t h r e e t e e n

4K 384 50
                                    

Asa  meremas kedua bahu Rora, sedangkan Rora sibuk memberi banyak tanda miliknya di leher dan bahu milik Asa, akan tetap lebih banyak di bahu karena Asa bilang ia besok ada pertemuan dengan college jadi Rora hangat meninggalkan tiga tanda saja.

Wanita yang lebih tua darinya itu benar benar sedikit menyesal dengan tindakannya sendiri, ia fikir Rora tidak benar benar menyentuhnya, ternyata dugaannya salah.

"Ra~" Asa yang mengigit bibir bawahnya.

Sekarang bahu milik Asa benar benar penuh dengan tanda milik Rora. Hal tersebut membuat Rora tersenyum miring.

Bener kata Ruka, produk Jepang ga ada yang gagal, Rora yang berada di atas Asa itu menatap puas pada wanita yang berada di bawahnya.

"Stop it.." Asa menahan kedua tangan Rora yang masuk kedalam kemeja.

"Jangan aneh aneh.." Ucap Asa merengut.

"Kenapa coba?" Rora menaikkan sebelah alisnya.

"Ra, aku lagi redday." Ucap Asa yang berdecak sebal.

"Terus hubungan nya?" Rora sedikit memiringkan kepalanya.

"Jangan.sentuh.aku.berlebihan." Asa yang setengah terduduk.

"Pelit." Rora yang merengut.

"Memang..." Asa memutar bola mata malas.

"Sekali aja, mommy.." Rora memasang wajah memelas.

"Engga." Ucap Asa.

"Cuman sekali, mommyyy... Plisss.. Mana tau nanti bisa jadi pengganti susu protein akuu.." Ucapan Rora mendapat sentilan di dahinya.

"Dasar mesum.." Ujar Asa menatap intens Rora.

"Yaudah kalau gitu aku serang leher kamu aja lagi.." Ucap Rora yang hendak menyerang kedua bahu Asa yang telanjang karena Rora yang menjatuhkan lengan kemejanya.

"Gak ihh.. Kamu udah banyak tau nyerang aku..." Asa yang menahan tubuh Rora.

"Karna aku suka..." Ucap Rora tersenyum miring.

"Aku ga nyangka kamu lebih hyper.." Asa kembali menatap intens Rora.

"Mangkanya aku bilang sama kamu hati hati..." Rora menaikkan kedua alisnya.

"Mending kamu tidur deh.. Besok masukkan?" Asa menyangga tubuh nya dengan tangan kirinya sebagai tumpuan.

"Oke, kalau gitu, ini last.." Ucapan Rora membuat Asa bingung.

"Apa?"

Bukannya menjawab, Rora malah menarik dagu Asa lalu kembali menyerang bibir Asa yang sedaritadi menjadi perhatian nya.

Asa sendiri sedikit tertegun, mau tidak mau, ia membalas ciuman Rora. Tangan kanannya meremas kepala belakang Rora.

Kedua bibir mereka saling menyerang, sesekali Rora mengigit bibir bawah Asa sehingga Asa memukul pelan punggung nya.

"Bisa ga kalau nyium aku, bibir aku nya jangan di gigit.." Ucap Asa merengut saat ciuman mereka terlepas.

"Ga bisa, aku gemas.." Rora tersenyum miring.

"Tch, dasar... Udah deh kamu tidur.." Asa memutar bola mata malas.

"Gimana mau tidur, kamu belum buatin susuu..." Rora merengut.

"Aduh.. Aku males banget turun ke bawah.." Asa yang menjatuhkan tubuhnya.

"Yahh, terus ini gimanaa... Aku ga bisa tidur dong..." Rora memasang wajah memelas.

Young Husband (RORASA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang