Tale 17

24 9 1
                                    

Sejak hari itu Eun Woo dan Hana semakin dekat, lebih tepatnya membuat gadis itu semakin terbiasa dengan kehadirannya. Ia setiap hari datang ke kafe di jam kerja Hana sambil bekerja di sana. Seperti kali ini.

"Halo." Kwon Ha Joon, paman Hana sendiri kali ini yang mengantarkan pesanan Eun Woo. "Bisa bicara sebentar?"

Kondisi kafe kebetulan sedang sepi pengunjung dan Hana sendiri tengah berada di toilet. Eun Woo menyilakan dengan isyarat tangan.

"Namaku Kwon Ha Joon, paman Hana ---"

Eun Woo mengangguk. "Aku tahu. Hanya mengatakannya."

"Bagus." Ha Joon menyilangkan kedua tangannya di dada. "Aku tidak tahu kita seumuran atau kau lebih muda dariku. Yang jelas kau jauh lebih tua dari Hana." Ia memperhatikan Eun Woo lebih tajam.

"Memang." Eun Woo tidak membenarkan maupun menyanggahnya.

"Tapi aku tahu kau tertarik pada keponakanku."

Kali ini Eun Woo mengangguk mengiyakan.

"Hana belum pernah berkencan. Dia anak yang baik meskipun penampilannya begitu dan suka mengecat rambutnya warna-warni," saat mengatakan itu, Ha Joon menatap ke arah rambut Eun Woo yang juga berwarna kemerahan, "aku tidak ingin dia disakiti dan dimanfaatkan."

Kembali Eun Woo mengangguk. "Tentu saja tidak."

"Aku tahu kau bukan orang biasa---"

Saat mendengar itu, Eun Woo sedikit terkesiap, tetapi segera biasa lagi.

"Kita berasal dari level ekonomi yang berbeda. Kau chaebol?"

Kedua alis Eun Woo terangkat. "Benarkah?" Ia menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi, sebab ia tidak mungkin mengatakan yang sesungguhnya.

Menginjak tahun delapan puluhan, Eun Woo yang menggunakan nama berbeda sudah meninggalkan dunia bisnis. Saat itulah terakhir kalinya ia muncul di permukaan sebagai pebisnis layaknya manusia biasa sebelum akhirnya memutuskan membuat berita kematian palsu termasuk Il Sung yang ia akui sebagai kerabatnya. Hingga kini Byeol group diketahui telah berpindah tangan oleh masyarakat luas termasuk yang tercatat secara legal, padahal kenyataannya tidak. Semua orang yang bekerja di dalamnya merupakan pegawainya.

"Aku tahu penampilan bisa berbeda, tapi aku merasa kau bukan orang biasa. Hanya saja..." Ha Joon sedikit memiringkan kepalanya, berpikir, "jika kau bekerja di perusahaan, kenapa setiap hari di sini seperti orang yang tak punya pekerjaan? Atau karena uangmu sudah banyak, sehingga tak perlu bekerja keras lagi?"

Tebakan yang terakhir itu benar meskipun bukan karena memiliki banyak uang.  Tidak salah, tapi tidak tepat juga.

Eun Woo tersenyum tipis dan menunjuk laptopnya. "Aku bisa bekerja di mana saja."

"Bukan chaebol?" tanya Ha Joon penuh selidik.

"Kalau aku chaebol kenapa? Kalau bukan juga kenapa?" Lagi-lagi Eun Woo melempar balik pertanyaan.

"Tentu saja akan sedikit jadi masalah bagi Hana kami. Kami bukan keluarga kaya meskipun Hana juga lulus universitas yang bagus dengan nilai memuaskan. Kalian para chaebol biasanya mencari sesama chaebol."

Eun Woo memberikan senyuman yang meyakinkan. "Tidak ada yang seperti itu. Lagipula aku hanya tinggal berdua dengan kerabatku. Hana pernah bertemu dengannya."

Lalu Hana yang sudah kembali dari toilet, melihat pamannya berbicara dengan Eun Woo membuatnya mendekati keduanya.

"Paman? Tuan Kim? Kalian bicara apa?" Hana menatap keduanya bergantian.

Ha Joon menggeleng sambil berdiri. "Tidak ada. Aku hanya ingin mengobrol dengan pelanggan." Sebelum beranjak, ia menepuk-nepuk bahu keponakannya.

Hana melirik curiga ke arah punggung pamannya yang sudah berlalu, lalu ia duduk di tempat di mana pamannya tadi berada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Tale of a ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang