Berlalunya upacara pagi tadi menjadi awal baru untuk Arkha. Kegiatan demi kegiatan dilalui oleh semua siswa baru. Tak seperti di SMP, kegiatan-kegiatan pengenalan di SMA lebih seru karena banyaknya pengalaman yang tak ada di SMP, Arkha merasa dirinya lebih hidup ketika ia tak lagi harus mengejar nilai sempurna yang tak masuk akal itu dan kini ia bisa menikmati masa mudanya lebih bebas.
BRAKK!!!
"Arghhh panas..." Baru saja Arkha menikmati masa mudanya, ia ditabrak oleh seorang siswi yang sedang membawa segelas teh."Sorry... Baju lo..." Siswi tersebut terlihat terburu-buru seperti ada hal gawat yang terjadi.
"Lo gapapa? Keliatannya lo urgent banget." Bukannya mengkhawatirkan dirinya, Arkha lebih memilih membantu siswi tersebut.
"Iya, temen gua pingsan, gua harus buru-buru bawa teh ini ke dia buat bantu, tapi malah nabrak lo. Serius gapapa? Baju lo basah itu.."
"Udah gapapa, temen lo dimana? Lo temenin aja dia, ntar gua bawain teh yang baru."
"EHH.. Gaus-" belum selesai siswi itu berbicara, Arkha langsung menyela.
"Gua Arkha, temen lo di UKS kan? Lo kesana sekarang gua ambilin teh yg baru." Tanpa menghiraukan ucapan siswi tersebut, Arkha langsung pergi ke kantin untuk membeli segelas teh hangat dan langsung pergi ke UKS.
Angin pagi yang sedikit terik menghiasi hari ini. Derap langkah Arkha melewati lorong demi lorong menuju UKS mengundang banyak mata. Keringat yang membasahi dahi dan juga helai rambut yang tersapu ketika berlari menambahkan pesonanya. Arkha sampai di UKS, mencari sosok yang ia temui di lorong tempat ia tertabrak. Setelah menemukan sosoknya yang sedang merawat temannya, Arkha dengan cepat menghampirinya.
"Nih, gua taruh di meja. Dia kenapa bisa pingsan?" Keringat dan bajunya yg sedikit basah akibat tumpahan teh tadi tak menghalangi aura menarik seorang Arkha.
"Ini tadi dia kepanasan pas keliling dia pusing dan langsung ga sadar diri. Kata kakaknya gua disuruh minta teh hangat dulu di kantin bawa kartu nama ini, sedangkan temen gua dibawa kesini." Jelasnya.
"Sebelumnya dia pernah kaya gini juga?"
"Iya pernah, tapi itu karena ga sarapan."
"Ya tolong nanti dikasih tau buat minum obat tambah darah, takutnya dia dehidrasi karena tadi. Minta ke pengurusnya nanti kalo bisa."
"Iya. Lo Arkha kan?"
"Iya gua Arkha."
"Baju lo sama tehnya nanti gua gantiin uang ya? Lo simpen nomor gua aja, nant-" belum sempat menyelesaikan pembicaraannya, Arkha memotong.
"Nama gua Arkha, kelas X IPA 1." Arkha langsung pergi meninggalkan UKS.
Sepanjang jalan menuju kelasnya, Arkha melihat taman yang berada di sekolah ini. Menunjukkan kembali memori bahagianya ketika ia berada di taman.
Walaupun banyak pasang mata yang sedang menatap sosoknya karena kagum akan keelokannya, Arkha tak sekalipun bergeming ataupun melirik balik ke arah yang menatapnya. Karena disini dia ingin mengembangkan dirinya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya.
-----
Sesampainya di kelas, ia kebingungan dengan seseorang yang menyambutnya dengan beberapa temannya."Eh kunyuk! Lo kemana aja!?" Ucap seorang siswa yang seperti preman kelas atau bisa disebut 'abang-abangan'."Tadi guru-guru nyariin lo. Kita semua yang kena jadinya. Lo anak baru jangan sok iye deh di daerah sini. NGERTI GAK?!?"
Lirikan tajam menuju Arkha sangat tak berpengaruh apa-apa terhadapnya. Seperti tak kenal takut, Arkha hanya mengangguk dan pergi ke tempat duduknya.
"Siapa bilang lo boleh duduk, HUH?!" Tangan siswa tadi menahan Arkha untuk tidak melewatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars Aligned : Markha And The Stars
RomanceDia cantik, dia menarik, dia menawan, dia segalanya. Dari banyaknya Bintang di angkasa sana, Aku memilih...