Seorang pemuda menggeliat tak nyaman, dengan separuh kesadaran pemuda itu yang tak lain adalah Alvano? Membuka kedua matanya, membiasakan retinanya dengan cahaya lampu yang sangat terang.
Ssshhhh
Alvano memegang kepalanya yang berdenyut sakit, mengedarkan pandangannya menelisik semua sisi ruangan. Mengernyit heran saat Al tidak tahu di mana dia sekarang seingatnya dia ada di ruang operasi apakah semua itu mimpi atau apa?
"Oh lo udah bangun gue kirain mati. " canda seorang pemuda berambut hitam legam dengan rambut yang di kuncir apple
"Siapa? " tanya Alvano
Pemuda itu mengernyit heran lalu duduk di depannya "masih mabok lo? Temen sendiri gak kenal. " jawabnya
"Gue gak punya temen kayak lo. " ucap Alvano
"Jangan bercanda, Al masih mabok lo ya? Mandi sono biar sadar. " ucap pemuda berkacamata dengan rambut emas
"Lo pada siapa sih? Dan gue di mana? Gue inget ada di ruang operasi gara-gara kecelakaan. " jelas Alvano
"Bener nih masih mabok sampe ngigo kecelakaan, parah lo walaupun lo itu pengin mati tapi gak sampe kebawa ngimpi juga kali, Al. " jawab pemuda berkacamata
"Lo beneran gak inget sama kita? " tanya si kuncir apple
Al yang memang gak tahu langsung mengangguk membuat keduanya saling menatap satu sama lain.
"Masa ia mabok bisa buat orang amnesia? " tanya si kacamata entah ke siapa
Kuncir apple menatap ke arah Al "kenalin gue Edgar Williams Albara sahabat sejak SMP lo dan ini..... "
"Parah lupain sahabat kecil tapi it's okay gue Keenan Aldebara sahabat dari waktu kita masih jadi kecebong lo biasanya manggil gue Bara " lanjut Keenan
"Dan lo manggil gue Willi. " timpal Edgar
Al semakin di buat bingung dan tanpa sengaja dirinya menatap pantulan dari lemari kaca yang ada di sana
What the hell....!!!!
Dengan panik Al berdiri walaupun harus oleng dulu "kamar mandi mana?! " teriak Al
"Di sana. " tunjuk Keenan walaupun masih kaget dan bingung
Brak
Dengan tak elitnya Al menutup pintu kamar mandi dengan sangat kerasa membuat kedua pemuda yang sedang duduk dengan kebingungan mereka menjadi kaget.
"Emang beneran kalo mabok berat bisa amnesia? Si Al juga jadi banyak bicara." tanya Keenan pada Edgar
"Belum tahu. " jawab Edgar
Di sisi lain Al menatap tak percaya pada pantulan cermin yang menampakkan begitu asing sebuah wajah dan tubuhnya, kulit putih susu, hidung mancung, mata agak sipit, bibir tipis dengan warna pink alami, rambut putih keperakan dan jangan lupa matanya berwarna merah coyyyy
Al tak bodoh untuk apa yang telah terjadi padanya, Al kira transmigrasi jiwa hanya ada di novel tapi nyatanya dia mengalami itu sendiri. Al menghela nafas seharusnya dia mati tapi kenapa malah masuk ke raga orang kan jadi repot, apa sebegitu sayangnya Tuhan sama anaknya sampai gak di bolehin duduk di samping nya?
Seperti yang ada di kebanyakan novel tentang transmigrasi sekelebat ingatan memaksa masuk ke dalam memori baru milik Alvano, Al yang mendapat serangan dadakan langsung terduduk sambil memegang kepalanya yang berdenyut sakit.
𝘼𝙡𝙫𝙖𝙣𝙤 𝙀𝙡𝙚𝙖𝙣𝙤𝙧 𝙍𝙤𝙤𝙨𝙚𝙫𝙚𝙡𝙩 𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙗𝙪𝙣𝙜𝙨𝙪 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙕𝙚𝙣𝙞𝙩𝙝 𝘾𝙝𝙧𝙞𝙨𝙩𝙞𝙖𝙣𝙞 𝙍𝙤𝙤𝙨𝙚𝙫𝙚𝙡𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙅𝙤𝙫𝙖𝙣 𝙂𝙖𝙡𝙖𝙨𝙚𝙧𝙣𝙖 𝙍𝙤𝙤𝙨𝙚𝙫𝙚𝙡𝙩 , 𝙢𝙚𝙢𝙥𝙪𝙣𝙮𝙖𝙞 𝙙𝙪𝙖 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠, 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙡𝙖𝙠𝙞-𝙡𝙖𝙠𝙞 𝙙𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙥𝙚𝙧𝙚𝙢𝙥𝙪𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙥𝙚𝙧𝙩𝙖𝙢𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙣𝙖𝙢𝙖 𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙀𝙡𝙞𝙯𝙖𝙗𝙚𝙩𝙝 𝙍𝙤𝙤𝙨𝙚𝙫𝙚𝙡𝙩 𝙙𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙠𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙙𝙪𝙖 𝙗𝙚𝙧𝙣𝙖𝙢𝙖 𝙂𝙖𝙫𝙞𝙣𝙙𝙧𝙖 𝙉𝙖𝙩𝙝𝙖𝙣𝙞𝙚𝙡 𝙍𝙤𝙤𝙨𝙚𝙫𝙚𝙡𝙩, 𝙨𝙚𝙟𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙘𝙞𝙡 𝙨𝙚𝙢𝙪𝙖 𝙖𝙣𝙜𝙜𝙤𝙩𝙖 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙢𝙚𝙣𝙘𝙖𝙢𝙥𝙖𝙠𝙠𝙖𝙣 𝙙𝙞𝙧𝙞𝙣𝙮𝙖, 𝙩𝙪𝙢𝙗𝙪𝙝 𝙩𝙖𝙣𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙨𝙖𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙪𝙖𝙩 𝘼𝙡𝙫𝙖𝙣𝙤 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞 𝙥𝙚𝙢𝙪𝙙𝙖 𝙘𝙪𝙠𝙪𝙥 𝙥𝙚𝙣𝙙𝙞𝙖𝙢, 𝙙𝙞𝙣𝙜𝙞𝙣, 𝙙𝙖𝙣 𝙟𝙪𝙜𝙖 𝙣𝙖𝙠𝙖𝙡.