"Ck kenapa belum bisa? Apa memang pintu ini terbuka jika sudah menyerap inti jiwa bocah itu?! " kesal seseorang yang baru saja menghilang 3 nyawa
"Tenanglah, kau tidak ingat apa kata tuan? Hanya jiwa yang suci dan penuh penderitaan yang bisa membuka pintu gua ini. " jelas yang satu
"Hufff.....sampai kapan kita akan menunggu? Kalian pasti ingat kan batas waktu yang kita perlukan tinggal satu minggu lagi dan jika sampai gagal seperti dulu kita harus menunggu selama 300 tahun untuk kembali membuka pintu antara dunia manusia dan iblis. " jelas yang satu lagi
"Tuan memiliki rencana sendiri, aku yakin tuan tidak akan gagal, tuan bilang dia akan mencoba cara baik terlebih dahulu tapi jika tetap gagal tuan akan menggunakan cara yang biasa kita lakukan, kalian paham kan?! " tanya nya
"Menggunakan cara licik? Tentu saja. " seringai mereka
❌❌❌❌
"Kau di larang keluar sebelum kami izinkan. " ucap Jovan
"Mau kalian apa sih, hah?! " tanya Al
"Ini demi kebaikanmu, Vano jangan membantah, Kaiser bukan orang baik. " jawab Zenith
"Bukan kah kalian sama saja? Apa yang baik jika aku tinggal di sini?!" tanya Al
"Menurut lah, Vano. " kini giliran Queen yang bilang
"Maksa banget sih, gue bilang gue mau ke apartemen." kekeh Al
"Sial, lo di mana sih, Van kenapa belum muncul dari tadi. " ucap Al dalam hati
Zenith menghela nafas "mau kami ceritakan kenapa kami sangat ingin kau menjauh dari Kaiser? " tanya Zenith
Al bingung harus jawab apa, di sisi lain dia penasaran tapi di sisi lain Vano sendiri yang bilang untuk tidak terlibat dengan keluarganya. Tadi saat di rumah sakit ada sedikit berdebatan yang pada akhirnya di menangkan oleh Gavin karena Gavin sendiri di dukung oleh kedua teman Vano, itu semua yang semakin membuat Al bingung, kenapa kedua temannya yang awalnya tidak suka dengan Gavin malah mendukungnya. Vano juga entah kemana setelah mereka mengobrol terakhir kali, Vano tidak lagi muncul begitu juga Lucifer saat Al bertanya kepada Kaiser katanya ada urusan yang benar-benar urgent. Dan dirinya juga kaget kalau Kaiser benar-benar sepupu jauhnya karena bagaimana pun Gavin mengenalinya, dan yang semakin membuat dirinya bingung adalah kenapa Kaiser bisa kenal dengan Lucifer yang menjabat sebagai malaikat atau iblis Al tidak tahu.
"Gue harus gimana, van? " tanya Al dalam hati
"Jadi...... " tanya Zenith
Al menghela nafas mungkin ini keputusan yang terbaik "ok." jawaban Al mampu membuat semua orang senang
Keempatnya langsung duduk di sofa tepat di depan kasur Al.
"Ini kisah yang cukup lama, ini di mulai dari beberapa tahun lalu...... "
🔙🔛
"Ada apa dengan Kaiser? " tanya Zenith saat melihat tubuh Kaiser yang cukup memprihatinkan
"Entah lah, ze kakak tidak tahu tiba-tiba saja pagi tadi badannya jadi seperti ini, penuh dengan luka padahal tadi malam dia hanya diam di rumah. " jawab Dian
"Kakak yakin? Bisa jadi Kaiser tiba-tiba pergi dan kakak tidak tahu. " tanya Jovan
"Kakak yakin 100% Kaiser tidak meninggalkan mansion. "
Mendengar jawaban Dian mereka semua ikut bingung, apalagi saat dokter memeriksa dan bilang jika luka yang di dapat oleh Kaiser bukan luka biasa yang di dapatkan saat berkelahi, tapi luka yang di dapat karena suatu hal. Dokter itu tidak bisa menjelaskan detailnya karena semua ini berkaitan dengan dunia perdukunan, dokter itu hanya menganalisis jika Kaiser mendapat semacam kutukan atau santet, di zaman modern seperti ini memang sangat sulit untuk di percaya.
"Bagaimana jika kita mengikuti saran dokter untuk memanggil tabib atau orang pintar? " tanya Zenith
"Ini saja masih sulit di percaya, Zen. " ucap Alex
"Tapi, kak tidak ada salahnya mencoba ya walaupun ini zaman modern tapi orang-orang terdahulu masih banyak yang hidup apalagi orang yang mengenal ilmu Hitam seperti ini. " jelas Jovan
Keduanya menghela nafas "baiklah, kami akan memanggilnya. " final Alex
🔙🔚
"Dan setelah itu, Kaiser di periksa dua orang pintar sekaligus dan jawaban mereka sama, Kaiser sudah di incar oleh para iblis untuk membuka sebuah pintu menuju dunia mereka. Awalnya kami sangat tidak percaya sampai suatu hari dengan terpaksa kami percaya setelah kejadian di mana Kaiser ingin mengakhiri hidupnya tidak lebih tepatnya membunuh seseorang........"
🔙🔛
"KAISER APA YANG KAU LAKUKAN!? " teriakan Dian mampu membuat semua orang yang berada di ruang tamu langsung menuju ke arah sumber suara
"Ada ap........Astaga! " pekik Zenith saat melihat Kaiser dengan entengnya membunuh seorang maid dan dengan santainya memakan jantungnya
Mereka mundur beberapa langkah saat melihat senyum seram yang Kaiser berikan, bahkan Zenith dan Dian yang melihat langsung pingsan.
"A-apa yang harus kita lakukan, kak? Dia seperti bukan putra mu. " ucap Jovan
"Tidak ada cara lain, kita harus menggunakan cara itu. " jawab Alex
Jovan menatap Alex tak percaya "kak! Kau yakin!? Alat itu bisa membahayakan Kaiser. " peringat Jovan
"Hanya itu satunya cara agar kita semua selamat. "
🔙🔚
"Alat apa? " tanya Aziel
"Sebuah alat yang mampu membuat seseorang pingsan, tapi jika di gunakan kepada orang yang sedang tidak baik-baik saja,dengan kata lain orang itu sedang tidak sehat raga maupun jiwanya itu bisa membuatnya mati. " jawab Gavin
"Saat itu kami sangat bersyukur bahwa Kaiser baik-baik saja, sampai hal tak terduga terulang lagi yang membuat kami benar-benar sangat kecewa dan marah secara bersamaan. " lanjut Zenith
Al mengernyit bingung apa yang di maksud mereka, apa dirinya bisa percaya jika semua itu nyata?
Al hanya takut jika cerita ini hanya karangan mereka saja.
"Kami tahu, kau tidak akan percaya semudah itu, tapi jujur saja kami ingin sekali memperbaiki hubungan kita, kami menyadari jika selama ini kami sudah sangat keterlaluan telah mengabaikan mu, apalagi menyalahkan mu tentang semua itu. " jelas Queen yang melihat tatapan tak percaya Al
"Apa maksud kalian? " tanya Al Vano semakin bingung
Jovan menghela nafas "kami tahu, seharusnya kami sadar sejak lama, kami hanya ingin melindungi mu tapi kami sama sekali tidak percaya jika rencana kami membuat mu hancur.... "
"Gue gak paham sumpah! " sarkas Al memotong penjelasan jovan
"Sayang, kami benar-benar minta maaf, kami tahu ini terlambat tapi semoga saja tidak terlalu terlambat, orang yang pantas di benci bukan dirimu tapi Kaiser. " jelas Zenith
"Apa hubungannya? " tanya Al yang entah kenapa menjadi kesal
Gavin menatap Al dalam "karena Kaiser lah yang telah..... "
Gedubrakkkkk
Aaaaaaaaa
Semua orang kaget saat mendengar sesuatu yang jatuh dan teriakan para maid dari ruang tamu dan langsung berlari ke sana begitu juga Al yang penasaran.
Lanjut atau gak ya?! 😄
Bingung
Ceritanya jadi gak jelas gini
Jangan lupa comment and vote
Bye