Sebuah Pertimbangan

67 38 2
                                    

Aku tidak lagi punya rencana yang hebat, terlalu banyak melesetnya, gagalnya tak terhitung, bahkan untuk bicara terlalu optimis saja aku malu.

Al pun berjalan keluar rumah.

" punten a abdi nuju milarian aa revan " ucap Cakra dengan nada bandungnya sambil tersenyum melihat wajah Al yang sedang menatapnya.

Al hanya menghembuskan nafasnya.
" masuk"

" nuasa rumah nenek lu enak banget jing " ucap boby yang tengah berjalan masuk ke halaman rumah nenek Al.

" iya nuansa bening " jawab Yopi

" hmm " ucap bersamaan Cakra dan Boby

Semuanya langsung tertawa.

Mereka pun langsung memasuki rumah neneknya Al.

" assalamualaikum " ucap mereka bersamaan.

" nek, ini temen-temen al dari bandung izin main " ucap Al meminta izin kepada neneknya.

Semua orang pun menyambut hangat teman-temannya Al.
" dari bandung ini teh? " tanya Nenek

" muhun nek, asli bandung abdi mah " ucap Cakra yang paling semangat menjawab pertanyaan dari neneknya al.

Teman-temannya hanya bisa menahan tawa.

" ini anaknya pak rudi ya? " tanya nenek Al kepada Asta yang mukanya tampak tidak asing

" iya nek, kirain udah lupa sama asta " ucap Asta

" oh ini nak asta, udah gede ya" ujar ayah sambil tersenyum ramah kepada Asta.

" yaudah dek, ajak temennya makan tuh " ucap bunda kepada Al.

" adek? " bisik Cakra kepada Boby yang kini sedang menahan tawanya.

Al menatap kedua temannya itu dengan tatapan tajam.
Cakra pun menyadari ia tengah di tatap oleh Al hanya bisa tersenyum kaku sambil mengalihkan pandangannya.

 Cakra pun menyadari ia tengah di tatap oleh Al hanya bisa tersenyum kaku sambil mengalihkan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" yaudah, sok atuh dimakan anggap aja rumah sendiri " ucap nenek al

" iya nek siap " ucap Boby yang masih menahan tawanya.

Cakra pun tanpa pikir panjang langsung memakan makanan yang sudah berada dihadapannya.

" boleh ambil nasi ga nek? " tanya Cakra membuat semua menatapnya.

Nenek al pun tersenyum " boleh, boleh sebentar nenek ambilin " ucapnya lalu beranjak dari duduk nya dan pergi mengambil nasi untuk Cakra.

MANUSIA FIGURANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang