Hari ke-enam. Lomba terakhir sekaligus penutupan untuk acara peringatan kemerdekaan Indonesia di SMP Tunas Bangsa. Semua murid sangat antusias dengan acara itu. Bahkan, para cogan SMP Tunas Bangsa-Arkha, Damian, Ziko-mereka berkumpul untuk melihat para mutiara-mutiara SMP Tunas Bangsa. Ada banyak kandidat yg mendaftar dan tak ada batasan setiap kelas membawakan berapa perwakilan. Tetapi, hanya 10 orang yang terpilih untuk maju ke babak final dan pemenangnya akan tampil lagi di hari Senin setelah upacara dan saat pembagian hadiah.
"Kha," sambil menuju ke arah Arkha, Athalla menggendong jajanan yg ia beli dari bazaar di sekolah. "Mau ga? Banyak nih gua belinya hehe"
Tanpa melihat, Arkha langsung mengambil satu makanan dari Athalla, begitupun dengan Damian. Walau Athalla terlihat kesal dengan perbuatan kedua temannya itu, dia masih tetap bergaul. Tak lupa Ziko yg ada disebelah mereka-Arkha dan Damian-ditawari oleh Athalla.
-----
Acara dibuka dengan sambutan para guru dan kepala sekolah, lalu dilanjutkan dengan pengenalan para peserta. Dari sepuluh peserta yg ikut serta, ada 4 perempuan dan 6 laki-laki. Arkha membatu ketika ada satu nama yg keluar dari mulut pembawa acara. Ya, benar. Aileen Marcella.
Arkha berpikir bahwa mereka akan saling menyaksikan kemampuan masing-masing. Arkha pada futsalnya dan Acel dengan suaranya. Sampai saat ini Arkha tak pernah mendengar suara nyanyian Acel. Maka dari itu, Arkha sangat menantikan penampilan Acel.
Beberapa peserta menampilkan kemampuan mereka. Ada yg sedikit berantakan akibat demam panggung, ada yg terlalu cepat dan lain-lain. Akhirnya penampilan Acel dimulai. Gadis kecil itu kini memakai gaun yg sangat elok dipandang oleh netra Arkha dan para penonton di sana. Surai coklat yg dulu hanya sebahu, kini sudah tumbuh hingga punggung Gadis mungil itu. Riasan wajah natural dan juga aroma parfum kue khas miliknya mampu membuat Arkha tak bisa memalingkan pandangannya.Musik mulai dimainkan, Acel mengambil posisi dan mulai menampilkan kemampuannya. Lagu Never be the same milik Camilla Cabello adalah lagu yg dibawakan oleh Acel. Makna lagu itu adalah mengisyaratkan tentang transformasi yang dialami oleh seseorang setelah merasakan cinta. Lagu ini mengeksplorasi ide bahwa setelah seseorang mengalami cinta, mereka berubah untuk selamanya dan tidak bisa kembali menjadi orang yang sama seperti sebelumnya. Ini adalah sebuah pesan yang universal dan dapat diterima oleh banyak orang, karena hampir setiap orang pernah merasakan perubahan setelah jatuh cinta.
"Just one hit of you, I knew I'll never be the same"
"It's you, babe"
"And I'm a sucker for the way that you move, babe"
"And I could try to run, but it would be useless"
Semuanya menikmati penampilan Acel yg sangat emosional itu. Mereka semua bernyanyi bersama. Suara indah nan emosional itu berhasil membuat Arkha kembali membatu dengan penampilan Acel yg sangat memukau. Arkha tersadar, itu adalah suara Acel ketika di ruang musik. Arkha sangat antusias dan mulai menikmati penampilan dari Acel.
"It's you, babe" Acel menunjuk ke arah Arkha.
Ternyata Acel tahu akan kehadiran Arkha dan tahu betul dimana Arkha berada. Dari awal dia menaiki panggung, Acel sudah mengamati sosok laki-laki jangkung berkacamata sedang duduk sambil memegang minuman.
Penampilan Acel sudah selesai, semuanya bertepuk tangan dan berdiri menyoraki Acel. Tak ketinggalan juga dengan Arkha.
"You are great Acel, I am proud of you." Teriak Arkha di begitu banyaknya sorakan.
Arkha tak tahu ucapannya itu akan sampai ke rungu Acel atau tidak. Tetapi, ucapan itu sampai di rungu Acel dengan sempurna. Ia mendengar suara Arkha dan langsung berlari meninggalkan panggung setelah menundukkan kepalanya ke para juri guna memberi salam. Ya benar. Dia merasakan kupu-kupu di perutnya lagi. Tapi dalam sepersekian saat, Acel tersadar apa yg sedang terjadi pada mereka berdua. Apakah itu hanya penyemangat untuk teman atau yg lain? Itulah yg dipikirkan oleh Acel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Aligned : Markha And The Stars
RomanceDia cantik, dia menarik, dia menawan, dia segalanya. Dari banyaknya Bintang di angkasa sana, Aku memilih...