7. Kebenaran Edgar dan Keenan

205 19 0
                                    

Al terus berusaha melepaskan tangan yang semakin membuatnya sulit bernafas bahkan untuk melontarkan sebuah kata sangat sulit, dirinya juga bingung kenapa Vano tiba-tiba jadi menyeramkan seperti ini, apakah dirinya ada salah? Tapi apa itu? Semua pikiran negatif muncul di otak Al.

"Ini gue mau baca ayat kursi tapi takut gak mempan, masa ia ngusir setan bacanya di dalam hati dan lagi kalo gue tusuk nih setan pake salib emang mempan? Gue gak tahu ini setan islam ape bukan, ya Allah walaupun hamba bukan hamba-MU tapi bantulah saya, kalo bisa kerja sama aja sama Tuhan Yesus. " ucap Al dalam hati saat nafasnya semakin berkurang

"Gue yakin ini bukan Vano, sejak kapan kita bisa bersentuhan..... "

Al tidak melanjutkan ucapannya saat teringat Vano yang dengan mudah tidur di pahanya, apakah mungkin mereka bisa bersentuhan tapi sejak kapan? Al sangat ingat terakhir kali di belum bisa menyentuh Vano.

"Semua salah mu. "

Al mengernyit bingung saat Vano palsu mengatakan itu.

"A-pa-mak-sud-mu..... "

"Jika kau tak hadir di sini, Vano tidak akan pergi. "

Setelah itu wajah itu berubah menjadi orang lain membuat Al kaget "le-pas..... " Al kembali memberontak

Bukannya lepas cekikan itu semakin erat dan....

Brak....

Uhuk uhukk

Al terpental menabrak lemari yang terbuat dari kaca, bahkan tubuhnya ada yang tergores pecahan itu, belum sampai itu makhluk yang menyamar sebagai Vano langsung menarik rambut Al dan membenturkannya ke dinding. Al terjatuh lemas dengan darah segar yang mengalir di pelipisnya, menatap sayu kepada hantu di depannya, menutup mata dan.......

"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta khudzuhuu sinatuw walaa naum." Al terus berusaha tenang dan membaca Ayat yang pernah ia dengar saat bi Lastri membacanya entah ini berhasil atau tidak hanya Tuhan yang tahu

"Berhenti! "

Al yang merasa berhasil langsung melanjutkan"Lahuu maa fissamawati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih. "

"Hentikan! "

Hantu di depannya berteriak kesakitan sambil menutup telinganya, tapi tidak dengan Al yang setia menutup mata dan lanjut mengingat ayat selanjutnya.

"ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa' wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardlo walaa ya'uuduhuu hifdhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'adhiim..... "

Sial

Al kembali membuka matanya hanya itu yang Al ingat dan sialnya hantu itu masih ada di depannya terduduk lemas sambil menunduk.

"Kenapa tidak menghilang? Apakah tidak mempan? Apa gue harus pake salib dulu baru mempan? Bukannya semua setan sama aja ya?" ucap Al dalam hati

"Al! "

Al yang mendengar teriakan suara yang ia kenal langsung mendongak, di sisa kesadarannya Al tersenyum lalu tiba-tiba semuanya gelap bahkan dia tidak lagi mendengar suara Vano yang terus memanggilnya

.
.
.
.
.

Perlahan kelopak mata itu terbuka, Al mengedarkan penglihatannya hanya ada warna putih dan yang terpenting begitu terasa bau obatnya.

"Gimana keadaan lo, Al? " tanya Keenan

Al memandang ke arah Keenan "sumpah gue tadi kaget pas liat badan lo udah luka parah kayak gitu dan lagi gimana bisa lo luka di apartemen lo sendiri, lemari baju lo juga rusak. " jelas Keenan

"Kalian yang bawa gue? " bukannya menjawab Al malah balik bertanya

"Iyalah siapa lagi, tadi niatnya kita mau jemput lo buat balapan tapi endingnya agak serem, lo gak di ganggu makhluk halus kan? " tanya Keenan

"Lo beneran di ganggu makhluk jadi-jadian, Al? Perlu gue cari orang pinter? " tanya Edgar

"Gak perlu, gue gak papa kok, lagian kalo emang gue di ganggu gue masih bisa ngatasin, ya setidaknya gue cukup tahu cara ngusir setan. " jelas Al

"Jadi lo beneran di ganggu? Sejak kapan lo bisa liat begituan setahu gue di antara kita bertiga cuma Edgar yang bisa liat kayak gitu." jelas Keenan yang otomatis membuat Al membulatkan mata

"Ja-jadi lo udah tahu? " tanya Al

"Tahu apa? " tanya balik Keenan yang sedang bingung

Edgar mengangguk "gue awalnya juga kaget pas tahu itu, jadi bisa lo jujur sekarang sebenarnya lo siapa? " tanya Edgar

Al terdiam dia sekarang bingung mau jawab apa, masa ia dia jawab kalo dia bukan dari dunia ini eh bahkan dirinya belum tahu ini dunia nyata atau bukan semuanya memang hampir sama seperti dunia nyata dia tinggal tapi di beberapa ada yang berbeda.

"Sebenernya bukan cuma gue yang tahu, Bara juga tahu tentang itu." ucapan Edgar membuat Al semakin bingung

Keenan yang di sebut tersenyum canggung "ok gue jujur sama lo aja ya, sebenarnya gue sama Edgar itu bisa melihat yang tak bisa di liga orang pada umumnya tapi Edgar lebih sensitif dari gue. " jelas Keenan

"Jadi..... "

"Iya kita tahu pas hantu yang mirip lo tiduran di pangkuan lo dan lo kelihatan nyaman sama tuh hantu. " ucap Keenan

"Jadi bisa jelaskan apa itu semua, Al? " tanya Edgar

Al menghela nafas menahan rasa sakit di kepala "gue sebenernya....... "

Alvano pov

Tunggu......

Kenapa gue gak ingat apapun?

Gue 100 gak 1000% yakin tadi gue masih inget apa yang mau gue jelasin, sumpah ini gue kenapa cok?

Kenapa tiba-tiba gue gak inget apapun yang gue inget cuma waktu di rooftop sekolah sama kejadian yang baru gue alami, yang lainnya gak inget apa-apa.

"Al lo kenapa? " gue nengok ke Keenan

Rasanya gue pengin nangis anjir tapi sadar gue cowok, masa nangis gak elit banget.

"Gue pengen denger semuanya, Al semenjak lo bangun dari acara mabok lo itu, lo jadi aneh tahu gak, lo kayak bukan Alvano yang kita kenal. " sumpah di sini gue gak paham apa yang mereka bicarakan

Berubah?

Mabok?

Ini apa sih seinget gue, gue emang minum tapi gak sampe mabok orang gue cuma minum satu botol biasanya gue itu tahan lama kalo soal alkohol.

"Jangan diem aja, Al. " sekarang giliran Edgar yang ngomong

Jujur nih gue pengin banget tidur kepala gue udah muter-muter dari tadi di tambah kenalan leher gue makin sakit tadi masih baek-baek aja tuh.

"Al jelasin ke kita. " gue semakin liat tuh muka mereka

Gue udah siap nih buat buka mulut dan ngejelasin kalau gue itu gak bisa inget apa-apa, niat hati gue emang gitu tapi......

Otomatis air mata gue keluar, itu ngebuat merek panik seketika.

"Al lo kenapa? " tanya Keenan panik liat gue nangis

Gue juga gak tahu tapi detik ini juga gue beneran takut, takut kalau.....

Jangan lupa vote and comment 😉

𝙰𝚕𝚟𝚊𝚗𝚘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang