Satu hari setelah kedatangan Shani sebagai pelatih. Saat ini pagi menjelang siang, 5 pemudi tengah duduk dipinggir lapangan yang yang digunakan untuk tempat berlatih; berada tepat dibelakang rumah mereka.
Kelima pemudi itu tak lain ialah Adel, Zee, Marsha, Olla, dan Flora. Mereka tengah beristirahat setelah berlatih dengan Shani sedari pagi.
Mereka tengah memperhatikan Freya yang sedang melakukan pelatihan satu lawan satu dengan Shani.
Mereka semua tampak kagum karena Freya dan mereka berlima telah berlatih bersama dari pagi tetapi Freya masih sanggup untuk tidak istirahat dan malah mengajak Shani untuk satu lawan satu latihan bersenjata. Senjata terbuat dari kayu tentunya.
"Gila ya staminanya si Freya Freya itu Zee." Kagum Olla sambil menggelengkan kepalanya, ia berada disamping Zee.
"Iya, gua juga baru tau kalo stamina Freya ternyata sekuat ini, karena ya kita dulu beda sekolah." Jawab Zee yang tak kalah kagum.
"Oh begitu ya, dia juga jago make pedang loh gila sih." Tak henti-hentinya Olla mengungkapkan kekagumannya terhadap Freya kepada Zee.
Mendengar ucapan kekaguman Olla, Zee merubah tatapannya pada Freya yang tengah berlatih menjadi tatapan bangga. "Iya Lla, ternyata masih banyak yang belum gua tau dari Freya."
TAK!
Freya menangkis serangan pedang kayu Shani yang kesekian kalinya.
Freya melayangkan serangan pedang kayu nya secara horizontal ke perut Shani, tetapi Shani berhasil menghindarinya dengan menunduk.
Freya dengan segera merubah serangannya menjadi menusuk dari arah atas mengetahui Shani tengah menunduk sekarang.
Disaat yang bersamaan disaat Freya mengarahkan tusukan pedang kayu nya mengarah ke kepala Shani, Shani juga mengarahkan tusukan dari bawah mengarah ke perut Freya.
Mereka berdua sama-sama menghentikan gerakan mereka saat pedang kayu mereka sepersekian senti lagi akan mengenai masing-masing dari mereka.
Mereka yang sedang beristirahat dipinggir lapangan melongo melihat gerakan Shani dan Freya barusan.
Shani berdiri lalu tersenyum kearah Freya. "Hebat, kamu benar-benar anak dari Chika." Bangga Shani.
Freya hanya tersenyum tak berniat menjawab. Mereka melakukan tos lalu berjalan menghampiri lima pemudi yang terlihat sangat bersemangat dan kagum.
"Nih minum dulu Fre." Zee menyodorkan satu botol minuman isotonik.
Freya menerima minuman dari Zee. "Thanks Zoy."
Olla menaikkan sebelah alisnya. "Hah? Zoy? Zoy apaan." Tanyanya sambil berkacak pinggang.
"Itu panggilan buat aku dari adek aku Lla." Jelas Zee. Olla hanya ber oh ria.
"Sejak kapan lu jago berpedang Fre?." Penasaran Adel sedari tadi.
Freya mengangkat kedua bahunya. "Ga tau, gua ga pernah belajar berpedang." Jawabnya.
Kedua alis Adel dan Olla menyatu. "Terus kenapa bisa lu jago berpedang?." Kini Olla yang bertanya karena ikut kebingungan.
"Ga tau gua Lla... Gua cuma tertarik aja sama senjata pedang makanya gua bisa kali?." Jawab Freya seadanya karena malas menjelaskan. Sebenarnya Freya sering menonton Film aksi yang menggunakan pedang sebagai senjatanya.
Marsha dan Flora hanya menyimak obrolan keempat temannya itu.
"Fre, kamu keren banget astaga." Suara hati Flora sambil melihat Freya tengah mengobrol dengan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlight Wonder
ActionMendapat sebuah keajaiban secara tak terduga, Freya harus memulai kisah barunya di kehidupan barunya yang penuh rintangan dan tantangan. Dengan keajaiban berupa kekuatan yang dirinya dapatkan, jalan hidup dari seorang Freya kini berubah dari yang aw...