Hai, ini cerita pertama yang saya tulis sesuai apa yang saya alamin. Mungkin ada hal yang akan saya lebih-lebihkan dan sebaliknya.
Dari apa yang telah saya alami, apa yang membuat kalian begitu mudah menyepelekan orang lain?
Ini tentang seseorang ya...
Ini tentang suatu bahasa yang tidak semua orang memahaminya. Mungkin akan begitu mudah bila hanya dibaca namun sulit menemukan makna pada seutas kata.
Pukul 05 lewat 01 menit al terbangun. Ia langsung berjalan menuju kamar adik tirinya namun sayangnya raja sudah tidak ada, ternyata ia tengah sibuk sarapan didapur yang sudah bi sari buatkan.
" udah sarapan aja jam segini " ucap Al kepada Raja yang tengah memakan sepotong roti dengan satu gelas susu dihadapannya.
" gua berangkat sama supir aja ya " ucap Raja
" kenapa ga bareng aja? " tanya Al
" pegel naik motor " ucap Raja membuat Al melongo mendegarnya
" gaya lu " ujar Al
Raja hanya tersenyum melihat al keheranan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" haha ga bang, lu berangkatnya terlalu pagi " ucap Raja menjelaskan
" ya gua ketos, harus jadi contoh yang baik " jawab Al
" nye " ujar Raja
Al balik ke kamarnya untuk melakukan rutinitas paginya yaitu mandi.
Selang beberapa menit, ia sudah selesai dengan kegiatannya. Ia pun langsung keluar dari kamarnya hendak menghampiri Raja yang sedang asik menonton televisi.
" jadi ga bareng gua nih? " tanya Al yang sudah siap berangkat sekolah
" masih pagi buta... "
" ga, lebih tepatnya lu yang buta jam " ucap Raja
" udah jam set 7 ini ja " ujar Al membela diri
" masuk sekolah jam set 8 bang " jawab Raja
" perjalanan setengah jam ja " ucap Al tidak mau kalah
" udah sonoo berangkat " ujar Raja kesal karena Al selalu menimpali omongannya.
Al pun tersenyum melihat Raja kesal.
" yaudah gua duluan ya " ucap Al sambil mengacak-ngacak rambut adiknya itu.
" Bi susu Al mana? " ujar Al kepada Bi sari yang tengah sibuk siapin susu untuknya
" dua kan dek? " tanya Bi sari
" iya, makasi ya bi " ucap al
Al berjalan menuju halaman rumah untuk mengambil motornya yang sudah siap ia pakai untuk berangkat sekolah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
