Episode 10 : Untold feelings [Altair]

27 5 3
                                    

Damian sudah kembali ke sekolah dengan perban di tangan kirinya. Dia masih bisa beraktivitas seperti biasa dengan tangan yg patah itu.

Semuanya berjalan sama di sekolah, hanya saja Reyga keluar dari sekolah dan satu temannya yg ikut dalam pertarungan itu juga sudah masuk sekolah. Geng kecil milik Reyga pun bubar. Anggota geng The Alpha, semuanya segan dan takut kepadaku ketika berpapasan denganku di kantin ataupun di koperasi. Sampai-sampai beredar rumor jikalau aku adalah pemimpin geng The Alpha setelah Reyga keluar dari sekolah.

-----

"Heh Aqua, lo makan lama bat. Cepetan dah, gua mau beli buku tulis buat nanti." Ucap Atha yg sedang menahan kesabarannya untuk membeli buku tulis. Kenapa Atha harus menunggu Diana selesai makan? Karena uang Atha terjatuh dan kebetulan Diana menemukannya, dia tak mau mengembalikan uang itu kecuali Atha mau menemaninya makan hingga selesai.

"Sabar napa, kek gatau cewe kalo makan tuh lama. Siapa suruh manggil gua Aqua. Lo kira gua Aqua botol apa? Kalo yg lain ikutan manggil gua begitu, hancur dong citra gua yg cantik nan jelita ini." Jawab Diana yg sedang menikmati makanannya dan kesal dengan panggilan yg Atha berikan.

"Hish, Diana, dengerin gua ya. Gua serius kali ini. Kalo ada yg manggil lo Aqua selain gua, bilang ama gua. Gaada yg boleh manggil lo Aqua selain gua. sampe ada yg manggil lo Aqua, dia urusan ama gua. Ga peduli cewe cowo." Ucap Atha serius.

"Lo... Kenapa Tha? Kok tiba-tiba serius gini, takut gua anjir." Jawab Diana sambil menyingkirkan makanannya yg sudah habis.

"Gua ngomong cuma sekali dan lo harus dengerin. Kali ini gua serius." Ucap Atha dengan nada dan mimik wajah serius.

"Eh gua kok takut? Lo ga bakal aduin gua ke guru kan?" Jawab Diana.

"Aqua... Dengerin." Ucap Atha dengan suara lembut.

"Oke-oke gua dengerin." Jawab Diana yg mulai mendengarkan dan menatap Atha.

"Lo tau? selama ini gua suka sama lo. tapi dari dulu lo anggap gua bercanda karena gua orangnya cerewet dan tengil. Sekarang gua tanya, lo anggap gua apa kalo gua lagi serius kek gini?" Jelas Atha menanyakan jawaban sekaligus mengutarakan perasaannya kepada Diana.

"Tha, gua gak ekspek lo bakal ngomong begini. Gua tau lo selalu bilang suka ama gua. Tapi selama ini gua pikir lo becanda. Maaf, gua gatau kalo beneran suka sama gua, Tha." Jawab Diana dengan wajah yg mulai memerah.

"Jawaban lo?" Tanya Atha meminta kejelasan.

"Tha, lo jangan ketawa ya abis tau jawaban gua." Ucap Diana dengan malu-malu.

"Gua ga bakal ketawa, Aqua." Jawab Atha dengan nada yg sangat lembut.

"Gua suka sama lo..." Ucap Diana berbisik.

"Hah?! Ga denger." Balas Atha yg sebenarnya mendengar kata-kata Diana tetapi ingin melihat Diana memerah lagi.

"GUA JUGA SUKA SAMA LO THA!" Jawab Diana dengan meninggikan suaranya.

"Gitu kek, susah amat. Pacaran yok? Abis pulang sekolah, ntar beli bunga buat rayain. Gua bonceng pake motor gua. Lo gojek kan? Gausah pesen buat hari ini. Gua yg anterin lo. Lo kan pacar gua." Balas Atha melantur.

"Enak aja tu mulut, 'pacar gua pacar gua', gua belum kasih jawab elah." Jawab Diana yg kesal dibuat memerah wajahnya oleh Atha

"Gamau?" Tanya Atha.

"Ya... Mau lah!" Jawab Diana malu-malu.

"Yaudah ayok balik, sekalian beli bunga buat PACAR GUA yg paling cantik." Sambung Atha sekaligus menggandeng Diana pergi dari kantin.

Stars Aligned : Markha And The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang