Episode 17 : Sound is also a form [Lyra]

14 1 1
                                    

Banyak poster di mading sekolah yg menampilkan prestasi band Lyra yg sedang naik daun. Banyak undangan acara setelah bergabungnya Cia sebagai vokalis dan video debut mereka di unggah di sosial media sekolah dan sosial media pribadi masing-masing personil grup band itu.

Kini Cia sangat sibuk dengan latihannya dan Alaska sibuk dengan persiapan lomba basketnya. Mereka berdua adalah bintang sekolah yg baru. Wajah mereka terpampang dibanyak tempat dan sangat disukai oleh banyak orang.

Arkha yg sedang berjalan melewati ruang musik dari kantin menuju kelas tak sengaja mendengar suara latihan grup band sekolah itu. Memang tak diragukan lagi bahwa penampilan mereka sangat bagus. Latihan keras mereka sendiri sudah seperti membayangkan tampil dipanggung besar. Arkha mampir melihat latihan mereka dan mengamati setiap gerak-gerik mereka. Setelah mereka menyelesaikan satu lagu, Arkha bertepuk tangan tanda takjub kepada latihan keras mereka.

Tak disangka ternyata Arkha tak sendiri. Teman sekelasnya yg sangat cerewet itu juga berada disebelahnya tak lama setelah Arkha bertengger di pintu ruang musik beberapa menit yg lalu.

"Arkha suaranya bagus tau! Kalian gamau coba suruh dia nyanyi kah!!" Ucap Athalla sambil mendorong Arkha masuk dan tertawa.

"EH LO APAAN DAH!? Gua jarang nyanyi ege! Gabisa anjing." Protes Arkha.

"Udahlah cobain dulu Kha, siapa tau lo bakat." Ucap Fandi selaku drummer band.

Arkha yg masih kesal karena didorong oleh temannya itu akhirnya mengiyakan tawaran itu. Mereka akhirnya mulai berdiskusi lagu apa yg akan mereka bawakan untuk latihan bersama Arkha sebagai vokalis duet Cia. Setelah beberapa menit diskusi akhirnya mereka memutuskan untuk membawakan lagu Risalah hati dari Dewa.

Pertunjukan dimulai. Arkha akan menyanyi dari awal. Musik mulai dimainkan, Arkha pun mulai mengeluarkan suaranya. Tak disangka, Arkha mampu membuat seisi ruang latihan melongo dengan kemampuan bernyanyinya. Bait demi bait ia nyanyikan dengan sempurna. Nada, tempo dan juga penghayatan, Arkha menguasai semuanya. Bahkan seorang Cia berhasil ia buat membatu mendengar nyanyiannya.

"Aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku"

"Meski kau tak cinta kepadaku"

"Beri sedikit waktu"

"Biar cinta datang karena telah terbiasa"

Lirik itu sukses membuat para siswa yg sedang menonton penampilan Arkha dan Cia bernyanyi bersama. Karena jam istirahat banyak sekali siswa yg lalu lalang disekitar ruang musik, dan suara Arkha yg sangat merdu itu mengundang para penonton. Bahkan Atha yg awalnya hanya mendorong temannya itu ikut melambaikan tangan dan ikut masuk kedalam lagu yg temannya nyanyikan.

"Hidupku tanpa cintamu"

"Bagai malam tanpa bintang"

"Cintaku tanpa sambutmu"

"Bagai panas tanpa hujan"

Bait terakhir sekaligus penutup lagu itu mereka akhiri dengan sempurna dan mampu membuat para penonton terharu dan merasakan emosi dari lagu tersebut. Arkha dan Cia sesekali saling menatap ketika membawakan lagu Risalah hati dari Dewa itu.

"Arkha, sumpah. SUMPAH KAMU SUARANYA BAGUS BANGET! KENAPA GAK IKUTAN BAND AJA!!" Ucap Cia bersemangat setelah bernyanyi bersama. "Kalo kamu gabung kesini, aku jamin kita akan makin naik Arkha!"

Arkha mengambil minuman yg ia taruh tadi sebelum bernyanyi dan mulai meneguk minumannya. Cia masih berkeliling disekitarnya dan menanyakan pertanyaan yg sama berulang kali. Para penonton juga masih ingin mereka bernyanyi lagi namun Arkha sama sekali tak menjawab dan pergi meninggalkan ruang musik. Dia pergi ke lantai 3 gedung kelas 9 dimana ada lahan hidroponik milik ekskul pencinta alam yg mampu membuat Arkha tenang disana. Itu adalah tempat favorit Arkha ketika dia terlampau stress ataupun lelah karena sekolah setelah taman dekat koperasi. Alasan ia langsung pergi meninggalkan tempat itu adalah tak ingin terlalu dekat dengan Cia. Ia tahu tak seharusnya masuk kedalam suatu hubungan dengannya. Sekalipun hanya teman ataupun partner duet.

Stars Aligned : Markha And The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang