenyap tak bersisa, Freya mengarahkan pandangannya ke sekitar memperhatikan tempat terjadinya pertarungan Freya dan Sharpinch sebelumnya.

Ia melangkahkan kakinya mengitari area Playground ini untuk. Matanya selalu tak luput dari jasad jasad manusia sayang sudah terpotong-potong tak karuan. "Norza ... Aku yakin mereka tak sedikit, dan korban dari mereka pasti akan terus meningkat semakin berjalannya waktu." Freya terus membatin.

Tak berapa lama terdengar suara deringan handphone yang berasal dari saku celana Freya. Setelah Freya mengambil handphonenya ternyata sang pemanggilan adalah Shani.

Disisi Shani, ia telah bersama dengan seluruh anggota Miracle In 7 yang hanya kurang satu anggota, yaitu Freya.

Shani menunggu Freya untuk mengangkat panggilan teleponnya sambil memperhatikan semua muridnya yang telah ia latih itu dari jarak yang lumayan jauh. Tampak mereka semua tengah duduk-duduk santai.

Flora mendekati Adel, "Del luka mu parah banget." Mendengar itu Adel memperhatikan tubuhnya, memang banyak luka memar dan banyak luka-luka goresan. "Santai aja lah Flo, Nanti diobatin dirumah, bareng Zee tuh dia juga lumayan lukanya." Ucap Adel sambil pandangannya mengarah pada Zee yang tengah mengobrol dengan Olla dan Marsha.

"Kamu ga bisa nunggu selama itu buat ngobatin nya Del." Flora tampak khawatir. "Sini aku obatin." Flora berjalan kebelakang Adel dan meletakkan kedua tangannya dibahu Adel. "Ayo Flora, kamu harus bisa." Flora menyemangati dirinya sendiri didalam hati.

Tetapi saat Flora mencoba menggunakan Heal nya, itu sama sekali tidak bekerja. "Flo kamu ngapain?" Tanya ada kebingungan.

Flora tak menjawab, ia lebih memilih untuk fokus. "Ayolah Flo harus bisa, kamu ga bisa terus-terusan jadi anggota yang ga berguna." Tetapi tetap saja hasilnya nihil, Flora tak bisa menggunakan Heal nya kepada Adel.

"Come on Flora, demi teman-teman, kamu ga mau kehilangan orang tersayang lagi kan?" Flora terus membatin dan kali ini pupil mata flora mulai berubah menjadi hijau, telapak tangannya mulai memancarkan sinar hijau.

Melihat itu Flora tersenyum senang. Adel merasakan ada yang aneh dengan tubuhnya seketika itu juga Adel tersadar jika ini pasti adalah Skill milik Flora.

Kembali ke Freya, ia mengangkat telepon dari Shani karena ia rasa sudah cukup untuk melihat-lihat disana, dan juga karena ia tak enak dengan Shani karena sudah dua kali tak mengangkat panggilan telepon dari Shani dengan sengaja.

"Halo kak."

"Halo Fre, gimana kamu disana sudah selesai?"

"Udah kak baru aja selesai."

"Kalau begitu aku bakal teleport kamu kesini ya, yang lain udah pada ngumpul."

"Iy- eh ... "

Omongan Freya terpotong karena Freya mendengar suara langkah kaki dari arah sekitarnya.

"Ada apa Fre?"

Freya masih fokus mencari keberadaan sosok dari suara langkah kaki yang terdengar berat itu.

"Freya? Jawab Fre."

Freya tak menjawab Shani dan masih memperhatikan sekitarnya. Dan benar saja ada sosok Norza yang muncul dari arah tempat Freya bertarung dengan Sharpinch, Norza iru berjalan dengan santai.

Freya terbelalak terkejut karena Norza itu memiliki ukuran yang tiga kali lipat lebih besar dari Sharpinch.

"Astaga." Ia menelan ludahnya yang terasa sangat serat di tenggorokan.

Starlight Wonder Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang