Hai, ini cerita pertama yang saya tulis sesuai apa yang saya alamin. Mungkin ada hal yang akan saya lebih-lebihkan dan sebaliknya.
Dari apa yang telah saya alami, apa yang membuat kalian begitu mudah menyepelekan orang lain?
Ini tentang seseorang ya...
Terlalu banyak meributkan bahwa rumah belum tentu berarti pulang. Padahal tidak ada tempat yang lebih dirindukan selain rumah itu sendiri, walaupun rumah itu pernah membuatnya hampir melihat kematian dirinya sendiri.
Al pun membalas pesan dari Dara.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" jadi bener semalem si Dara kerumah lu van? " tanya Cakra memastikan.
Al hanya mengangguk pelan sambil meminum susu pesanannya.
" ngapain aja? " tanya Asta
" nonton " jawab Al membuat semua menatap ke arahnya.
" tapi gua liat Dara semalem sama mantannya itu van " ujar Yopi
Al pun langsung menatap ke arah Yopi " lu abis dari mana dah? " tanyanya
" gua abis nganterin cwe gua " jawab Yopi
Al hanya ber oh ria.
" jadi? " ujar Cakra yang masih ingin tau kelanjutannya.
" yaa, pulangnya dia sama si eza eza itu " jawab Al menjelaskan.
" TOLOLLL " ucap mereka bertiga secara bersamaan kecuali Raja yang masih anteng dengan teh hangatnya.
Al langsung terkejut.
" bawa have funn aja si elah lebay " ujar Al
" HAVE FUN?! " ucap lagi mereka bersamaan
Lagi lagi Raja hanya bisa diam.
" bukan masalah have fun al, hati lu bukan dufan " ucap Yopi membuat semuanya diam.
" anjayyyyy gelo sedep kiyeu euy quotes na " ujar Cakra sangat bangga kepada temannya itu.
" b aja " jawab Raja yang baru saja bersuara.
" setuju " timpal Al
Cakra dan Yopi hanya memutarkan bola matanya sedangkan Asta hanya tersenyum.
Bel masuk pun berbunyi.
" ayo balik-balik kelas " ucap Asta
Mereka pun langsung berjalan menuju kelasnya masing-masing.
Sesampainya di depan kelas Raja.
" pulang jangan lupa ambil baju seragam ya, gua ada perlu nanti lu di jemput supir " ujar Al
