16

24 4 0
                                    

"Sialan! Beraninya kau kabur dari ku, Al! " Kaiser langsung mengamuk dan menghancurkan barang yang ada di kamar saat menyadari bahwa Al sudah berhasil kabur

"Tidak akan ku biarkan kau menjauh dari ku lagi, saudara ku. " ucap Kaiser penuh obsesi

Obsesi dan posesif itu beda tipis dia hanya ingin seseorang itu menjadi miliknya seorang, dia rela melakukan apapun asal orang tersebut selalu berada di sisinya. Seperti Kaiser yang ingin adik tirinya ini bergantung padanya, menginginkan perlindungan padanya, dan hanya butuh dia seorang, itu terjadi saat kaiser membunuh kakek dan neneknya karena dia tahu kebenaran jika Alvaro adalah adik dari hubungan gelap antara ibu dan ayah Gavin. Hanya Kaiser yang tahu tentang kebenaran itu dan kebenaran tentang adiknya yang memiliki aura spesial dan itu hampir sama dengan aura miliknya, milik sang raja iblis di kehidupan lalu ataupun sekarang Kaiser hanya ingin Al bergantung padanya hanya dirinya seorang yang harus Al miliki, dia bahkan rela melakukan apapun bahkan membunuh kakek dan neneknya dan bahkan kebenaran yang hanya dirinya yang tahu yaitu kematian kedua orang tuanya.

Brak

"KAISER! KELUAR KAMU! "

Kaiser menghela nafas saat mendengar teriakan dari orang yang ia kenal dengan malas Kaiser keluar dari kamar dan menghampiri mereka.

"DI MANA KAU MENYEMBUNYIKAN, VANO! BAJINGAN! " teriak Jovan

Kaiser menatap mereka datar "dia tidak ada di sini. " jawab Kaiser

"Jangan coba membohongi kami, kami tahu Vano ada di mansion ini. " ucap Gavin

"Sudah ku bilang Vano tidak ada di sini jika kalian tak percaya maka geledah saja. " jawab Kaiser tenang

"Ku rasa kali ini dia tidak bohong, dad. " ucap Queen

"Awalnya memang energi Vano ada di sini tapi itu sudah memudar yang artinya dia sudah lama pergi." lanjutnya

"Kemana Vano pergi? " tanya Zenith

"Jika aku tahu aku tidak akan se frustasi ini. " jawab Kaiser menghela nafas

"Bajingan ini.... "

"Tidak ada gunanya berdebat, dad kita memiliki tujuan yang sama bukan kah lebih baik kita kerja sama? " saran Gavin

Kaiser mengernyit tak suka "tujuan kita berbeda. " jawab Kaiser

"Tidak, tujuan kita sama yaitu ingin melindungi Vano dari mereka. " jawab Queen

Kaiser terkekeh "tidak kalian tidak ingin melindunginya, kalian hanya ingin mengambil jiwa ah tidak kekuatan Al agar bisa membuka pintu itu bukan ouh atau ku katakan kalian hanya ingin kekuatan Al?! " celetuk Kaiser

Jovan menghela nafas "ok jika jujur kami awalnya memang menginginkan itu semua tapi musuh utama kita lebih tepatnya musuh utama manusia dan iblis telah kembali, dan kami yakin Vano akan lebih tersiksa saat tertangkap olehnya. " jelas Jovan

Kaiser terdiam "maksud mu, dia telah kembali hidup? " tanya Kaiser

"Iya itu sebabnya kami ingin bekerja sama dengan mu dan yang lain untuk mengalahkannya, kau tahu jika kekuatan dalam tubuh Vano bangkit secara sempurna dia akan menjadi yang paling kuat dari segala kekuatan, dan lagi jika dia yang mengambil alih Vano kami yakin mereka akan membuat Vano menurut padanya untuk menguasai dunia. " jelas Zenith

"Apakah dia sudah tahu jika Vano memiliki tanda itu? " tanya Queen

"Tidak akan ada yang tidak ia tahu Queen dan dapat di pastikan sebentar lagi perang sejarah itu akan kembali lagi. " jelas Jovan

Kaiser terdiam "kita harus mengumpulkan mereka dan meminta bantuan padanya walaupun sangat enggan. " timpal Kaiser

"Kau benar, aku dan yang lain akan memberi kabar mereka. " ucap Gavin

"3 hari lagi, pastikan mereka dengan senang hati bekerja sama. " ucap Zenith

🍁🍁🍁

"Hahahhaha, jadi mereka akan bekerja sama untuk melawan ku? Luis. "

"Iya, tuan ku. "

"Tangkap anak itu malam ini dan jangan sampai ada jejak yang tertinggal. "

"Baik, tuan ku. " jawab Luis lalu menghilang

Orang itu tersenyum remeh "kali ini semua akan berjalan sesuai apa yang sudah di rencanakan. "

🍁🍁🍁

"Kami tidak bisa melakukan itu. " ucap Edgar

Lucifer menatap kedua pemuda itu datar

"Kami sudah menjauhinya selama beberapa hari dan sekarang kami tiba-tiba datang lagi, Al pasti akan curiga. " lanjut Keenan

"Dan lagi, kau tahu kami sedang menghindari orang itu. " ucap Edgar

"Al akan dalam bahaya jika kita tidak melakukan hal itu. " ucap Lucifer

"Alex juga menginginkannya, jika kita tidak melakukan apa yang dia mau kita bertiga pasti mati. " lanjut Lucifer

Edgar dan Keenan menghela nafas berat "kau tahu, fer tindakan itu mampu merenggut nyawa Al tidak bukan nyawa tapi jiwanya akan benar-benar menghilang dan dia tak akan bisa bereinkarnasi lagi. " jelas Edgar

"Ada satu cara lagi. " ucap Alex yang baru saja masuk

Ketiga orang itu langsung menatap ke arah Alex yang kini sedang duduk di sofa single.

"Mengambil kekuatan Al secara paksa. " lanjut Alex

"Itu sama saja beresiko, bodoh,  bukan cuma Al yang akan mati tapi orang yang melakukan ritual itu juga akan mati jika gagal. " Jawa Lucifer kesal

"Satu-satunya cara adalah menjelaskan semua kebenaran tentang situasi saat ini, tapi sayangnya seseorang baru saja mengatakan jika ini hanya dunia novel dan dia sedang memainkan peran tokoh itu. " lanjut Lucifer

Alex menghela nafas "keadaannya belum stabil jika aku menjelaskan yang sebenarnya jika tubuh itu adalah separuh dari jiwanya yang ada Al semakin stres. " jawab Alex datar

"Ya aku setuju, yang di katakan tuan Alex benar jika kita langsung mengatakan yang sebenarnya di saat Al baru saja keluar dari tempat menyeramkan itu sudah di pastikan dia akan semakin gila. " ucap Edgar

"Lalu bagaimana? kita harus berkumpul untuk melakukan kerja sama. " celetuk Keenan

"Kerja sama? " tanya Alex

"Iya, kaiser dan keluarganya mengundang kita bukan hanya kita tapi ras lainnya untuk berkumpul dan itu wajib walaupun kita semua musuh tapi kali ini musuh kita sama, dia telah bangkit kembali dengan tujuan yang sama seperti dulu. " jelas Lucifer

"Dan iya kami juga sedang di kejar oleh anak buahnya, maka dari itu kami tak bisa asal berkeliaran karena kami hanya manusia biasa." lanjut Edgar

"Aku yakin, dia pasti sudah tahu kekuatan Al yang sebentar lagi akan bangkit. " ucap Keenan

Wajah Alex yang tadinya datar berubah menjadi ekspresi khawatir walaupun masih sedikit datar "sial..... " ucap Alex

Di sisi lain Al sedang menatap langit malam yang begitu sunyi, setelah kepergian Alex ia terbangun dan tak bisa tidur lagi, perlahan alis dan dahi Al mengerut saat melihat seseorang? Terbang ke arahnya. Merasa tak aman Al langsung masuk ke dalam dan langsung menutup pintu balkon tapi sayang seribu sayang orang yang memiliki sayap hitam itu dengan cepat menggagalkan nya.

Brak

Prang


Penuh dengan typo guys

Semoga makin suka 💓

Jangan lupa vote and comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙰𝚕𝚟𝚊𝚗𝚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang