Episode 8 : The end of coward [Altair]

12 4 3
                                    

Banyak anak yg tidak ku kenal di kelas ini. Ada beberapa anak kelas 1 C dulu, tapi aku tidak tahu nama mereka, jadi aku di kelas ini, kelas 2 I, hanya sendirian. Aku terpisah oleh semua orang terdekatku. Aku mulai fokus pada nilai lagi, tidak memperdulikan apapun. Bahkan ketika Dara di lantik menjadi waketos, aku tidak mengucapkan selamat padanya.

-----

2 bulan berlalu, tidak ada yg spesial. Hanya belajar, latihan voli, belajar lagi dan lagi. Aku tidak tahu apa yg dilakukan teman dekatku, aku hanya fokus pada kegiatan belajarku.

Keesokan harinya aku akan menghadapi ujian bahasa inggris. Aku sudah diperbolehkan membawa motor ke sekolah, jadi aku berangkat sendiri. Karena jarak waktu dari rumah ke sekolah adalah 20 menit. Aku tidak suka telat, ketika aku bersama Atha, dia selalu menjemputku pada waktu yg hampir mepet dengan masuknya sekolah. Kali ini, aku berangkat sendrii dan aku memberi celah waktu sekitar 15 menit, yg artinya aku berangkat jam 5.50 WIB. Dijalan sangat sepi dan aku sampai di sekolah pun masih sepi sekali. Aku memarkirkan motorku diluar sekolah, karena emang anak SMP belum diizinkan membawa motor sendiri dan juga sekolah tidak menyediakan parkiran motor khusus murid-muridnya. Setelah itu aku masuk ke dalam sekolah yg masih sepi dan hawa yg sejuk itu karena masih pagi sekali. Aku masuk ke kelasku dan aku melihat sekotak bekal makanan di meja tempatku belajar di kelas. Di kotak bekal itu menempel sticky notes yg bertuliskan, "Jangan lupa diabisin ya :) Kalo sudah selesai, taruh di laci kamu aja. Nanti aku ambil sendiri. S." Aku tidak tahu siapa yg mengirimnya, tapi ini sangat membantuku yg jarang sekali sarapan ketika aku naik kelas. Di kotak bekal itu berisi Roti bakar dengan selai strawberry, susu kotak plain 250ml, dan juga 2 buah strawberry. Entah kenapa, isi dari kotak bekal ini semuanya rasa kesukaanku. Seperti ada yg menguntitku, tapi aku tidak peduli dan langsung menghabiskannya. Perut terisi, waktunya belajar lagi.

Setelah kegiatan sekolah, aku menyimpan kotak bekal itu di laci mejaku seperti isyarat orang misterius ini. Hari ini aku ada latihan voli, berkat bekal tadi aku jadi tidak lemas dan bisa latihan lebih lama dari biasanya.

-----

3 hari kemudian aku mendapatkan kotak bekal lagi, kali ini isinya ayam goreng krispi dan juga sosis. Besoknya, salad dan juga potongan buah. 2 hari kemudian nugget dan juga salad. Lalu, buah-buahan. Dan lain sebagainya hingga aku serasa di rawat dengan baik oleh seseorang. Dia tau apa yg sedang aku butuhkan dan mencukupi nutrisiku.

"Hah? Ada lagi? Tapi kali ini berbeda lagi. Siapa sih kira-kira yg ngasih gua bekal?" Batinku yg heran dengan kejadian aneh yg terus menimpaku ini. Tetapi aku tetap menerima bekal misterius itu, masakannya enak, aku berterimakasih sekali pada orang yang memberiku ini. 2 minggu lebih, jumlah hari yg aku hitung karena aku penasaran siapa orang yg telah memberiku bekal selama ini.

Beberapa hari berlalu, dan bekal itu masih ada walau sekarang sudah tidak lagi sesering dulu. Aku penasaran dan ingin mengetahui siapa dibalik ini semua. Aku sudah tau polanya dan besok adalah harinya.

Aku berangkat lebih pagi dari biasanya. Karena hari ini juga adalah awal memasuki pekan UTS. Kalau untuk UTS, selesai ujian masih ada pelajaran seperti biasa, jadi jam masuk masih normal tanpa adanya sesi pagi dan siang. Dan ujian dilakukan di kelas masing-masing tanpa adanya pengacakan kelas.

Setelah aku memarkirkan motorku, aku bergegas menuju ke kelas. Saat di gerbang sekolah, aku melihat sesosok perempuan kecil dengan surai pendek sebahu dengan tas warna sky blue di lorong sekolah. Aku tidak tahu siapa dia, aku mengikutinya dari jauh. Aku berhenti di dekat ruang OSIS yg kebetulan dekt dengan kelasku dan benar ternyata, dia masuk ke kelasku dan setelah beberapa lama keluar dari sana sambil membawa kotak bekal bekas 2 hari lalu yg sudah ku bersihkan. Setelah ku lihat lagi ternyata perempuan itu adalah Acel dari kelas 2 H. Aku heran mengapa dia selalu memberikanku bekal, dan apa alasannya rutin melakukan itu.

Stars Aligned : Markha And The StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang