Tale 7

21 8 0
                                    

Setelah hari itu, tak ada lagi berita mengenai perjodohan antara Yong Rae dan anak pejabat pemerintah tersebut. Mungkin masih rencana. Lagipula , Yong Rae juga tetap datang berlatih bersama adiknya. Hal itu tentu saja membuat Baek Gu merasa lega.

Hanya saja itu berlangsung selama tiga hari, dan kali ini Yong Min datang sendirian. Ketika Baek Gu menanyakannya, katanya kakaknya sedang sakit. Mendengar hal itu, hatinya terusik, tetapi ia berusaha bertahan dan tetap melatih Yong Min.

Setiap hari menu latihan mereka berbeda. Kali ini Baek Gu meminta Yong Min untuk duduk bersila dan melakukan meditasi. Ia ingin melatih konsentrasinya.

"Pejamkan matamu, apapun yang terjadi jangan dibuka dan jangan tergoda. Mengerti?!" perintah Baek Gu di telinga Yong Min. Ia berada tepat di belakang adik Yong Rae tersebut.

Yong Min yang sudah memejamkan matanya mengangguk patuh. "Mengerti."

"Jika kau melanggarnya, konsekuensinya sangat tidak enak."

"Mengerti." Yong Min menelan ludahnya sendiri. Jantungnya berdebar keras.

"Rileks. Konsentrasi. Fokus." Baek Gu masih berbisik, memejamkan matanya kemudian...

Wujud Baek Gu berubah menjadi wanita cantik. Kali ini tangan kirinya memegang bahu Yong Min dan tangan kanannya mengusap pipi kanan pemuda itu dengan kukunya yang runcing.

"Hai, tampan," sapa Baek Gu dengan suara serak yang mendayu, "kenapa sendirian di sini?"

Yong Min sedikit berjengit begitu mendengar suara wanita alih-alih pria dan nyaris membuka matanya ketika bahunya ditekan oleh Baek Gu agar tetap diam. 

"Jantungmu berdetak kencang sekali." Mengatakan itu, satu jari Baek Gu menyusuri pipi merambat ke leher dan turun ke punggung, lalu berhenti tepat di area jantungnya berada. "Aku bisa mendengarnya. Iramanya sangat merdu."

Yong Min berusaha keras untuk tidak bereaksi dan tetap fokus, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa ia takut. Ia merasa hidupnya akan berakhir sebentar lagi. Ia tidak ada pikiran apapun tentang ujian yang akan diberikan oleh Baek Gu, hanya saja yang pasti saat ini ia tengah bersama sosok yang sering dirumorkan, tetapi sudah lama tidak pernah dijumpai atau terdengar jejaknya. Ya, ia sedang bersama gumiho wanita yang sering menggoda untuk menjebak manusia demi mendapatkan jantung dan lever mereka.

Menyadari bahwa pikirannya kemungkinan besar benar, keringat dingin bermunculan dan untuk pertama kalinya Yong Min merasa takut. Terutama dengan posisinya yang lemah saat ini. Mengapa Baek Gu melakukannya? Apakah menagih untuk menagih janji.

"Kau mendengarku, kan, Yong Min? Buatku tak masalah apakah kau tetap memejamkan matamu atau tidak. Jika kau ingin melihatku, jangan khawatir, wajahku tidak mengecewakan," ucap Baek Gu, "jadi, kau boleh pilih."

Kali ini jemari kanan Baek Gu sudah berpindah dari punggung ke dada Yong Min.

"Kau mau bermain denganku?" tanya Baek Gu masih dengan nada mendayu.

"Fokus. Fokus. Fokus." Yong Min komat-kamit pada dirinya sendiri agar tidak tergoda, meskipun lebih tepat disebut ingin melarikan diri secepat mungkin karena ketakutan. Ia pernah mendengar memang kecantikan gumiho wanita ini sungguh luar biasa sehingga mampu membuat para pria lupa diri sehingga mudah dimangsa. Mengingat hal itu, tiba-tiba tekad kuat terbentuk kepada dirinya. Jika ia saat ini kalah dan tergoda, maka ke depannya tidak akan ada lagi kesempatan.

"Ayo, kita bermain. Bersenang-senang," ajak Baek Gu dengan telapak tangannya yang kini menempel erat di dada Yong Min, merasakan irama jantung yang mulai normal, perlahan nalurinya bangkit. Ia menatap wajah pemuda yang masih memejamkan matanya itu dari samping dan dorongan untuk menariknya semakin kuat bahkan kedua matanya sudah berubah menjadi warna amber cerah.

The Tale of a ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang